Pompeii: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 73:
[[Berkas:Pompeii Garden of the Fugitives 02.jpg|jmpl|180px|ka|Para korban letusan]]
Para [[geologi|geolog]] telah menggunakan sifat-sifat magnetik dari batu-batu dan serpihan-serpihan yang ditemukan di Pompeii untuk memperkirakan temperatur aliran piroklaktik yang mengubur kota itu. Ketika batu yang meleleh itu membeku kembali, mineral magnetik dalam batu itu mencatat arah [[bidang magnet]] Bumi. Bila bahan itu dipanaskan melampaui temperatur tertentu, yang dikenal sebagai [[Titik Curie|temperatur Curie]], bidang magnetnya mungkin akan
Analisis terhadap lebih dari 200 buah batu vulkanik dan serpihan-serpihan, seperti atap genting, menunjukkan bahwa awan debu itu panasnya hingga 850 °C ketika muncul dari mulut Vesuvius. Awan itu mendingin hingga kurang dari 350 °C pada saat tiba di kota itu. Banyak dari bahan-bahan yang dianalisis mengalami temperatur antara 240 °C hingga 340 °C. Beberapa daerah memperlihatkan temperatur yang lebih rendah, hanya 180 °C. Ada teori yang mengatakan bahwa guncangan mungkin telah menyebabkan tercampurnya udara dingin ke dalam awan debu itu. (Cioni, ''et al.'', 2004)
Baris 107:
[[Berkas:Star of David graffiti in Pompeii IMG 0108.JPG|jmpl|ka|250px|Graffiti bintang Daud pada tembok di Pompeii (79 M).]]
Adanya orang-orang Kristen di Pompeii diketahui dari penemuan sejumlah tulisan dan terutama [[salib]]-salib kuno di beberapa tempat dalam kota, dan ini telah dicatat serta dibukukan oleh Bruce Longenecker.<ref name="longenecker">Bruce Longenecker, ''The Crosses of Pompeii: Jesus-Devotion in a Vesuvian Town''. Fortress Press, 2016. ISBN 9781506410418</ref> "Inskripsi Christianos" (''Christianos Inscription'') ditemukan pada tahun 1862, berupa suatu coretan dengan batu bara hitam memuat kata Latin ''Christianos'' ("Orang-orang [[Kristen]]" dalam bentuk akusatif jamak<ref>CIL 4.679. Dikutip dalam Longenecker, 2016</ref>), dan tulisan yang memudar pada tahun 1864 ini sempat disaksikan serta dilaporkan secara terpisah oleh sejumlah arkeolog yaitu: Alfred Kiessling (1862), Giulio Minervini, Giuseppe Fiorelli, dan Giovanni Battista de Rossi (1864); semuanya sepakat bahwa tulisan ini jelas berkaitan dengan orang Kristen.<ref name=longenecker/> Inskripsi itu terdapat dalam suatu rumah besar Pompeii (7.11.11), dengan lantai dasar saja seluas 3000 kaki persegi untuk ruang tinggal (tidak termasuk dapur, apartemen-apartemen untuk disewakan, dan taman-taman).<ref name=longenecker/> Di antara banyak graffiti yang dapat dibaca pada tembok-tembok di jalanan kota Pompeii, selain terlihat sebuah bintang Daud, yang kemungkinan mengindikasikan adanya orang Yahudi, ada suatu graffito (11 x 20 cm) yang terungkap dalam ekskavasi musim gugur tahun 1955, pada tembok suatu rumah pada insula 1.13., yang bertuliskan bahasa Latin "Viv(at) Crux" ("Hiduplah, Salib"), yang dilaporkan oleh della Corte (yang pertama kali menyaksikan dan melaporkan; 1958: 113), dan Barnard (1984: 25), dan diyakini berkaitan dengan orang Kristen.<ref name=longenecker/> Ukiran salib ditemukan pada beberapa tempat, misalnya dalam rumah pembuatan roti milik Paquius Proculus (lihat foto), maupun satu rumah pembuat roti lain,<ref>[http://www.patheos.com/blogs/bibleandculture/2016/07/03/bruce-longeneckers-the-crosses-of-pompeii-part-six/ Bruce Longenecker’s The Crosses of Pompeii– Part Six. July 3, 2016 by Ben Witherington.]</ref> dan pada tembok Insula Arriana Polliana, yang dilaporkan oleh François Mazois sebagai bukti adanya devosi Kristen.<ref name=longenecker/> Ada dekorasi di balik suatu cincin meterai Meges menunjukkan sebuah salib di atas dua lingkarang, atau angka delapan menyamping, di mana Longenecker berpendapat "artifak ini dapat dibuktikan menunjukkan seorang pengikut Yesus mengenakan cincin dengan lambang salib di baliknya sebagai lambang pengabdian agamawi".{{sfn|Longenecker|2016|p=176}}
== Pompeii dalam dunia hiburan populer ==
|