Media baca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-kaca mata +kacamata) |
||
Baris 10:
=== Budaya Membaca di Indonesia ===
Berbeda dengan di negara maju dimana membaca sudah menjadi ''lifestyle''. Budaya membaca di Indonesia dapat dikatakan masih sangat rendah. Membaca bagi banyak penduduk di Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang membosankan. Orang yang gemar membaca identik dengan istilah [[Kutu buku]] yang sering digambarkan sebagai orang yang kaku, membosankan, dan
Data Statistik Sosial Budaya BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. ''Organization for Economic Cooperation and Development(OECD)'' pada tahun 2009 menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur. Sementara itu, pada tahun 2011, ''United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)'' merilis data bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Artinya, dari seribu (1000) penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Data di atas menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan penetapan '''Hari Kunjung Perpustakaan''' dan '''Bulan Gemar Membaca'''. Berbagai acara menarik digelar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca 2014, berikut beberapa di antaranya:
|