Vladimir Lenin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k Melindungi "Vladimir Lenin": 1. Vandalisme berulang ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya))
Baris 298:
Lenin menyatakan bahwa "pemerintahan Soviet jutaan kali lebih demokratis daripada sebagian besar republik demokrasi-borjuis", yang ia sebut sebagai "demokrasi untuk orang kaya".{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1p=310|2a1=Shub|2y=1966|2p=442}} Ia menganggap "kediktatoran proletariat" sebagai sistem yang demokratis karena melibatkan pemilihan perwakilan untuk dewan soviet, para buruh memilih pejabat pilihannya, rotasi jabatan secara berkala, dan keikutsertaan seluruh buruh dalam pemerintahan negara.{{sfn|Sandle|1999|pp=36–37}}
 
Lenin adalah seorang [[internasionalisme (politik)|internasionalis]] dan pendukung [[revolusi dunia]]; ia menganggap bahwa perbatasan negara adalah konsep kuno dan nasionalisme merupakan pengalihan dari perjuangan antarkelas.{{sfnm|1a1=Fischer|1y=1964|1p=54|2a1=Shub|2y=1966|2p=423|3a1=Pipes|3y=1990|3p=352}} Ia meyakini bahwa dalam masyarakat sosialis, seluruh negara akan melebur jadi satu dan akan terbentuk satu "[[pemerintahan dunia]]".{{sfn|Fischer|1964|pp=88–89}} Ia meyakini bahwa negara sosialis ini harus berupa [[negara kesatuan]] yang tersentralisasi; ia juga menganggap bahwa [[federalisme]] merupakan konsep borjuis.{{sfn|Fischer|1964|p=87}} Dari tulisan-tulisannya, terlihat bahwa Lenin merupakan seorang [[anti-imperialisme|anti-imperialis]], dan ia meyatakan bahwa semua bangsa [[Hak menentukan nasib sendiri|berhak untuk menenentukan nasib sendiri]].{{sfn|Fischer|1964|p=87}} Ia juga mendukung [[perang pembebasan nasional]] dan menyatakan bahwa konflik semacam itu mungkin diperlukan bagi kelompok minoritas untuk memisahkan diri dari [[negara sosialis]], karena baginya negara sosialis tidaklah suci atauataupun luput dari kesalahan.{{sfn|Fischer|1964|pp=91, 93}}
 
Menurut sejarawan [[Simon Sebag Montefiore]], sebelum meraih kekuasaan pada tahun 1917, Lenin khawatir bahwa minoritas yang ada akan membuat negara Soviet menjadi tidak dapat dikendalikan karena etnis minoritas ditakutkan akan menuntut kemerdekaan. Maka dari itu, Lenin mendorong Stalin untuk mengembangkan "teori yang dapat menawarkan idealisme otonomi dan hak untuk memisahkan diri tanpa perlu memberikan keduanya".{{sfn|Montefiore|2007|p=266}} Ketika berkuasa, Lenin menyerukan untuk menghancurkan ikatan yang memaksa kelompok etnis minoritas untuk bertahan di Kekaisaran Rusia dan mendukung hak mereka untuk memisahkan diri; namun, Lenin berharap agar mereka dapat kembali bersatu secepatnya dalam semangat internasionalisme proletariat.{{sfnm|1a1=Page|1y=1948|1p=17|2a1=Page|2y=1950|2p=354}} Lenin bersedia untuk menggunakan kekuatan militer untuk memastikan persatuan tersebut; hal tersebut membuat Rusia menyerang negara-negara merdeka yang baru lahir di Ukraina, Georgia, Polandia, Finlandia, dan negara-negara Baltik.{{sfn|Page|1950|p=355}} Hanya saja, serangan ke Finlandia, Polandia, dan negara-negara Baltik tidak berhasil, sehingga pemerintahan Lenin mengakui kemerdekaan mereka.{{sfn|Page|1950|p=342}}