Banjir Jakarta 2007: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 26:
== Antisipasi ==
=== Sistem Pengendali Banjir Jakarta ===
Untuk menangani [[banjir]], Provinsi DKI Jakarta telah membangun serangkaian Sistem Pengendali Banjir Jakarta. Berikut adalah Sistem Kawasan Pengendali Banjir dan Drainase Jakarta sampai 2010:
{{col-begin}}
{{col-3}}
Baris 131:
=== Penyakit ===
Setelah banjir penyakit infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit menjangkiti warga Jakarta, terutama yang berada di pengungsian. Ini disebabkan keadaan sanitasi dan cuaca yang buruk
Ditemui pula beberapa kasus [[demam berdarah]]<ref>[http://www.antara.co.id/seenws/?id=53743 Antara News. ''Tiga Korban Banjir Meninggal Akibat Leptospirosis''.] Jakarta: 20 Februari 2007 20:22</ref> dan [[leptospirosis]]<ref>[http://ampl.or.id/detail/detail01.php?row=1&tp=artikel&ktg=banjirdalam&jns=&kode=129 Sekretariat Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. ''Masyarakat Bisa Terhindar dari Penyakit Banjir''.] Jakarta: diunduh pada 25 Februari 2004 03:16 WIB</ref> Sebagai akibat genangan air setelah banjir.
Baris 154:
== Komentar pihak berwenang ==
Gubernur DKI Jakarta [[Sutiyoso]] menanggapi kritikan dengan mengatakan bahwa banjir ini adalah fenomena alam,
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat [[Aburizal Bakrie]] berkomentar bahwa para korban banjir "masih dapat tertawa" dan peristiwa banjir ini hanya dibesar-besarkan media "seolah-olah dunia mau kiamat"<ref name="bakrie-kiamat">[http://www.liputan6.com/view/3,137049,1,0,1170777891.html "Aburizal Bakrie: Media Membesar-besarkan soal Banjir"], ''[[Liputan 6]]'', 6 Februari 2007</ref> sehingga ia dikritik para korban dan anggota [[DPR]].<ref name="jpost-bakrie">[http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070208.B07 "Survivors say floods are nothing to laugh about"], ''[[The Jakarta Post]]'', 8 Februari 2007</ref> Padahal kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa banyak korban banjir yang bahkan tidak mampu berkomentar akibat dari tekanan stress serta buruknya kondisi hidup di tempat-tempat pengungsian.
|