Dou Jiande: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Mengabdi pada Li Mi dan Yang Tong: ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-duka cita +dukacita) |
||
Baris 2:
== Kehidupan awal ==
Dou Jiande dilahirkan di Kabupaten Zhangnan (sekarang [[Handan]], Provinsi Hebei) pada masa Dinasti Sui. Sejak muda ia dikenal sebagai seorang yang jujur dan suka menolong orang susah sehingga namanya terkenal di wilayah tempat tinggalnya. Pernah suatu ketika, seorang teman sekampungnya ditinggal mati orang tuanya, namun ia terlalu miskin untuk memakamkan mereka dengan layak. Saat itu Dou yang sedang mencangkul sawahnya segera meninggalkan pekerjaannya untuk mendatangi temannya itu dan membantunya menguburkan kedua orang tuanya. Ia menuai banyak pujian dari orang-orang sekampung karena kejadian ini. Ia pernah diangkat sebagai pemimpin di wilayahnya, namun sempat kabur untuk sementara waktu karena dituduh melakukan perbuatan kriminal, ia baru kembali setelah mendapat pengampunan dari pengadilan. Ketika ayahnya meninggal, ribuan orang menghadiri pemakamannya, namun Dou menolak semua sumbangan
Tahun [[611]], [[Kaisar Yang dari Sui]] merekrut banyak orang untuk kampanye militer menyerang [[Kerajaan Goguryeo]], [[Korea]]. Dou masuk dalam daftar perekrutan dan ia mengepalai 2000 orang yang akan dikirim ke Korea. Pada saat yang sama banjir melanda wilayah timur [[Pegunungan Taihang]]. Salah satu teman sekampung Dou bernama Sun Anzu, yang juga masuk dalam daftar, kehilangan rumahnya akibat bencana itu, istrinya juga meninggal akibat kelaparan. Karena itu, Sun meminta pembebasan dari wajib militer pada seorang pejabat lokal, namun pejabat itu malah murka dan mencambukinya. Sun membunuh pejabat itu lalu melarikan ke rumah Dou yang bersedia menyembunyikannya. Dou berkata pada Sun, ''“Ketika [[Kaisar Wen dari Sui|Kaisar Wen]] memerintah, kekaisaran ini begitu makmur dan sejahtera. Kini Kaisar Yang merekrut jutaan orang untuk berperang sia-sia melawan Goguryeo, ditambah lagi kini kita harus menghadapi banjir dan kelaparan, orang-orang yang dipanggil tidak pernah kembali. Namun kaisar tidak pernah memedulikan semua ini malahan memimpin secara pribadi pasukannya menuju ke Goguryeo. Sungguh kekaisaran ini akan segera terjerumus dalam kekacauan. Barangsiapa yang lolos dari kematian hendaknya melakukan hal-hal besar, untuk apa kau disini sebagai buronan ?”''
Baris 21:
Tiba-tiba, kabut tebal datang menyelimuti daerah itu, Dou pun membatalkan rencana menyerahnya dan dengan yakin berkata, ''“Langit sedang menolong kita”.'' Kemudian ia menyerang kemah Xue, menyebabkan pasukan yang tidak siap itu panik dan kocar-kacir. Xue mundur ke wilayahnya hanya dengan kurang dari 100 sisa pasukannya dan disana ia meninggal dalam keadaan depresi. Dou yang menyadari Li Mi, yang telah menduduki Henan tengah dan timur, memiliki pasukan yang jauh lebih kuat darinya, mengirim utusan padanya untuk menyatakan menyerah. Musim semi [[618]], Li Mi memperoleh kemenangan besar atas Jenderal [[Wang Shichong]] yang dikirim pemerintah Sui untuk membantu mempertahankan ibukota timur, [[Luoyang]]. Li menggelari dirinya sebagai Adipati Wei. Dou dan beberapa pemimpin pemberontak lainnya membujuk Li agar memakai gelar kekaisaran untuk mengukuhkan kedudukannya, namun Li menolak bujukan ini. Salah seorang bawahan Li, Fang Yanzao, menyurati Dou untuk menemui Li sebagai tanda kesetiaanya. Dou membalas surat itu yang berisi penolakan secara halus dengan alasan sedang sibuk mempertahankan diri dari serangan [[Luo Yi]], seorang mantan jenderal Sui yang telah mencaplok pos militer Zhuo. Pada akhir tahun itu Wang balas mengalahkan Li dan memaksanya kabur ke barat dan menyerah pada [[Kaisar Tang Gaozu]] (Li Yuan), seorang mantan jenderal Sui yang memberontak tahun 617 dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Tang tahun 618. Namun tak lama kemudian Li dihukum mati karena mencoba memberontak.
Tak lama kemudian, datang kabar dari Jiangdu (sekarang [[Yangzhou]], [[Jiangsu]]) bahwa Kaisar Yang telah terbunuh dalam sebuah [[kudeta]] yang dipimpin oleh jenderalnya sendiri, [[Yuwen Huaji]]. Seorang pejabat Sui bernama Wang Cong, yang sedang mempertahankan Hejian dari serbuan Dou mengumumkan masa berduka bagi kaisar. Mengetahui hal ini, Dou juga mengirim utusan untuk menyatakan turut
Dou mulai menata orang-orangnya seperti layaknya struktur pemerintahan, ia menetapkan ibukotanya di Leshou (sekarang [[Cangzhou]]). Musim gugur [[618]], lima ekor burung besar muncul di Leshou di antara 10.000 lebih burung-burung kecil. Setelah mereka pergi, Dou merasa bahwa mereka adalah burung phoenix yang melambangkan sesuatu yang baik, maka ia mengubah nama rezimnya menjadi Wufeng (五凤, yang berarti lima [[phoenix]]). Kemudian atas saran pejabatnya yaitu Song Zhengben dan Kong Deshao, ia mengubah gelarnya menjadi Pangeran Xia. Tahun itu juga ia melakukan serangan dadakan dan membunuh seorang pemimpin pemberontak bernama Wei Dao’er, yang mengklaim dirinya sebagai Kaisar Wei. Ia lalu mengirim surat pada Luo Yi dan membujuknya untuk bergabung. Luo, yang sebelumnya juga menerima surat serupa dari [[Gao Kaidao]], pemimpin pemberontak lainnya, menganggap Dou dan Gao hanyalah bandit dan ia tidak pantas tunduk pada mereka, maka ia menyerahkan diri pada pemerintah Tang. Dou memimpin pasukannya untuk menyerang Luo, namun ia gagal merebut markas Luo di Youzhou (bekas pos militer Zhuo) dan terpaksa mengundurkan diri.
|