Kelor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Penambahan sumber yang kredibel, pengurutan alur yang lebih baik, penghapusan informasi yang tidak bersumber |
||
Baris 11:
| synonyms = ''Moringa pterygosperma'', '''Gaertn.'''<ref name=ipteknet/>
}}
'''Kelor''' atau '''merunggai''' ('''''Moringa oleifera''''') adalah sejenis tumbuhan dari [[familia|suku]] [[Moringaceae]]. Tumbuhan ini dikenal dengan nama lain seperti: limaran, ''moringa''<ref name=":0">USDA, Agricultural Research Service, National Plant Germplasm System. 2018. [https://npgsweb.ars-grin.gov/gringlobal/taxonomydetail.aspx?id=24597 Taxon: Moringa Oleifera Lam]. National Germplasm Resources Laboratory, Beltsville, Maryland.</ref>, ''[[:en:Ben_oil|ben-oil]]''<ref name=":0" /> (dari minyak yang bisa diekstrak dari bijinya), drumstick<ref name=":0" /> (dari bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping), ''horseradish'' ''tree''<ref name=":0" /> (dari bentuk akarnya yang mirip tanaman ''[[:en:Horseradish|horseradish]]''), dan malunggay<ref>Manila Bulletin. (2018). [http://www.pchrd.dost.gov.ph/index.php/news/library-health-news/380-nutritional-and-medicinal-properties-of-malunggay Nutritional and medicinal properties of malunggay]. Philippine Council for Health Research and Development: Health & Science</ref> di Filipina.
Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat,<ref name=":1">CABI. (2018). [https://www.cabi.org/isc/datasheet/34868 Moringa Oleifera (Horseradish tree)]. </ref> berumur panjang,<ref name=":1" /> berbunga sepanjang tahun,<ref name=":2">Amina, Syarifah; Tezar Ramdhan; & Miflihani Yanis. (2015). [http://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel%20bptp/buletin%20nutrisi%20kelor%20volume%205%20o%202%202015.pdf Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor]. Buletin Pertanian Perkotaan 5 (2): 35-44</ref> dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah [[Tropika|tropis]] dan [[subtropis]] di [[Asia Selatan]].<ref name=":1" /> Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia.<ref name=":3">Amzu, Ervizal. (2014). [http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10298/8003 KAMPUNG KONSERVASI KELOR: UPAYA MENDUKUNG GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI DAN MENGATASI MALNUTRISI DI INDONESIA.] Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan 1 (2): 86-91</ref> Biji kelor juga digunakan sebagai penjernih air skala kecil.<ref>Sutanto, Teja Dwi; Morina Adfa; & Novrianto Tarigan. (2007). [https://ejournal.unib.ac.id/index.php/gradien/article/download/208/182 Buah Kelor (Moringa Oleifera Lamk.) Tanaman Ajaib Yang Dapat Digunakan Untuk Mengurangi Kadar Ion Logam Dalam Air.] Jurnal Gradien 3 (1): 219-221</ref><ref name=":3" />
== Deskripsi ==
Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.
Baris 41 ⟶ 35:
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.
Baris 64 ⟶ 40:
== Referensi ==
{{tumbuhan-stub}}
.
|