Kulur, Temon, Kulon Progo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 19:
[[Berkas:Rialatan di Nggunungan Polodadi, Kulur.jpg|jmpl|270px|Rialatan di Ngunungan Polodadi, Kulur ]]
Dari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali, asal usul desa Kulur memiliki versi banyak cerita yang bervariatif. Hal tersebut disebabkan banyaknya tempat yang dikrematkan yang kemudian dipercaya dan dijadikan pedoman sebagai keramat orang pertama yang datang membuka suatu desa. Dari dasar diatas akhirnya legenda desa Kulur diangkat dari seorang tokoh. Karena secara umum masyarakat meyakini bahwa orang pertama yang memberi nama Kulur.
'''Versi I :'''
Raden Ayu Pakuwati merupakan salah satu bangsawan Kraton yang diasingkan (disetrakke, jawa), atau dikucilkan oleh keluarga istana karena dianggap telah membawa aib keluarga, kemudian beliau diasingkan di salah satu bagian wilayah ADIKARTO yang waktu itu masih belum banyak penduduknya, serta belum memiliki nama wilayah.
Baris 27 ⟶ 29:
Sedangkan wilayah dimana Raden Ayu Pakuwati tinggal pada akhirnya disebut sebagai SETRO, yang berasal dari kata di setrakke (jawa) yang berarti dikucilkan.
'''Versi II :'''
Tersebut juga pada versi yang lain bahwa KULUR berasal dari kata KUWU dan LUHUR. Selain itu, tersebut juga versi lain dari asal muasal desa Kulur :
Baris 208 ⟶ 212:
* Pembangunan Gedung PAUD
* Pengaman tanggul kali nagung dengan bronjong
'''''Rewritted By Muhammad Nur Fajr'''''
== Pranala luar ==
|