Asia Pulp & Paper: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 116:
Pohon [[Ramin (pohon)|Ramin]] ''Gonystylus'' dilindungi secara hukum di bawah hukum Indonesia dan regulasi nasional [[CITES]]. Hutan rawa gambut Sumatera merupakan habitat utama ramin.<ref name=GPMarch2012>[http://www.greenpeace.org/international/Global/international/publications/forests/2012/Indonesia/Greenpeace_TRPT_report.docx The Ramin Paper Trail Asia Pulp & Paper Under Investigation – Part 2] [http://www.greenpeace.org/international/en/publications/Campaign-reports/Forests-Reports/The-Ramin-Paper-Trail in short] [[Greenpeace]] 1 March 2012</ref> Pada 2012 Greenpeace mengekspos video praktik pembalakan liar APP. Dalam video mereka menunjukkan kayu dari pohon ramin duduk di pekarangan bubur APP.<ref>{{cite web |author=Publication – 1 March 2012 |url=http://www.greenpeace.org/canada/en/campaigns/forests/Indonesia/Resources/Reports/The-Ramin-paper-trail/ |title=Asia pulp & paper under investigation part two: | Greenpeace Canada |publisher=Greenpeace.org |date=1 March 2012 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
Menurut Greenpeace pada Maret 2012, pabrik kertas utama APP di Indonesia (Indah Kiat Perawang) mencampur kayu ramin ilegal secara teratur dengan spesies hutan hujan lainnya dalam pasokan kayu pulp nya. APP membantah tuduhan tersebut, menyatakan “APP berterima kasih kepada Greenpeace untuk membawa laporan ini untuk perhatian kita. Kami mengambil sangat serius bukti pelanggaran peraturan tentang perlindungan spesies pohon yang terancam punah…APP mempertahankan kebijakan toleransi nol ketat untuk kayu ilegal memasuki rantai pasokan dan memiliki sistem rantai balak yang komprehensif (CoC) untuk memastikan bahwa hanya kayu legal yang dapat memasuki pabrik pulp.”
=== Kritik Operasional ===
Baris 131:
Pada Januari 2008, pengecer kantor [[Staples (perusahaan)|Staples]] mengakhiri hubungan 11 tahun dengan APP, yang sebelumnya diberikan antara 5 dan 9% dari kertas dijual dengan rantai "karena kurang jelas kemajuan mereka dalam meningkatkan kinerja lingkungan mereka."<ref>Bloomberg.com Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment. 7 February 2008. [http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=acXOtxbg7KDs&refer=home Staples Ends Contracts With Asia Pulp on Environment (Update1)], Heather Burke – 7 February 2008 21:52</ref> Perusahaan lain termasuk [[Office Depot]] dan [[Wal-Mart]] telah memutuskan hubungan sebelumnya dengan alasan lingkungan,<ref name=autogenerated1>{{cite news|url=http://online.wsj.com/article/SB120240874246651263.html?mod=googlenews_wsj|work=The Wall Street Journal|first=Tom|last=Wright|title=Staples Cuts Off Paper Supplier|date=8 February 2008}}</ref> dan ini telah diikuti dengan pengecer Australia [[Woolworths Limited]].<ref>{{cite web|url=http://news.mongabay.com/2008/0810-hance_woolworths.html |title=Woolworths drops contract with APP, activist group remains wary |publisher=News.mongabay.com |date=10 August 2008 |accessdate=7 June 2012}}</ref>
Pada 2010, Patrick Moore, mantan aktivis Greenpeace, menjelaskan bahwa APP tidak bertanggung jawab atas deforestasi tetapi itu disebabkan sebagian besar oleh penduduk setempat "ilegal merambah hutan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Dengan mempekerjakan orang Indonesia, APP telah mengurangi deforestasi, karena lebih banyak pekerjaan berarti lebih sedikit kemiskinan, yang berarti sedikit tekanan untuk pindah ke hutan.”
Pada 2011, ketika ditanya apakah ia percaya bahwa APP tulus dalam mereformasi praktik penebangan, Dorjee Sun, CEO dari Carbon Conservation, menyatakan bahwa.<blockquote>"Perubahan organisasi besar selalu membutuhkan waktu, sehingga tujuan kami pada tahun 2020 adalah untuk membangun praktik keberlanjutan, target dan peta jalan dengan tonggak jawab yang akan menghasilkan keberlanjutan sejati di seluruh perusahaan."
</blockquote>
|