Tony Wen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Mengedit beberapa kalimat menjadi sesuai kaidah baku (EYD)
Baris 3:
 
== Riwayat Singkat ==
Tony Wen atau Boen Kin To, lahir di Sungailiat, Bangka, pada 1911 dari keluarga yang berada. Ayahnya adalah seorang kepala parit ''Bangka Biliton Tin MaatschapijMaatschappij''. SetelahTony menyelesaikanWen sekolahmerupakan menengahsosok dinasional Sungailiat,yang diasangat meneruskandigemari studinyaramai. diPerawakannya Singaporegagah, kemudiantampan, dipenampilannya Urapih, Ciangtata University,bahasanya Shanghairamah dan Liangteratur Nammencerminkan University,latar Canton.orang Setelahterpelajar kembaliditambah kedengan Jakartakumis iaala menjadi[[Errol guruFlynn]], olahragabintang difilm sekolah[[Hollywood]] Payang Hoatenar, (T.H.H.K.)dan senyum murah yang menggiurkan.
 
== Pendidikan dan Pekerjaan ==
Kembali kepada cerita Tony Wen, disamping kegemarannya dengan dunia olahraga, dimana ianya banyak mengambil peran dalam berbagai organisasi yang berhubungan, ia juga seorang pemainan sepak bola nasional yang sangat handal. Gesit dan cergas dalam pertandingan.Sebelum Perang Dunia II , ia menjadi pemain sepak bola terkenal kesebelasan UMS (Union Makes Strength). Pada masa pendudukan Jepang ia bekerja sebagai jurubahasa di kantor urusan Hoa Kiao (Kakyo Hanbu) salah satu bagian pusat intelijen Jepang (Sambu Beppan). Setelah Jepang menyerah ia menghilang dari Jakarta dan menetap di Solo memimpin Barisan Pemberontak Tionghoa.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di Sungailiat, dia kemudian meneruskan studinya di [[Singapura]], lalu U Ciang University, [[Shanghai]] hingga Liang Nam University, [[Kanton|Canton]]. Setelah kembali ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta (Batavia)]], ia menjadi guru olahraga di sekolah Pa Hoa (T.H.H.K.). Ia juga seorang pemainan sepak bola nasional yang sangat handal, gesit, dan cergas dalam pertandingan. Sebelum [[Perang Dunia II]] meletus, ia menjadi pemain sepak bola terkenal kesebelasan UMS (Union Makes Strength).
 
=== Masa Organisasi (Pra-Kemerdekaan dan Revolusi Fisik) ===
Ia kemudian menjadi pembantu R.P. Suroso membentuk kantor urusan minoritas di Departemen Dalam Negeri. Pada akhir masa perjuangan fisik Tony Wen menjadi pembantu Mukarto, kepala Opium en Zoutregie dan ia sering mondar-mandir ke Singapura untuk menukar candu dengan senjata yang diselundupkan ke daerah Republik.
Disamping kegemarannya dengan dunia olahraga, ia banyak mengambil peran dalam berbagai organisasi yang terkait. Pada masa pendudukan Jepang, ia bekerja sebagai juru bahasa di kantor urusan Hoa Kiao (Kakyo Hanbu) yang merupakan salah satu bagian pusat intelijen Jepang (Sambu Beppan). Setelah Jepang menyerah, ia menghilang dari Jakarta dan menetap di [[Kota Surakarta|Solo]] memimpin Barisan Pemberontak Tionghoa. Kemudian, Ia menjadi pembantu R.P. Suroso dalam membentuk kantor urusan minoritas di [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]]. Pada akhir masa perjuangan fisik, Tony Wen menjadi pembantu Mukarto, kepala ''Opium en Zoutregie'', dan ia sering bolak-balik ke Singapura untuk menukar [[candu]] dengan senjata yang diselundupkan ke daerah Republik.
 
Perawakannya gagah ganteng penampilannya rapih, tata bahasanya ramah dan teratur mencerminkan latar orang terpelajar, ditambah dengan kumis ala Errol Flynn bintang film Hollywood tenar, dan senyum murah yang menggiurkan, Tony Wen berupa sosok nasional yang sangat digemari ramai. Ia banyak menyibukkan diri dalam menggalang masyarakat Tionghoa menunjang kegiatan revolusi dibawah bendera nasionalis bimbingan Bung Karno. Ketika Presiden Soekarno dan para pemimpin lainnya dibuang ke Pulau Bangka, ia yang menyediakan seluruh keperluan para pemimpin tersebut. Pada tahun 1950-an ia diangkat menjadi anggota Komite Olimpiade Indonesia dan pengurus PSSI. Pada 1952 ia masuk menjadi anggota PNI. Sejak Agustus 1954 sampai Maret 1956, ia diangkat menjadi anggota DPR mewakili PNI dan duduk di Kabinet Interim Demokrasi dan pada tahun 1955 pernah duduk di Kabinet Ali Sastroamidjojo.
 
Tony Wen meninggal dunia karena sakit pada 30 Mei 1963 dan dimakamkan di Menteng Pulo, Jakarta. Banyak sekali sanak saudara dan temen seperjuangan datang memberi penghormatan terakhir.
 
Perawakannya gagah ganteng penampilannya rapih, tata bahasanya ramah dan teratur mencerminkan latar orang terpelajar, ditambah dengan kumis ala Errol Flynn bintang film Hollywood tenar, dan senyum murah yang menggiurkan, Tony Wen berupa sosok nasional yang sangat digemari ramai. Ia banyak menyibukkan diri dalam menggalang masyarakat Tionghoa menunjang kegiatan revolusi dibawah bendera nasionalis bimbingan [[Soekarno|Bung Karno]]. Ketika Presiden Soekarno dan para pemimpin lainnya dibuang ke [[Pulau Bangka]], ia yang menyediakan seluruh keperluan para pemimpin tersebut. Pada tahun 1950-an ia diangkat menjadi anggota [[Komite Olimpiade Indonesia]] dan pengurus [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]]. Pada tahun 1952, ia masuk menjadi anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]]. Sejak Agustus 1954 sampai Maret 1956, ia diangkat menjadi anggota DPR ([[konstituante]]) mewakili [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] danuntuk dudukdaerah pemilihan [[Sumatera Selatan|Sumatera bagian Selatan]]. Ia pernah menjabat di Kabinet Interim Demokrasi dan pada tahun 1955 pernah dudukmasuk di Kabinet [[Ali Sastroamidjojo]].
 
Tony Wen meninggal dunia karena sakit pada 30 Mei 1963 dan dimakamkan di [[Menteng, Jakarta Pusat|Menteng Pulo]], Jakarta. Banyak sekali sanak saudara dan temen seperjuangan datang memberi penghormatan terakhir.
== Peristiwa Surabaya ==
Keterangan dari Henry Boen, keponakan Tony Wen dan lihat (Siauw Giok Tjhan , 1981) , (Leo Suryadinata ,1981) , etc
Apakah Almarhum Tony Wen menjadi salah satu pemrakarsa merobek bagian biru dari bendera Holland, dan mengibarkannya kembali sebagai Merah Putih tidak ditulis dalam buku ini. Tentunya akan baik sekali kalau kita dapat mendengar/membaca keseluruhan peristiwa ini. Sebenarnya peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (Oranye) itu terjadi tanggal 19 September 1945.