Ferrante I dari Napoli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
||
Baris 30:
Pada tahun 1459, pemerintahan Ferrante terancam oleh pemberontakan panjang para baron. Di antara para pemimpin pemberontakan adalah [[Giovanni Antonio Orsini]], pangeran Taranto dan paman istri Ferrante. Para pemberontak bergabung untuk mempersembahkan mahkota kepada [[Jean d'Anjou]], putra mantan raja [[René d'Anjou|René]]. Dengan bantuan orang Genoa, Jean membawa armada dan mendarat, perlahan-lahan mengambil beberapa kota termasuk Nocera. Pada tanggal 7 Juli 1460, Ferrante [[Pertempuran Sarno (1460)|dikalahkan oleh Jean]] di dataran di samping muara Sungai Sarno di selatan [[Gunung Vesuvius]]. Ferrante hampir ditangkap dan melarikan diri dengan penjaga hanya dua puluh orang. [[Paus Pius II|Paus]] dan [[Francesco I Sforza|adipati Milan]] mengirim bala bantuan di bawah Comte Urbino [[Federico da Montefeltro]] dan condottiero [[Alessandro Sforza]], tetapi ini tiba setelah kekalahan dan diri mereka dihancurkan oleh sekutu Jean, Piccinino di San Fabriano.<ref>''History of the City of Rome in the Middle Ages'', [https://books.google.co.jp/books?id=ebzTFPEnquAC&pg=PA186 p. 186].</ref>
Meskipun kemudian menerima penyerahan sebagian besar benteng di Campania, Jean tidak segera berbaris di Napoli dan Ferrante dan istrinya Isabel mampu menahannya dan perlahan-lahan mendapatkan kembali posisinya. Isabel tampaknya bertanggung jawab untuk meminta Orsini agar tidak mendukung Jean dan Genoa menyingkirkan bantuannya. Kepausan, Milan, dan kepala [[Albania
Pada tahun 1478 ia bersekutu dengan [[Paus Siktus IV]] terhadap [[Lorenzo de' Medici]], tetapi yang terakhir melakukan perjalanan sendirian ke Napoli, di mana ia berhasil menegosiasikan perdamaian terhormat dengan Ferrante.
Baris 55:
Ferrante memiliki banyak musuh, terutama mengingat pentingnya kerajaannya kepada penguasa lain, dan dia kejam dalam menanggapi setiap hal yang dirasakan. Dia bahkan dengan gencar berkomplot melawan Paus Aleksander VI, setelah dia menyadari bahwa Paus tidak bisa mengamankan posisinya.<ref>Br. J.B. Darcy, CFC, [http://www.thefreelibrary.com/What+you+don%27t+know+about+the+Borgia+ope%3A+Alexander+VI+%281492-1503%29.-a0268401837 What you don't know about the Borgia Pope: Alexander VI (1492-1503)] (''Catholic Insight''). Quote: "Guiliano immediately began to plot with King Ferrante of Naples against the Pope. I have mentioned already that Ferrante refused to acknowledge that he held his kingdom as a fief of the Papacy. Whether he was as evil a man as history has depicted him is hard to say, but he was certainly an ambitious, treacherous person. Determined to extend his rule to parts of the Papal States, he was blocked at every turn by Alexander. To obtain the Pope's approval for his plans, he offered his granddaughter in marriage to Jofre, the Pope's grandnephew but was refused. Finally, he decided that, to make any progress, he had to get rid of his nemesis. For this purpose, to convince the rulers to depose the Pope, he began to write a series of letters to his relatives, the sovereigns of Europe, accusing Alexander of all sorts of evil conduct, particularly of obtaining the papacy by simony."</ref>
Sebagai kesaksian lebih lanjut untuk yang terakhir, Jacob Burckhardt menggambarkan kegiatan rekreasinya sebagai berikut: "Selain [[Perburuan|berburu]], yang ia latih tanpa mempedulikan semua hak milik, kesenangannya ada dua macam: ia suka memiliki lawan-lawannya di dekatnya, baik hidup dengan baik. penjara yang dijaga, atau mati dan dibalsem, mengenakan kostum yang mereka kenakan selama hidup mereka."<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Jacob_Burkhardt Jacob Burkhardt], [[wikisource:The Civilization of the Renaissance in Italy#
== Pernikahan dan keturunan ==
|