Waryo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
| religion = [[Islam]]
}}
''Ki'' Waryo (ejaan lama : Warjo) atau dikenal juga dengan nama ''Ki'' Waryo Sela merupakan seorang seniman multitalenta dari Cirebon yang lahir di Bongas, Sumberajaya, [[kabupaten Majalengka]], ayahnya merupakan ''Ki'' Miskat (''Ki'' Empek) yang juga dikenal sebagai seniman serba bisa pada masanya. ''Ki'' Waryo berasal dari keluarga seniman legendaris Cirebon yang dekat dengan kalangan masyarakat biasa bernama ''Ki'' Koncar (nama aslinya ''Ki'' Konya) yang turut mempengaruhi kesenian tari wilayah Priyangan pada sekitar periode akhir 1800an hingga awal 1900an, hasil karya seni leluhur ''Ki'' Waryo ini bahkan dikagumi oleh Bupati Sumedang, Pangeran Arya Soerjakoesoemahadinata (1882-1919). ''Ki'' Koncar bersama dengan seniman Cirebon lainnya yakni ''Ki'' Wentar kemudian diminta oleh Pangeran Aria Soerjakoesoemahadinata untuk melatih para penari di lingkungan keraton [[Sumedang Larang]]<ref>Rusliana, Iyus. 20022008. Wayang Wong Priyangan : Kajian Mengenai Pertunjukan Dramatari Tradisional di Jawa Barat. Jakarta[[Bandung]] : Kiblat</ref>
 
''Ki'' Waryo dilahirkan dari keluarga besar seniman (keluarga besar ayahnya), mereka dahulu pernah berjaya dan memiliki beberapa bidang tanah di sekitar Bongas, [[Sumberjaya, Majalengka | Sumberjaya]] dan [[Jatiwangi, Majalengka | Jatiwangi]], [[kabupaten Majalengka]] namun sampai kemudian jatuh miskin. ''Ki'' Miskat ayah ''Ki'' Waryo sebelum menikah dengan ibu Junah (ibunda ''Ki'' Waryo) beliau pernah menikah dengan perempuan lainnya, dari istri pertamanya beliau dikaruniai dua orang anak perempuan, pada sekitar awal tahun 1965 rumah tangga ''Ki'' Miskat mengalami cobaan dan akhirnya harus bercerai dengan istri pertamanya, beliau kemudiam menikah dengan ibu Junah (ibunda ''Ki'' Waryo) dalam keadaan yang serba kekurangan.