2 Raja-raja 8: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 19:
:''Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."'' ([[Terjemahan Baru|TB]])<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 8:1}} - Sabda.org</ref>
Allah mengirim bencana kelaparan kepada Israel sebagai hukuman atas kemurtadan mereka (lihat {{Alkitab|Ulangan 11:16-17; 28:38-40}}). [[Kitab 2 Raja-raja]] tidak mengatakan kapan bencana itu terjadi, tetapi rupanya terjadi sebelum Gehazi dihukum ({{Alkitab|2 Raja-raja 5:27; 8:5}}) dan setelah kebangkitan anak janda Sunem ({{Alkitab|2 Raja-raja 4:32-37}}); mungkin inilah bencana kelaparan yang sama dengan yang disebutkan dalam {{Alkitab|2 Raja-raja 4:38}}.<ref name=fulllife/>
== Ayat 7 ==
: ''Elisa masuk ke [[Damsyik]], dan pada waktu itu Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika dikabarkan kepada raja: "Sudah datang abdi Allah ke mari,"'' (TB)<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 8:7}} - Sabda.org</ref>
== Ayat 8 ==
:''berkatalah ia kepada [[Hazael]]: "Ambillah persembahan, pergilah menyongsong abdi Allah itu dan mintalah petunjuk TUHAN dengan perantaraannya: Sembuhkah aku dari penyakit ini?"'' (TB)<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 8:8}} - Sabda.org</ref>
* "Ia" adalah "Benhadad, raja Aram" ([[#Ayat 7|2 Raja-raja 8:7]])
* "Abdi Allah" adalah [[Elisa bin Safan]] ([[#Ayat 7|2 Raja-raja 8:7]])
== Ayat 11 ==
:''Elisa menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu.'' (TB)<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 8:11}} - Sabda.org</ref>
Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa [[Hazael]] akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel ({{Alkitab|2 Raja-raja 8:12-13}}). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Allah yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Allah yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Dengan cara yang sama Yesus menangisi Yerusalem ({{Alkitab|Lukas 19:41}}) dan Paulus menangisi gereja ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:28-31}}). Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang (bandingkan {{Alkitab|Yesaya 13:15}}; {{Alkitab|Hosea 10:14}}).<ref name=fulllife/>
|