2,8 cm sPzB 41: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
Desain meriam ini adalah berdasarkan laras meriam yang menyempit, dengan kaliber berkurang dari 28 mm pada kamar tembak menjadi 20 mm pada [[Laras (senjata api)|moncong laras]]. Skema laras yang demikian menghasilkan kecepatan luncur peluru hingga 1.400 m/s. Larasnya dipasangi dengan [[muzzle brake]]. Blok breech geser horisontalnya memiliki mekanisme "seperempat-otomatis": yang berarti menutup secara otomatis ketika sebuah peluru dimuat. Meriam ini dilengkapi dengan sebuah pisir pembidik hingga jarak 500 m; sebuah teropong optik, (ZF 1х11 dari meriam 3.7 cm Pak 36), juga dapat dipasang.
 
Sistem tolak baliknya terdiri atas penahan tolak balik [[Hidrolika|hidrolik]] dan penukar panas berbasis pegas. Kereta pembawanya berjenis kaki-belah dengan suspensi. Roda dengan ban karet bisa dilepas, membuat siluet meriam lebih rendah secara signifikan dan karena itu lebih mudah untuk disembunyikan; proses ini memakan waktu 30-40 detik. Rancangan meriam yang modular memungkinkan pemisahan menjadi lima bagian, dengan yang terberat berbobot 62  kg.
 
== Sejarah pengembangan dan produksi ==
Baris 17:
Prinsip laras kerucut dipatenkan pertama kali pada 1903 oleh seorang perancang dari Jerman, Karl Puff. Pada 1920-an dan 1930-an, insinyur Jerman lain, Gerlich, melaksanakan eksperimen dengan laras kerucut yang menghasilkan sebuah senapan anti-tank eksperimental 7 mm dengan kecepatan luncur peluru 1,800 m/s.
 
Berdasarkan prinsip tersebut, [[Mauser|Mauser-Werke AG]] mengembangkan sebuah senjata anti-tank 28/20 mm anti-tank yang muanya dinamakan ''Gerät 231'' atau ''MK.8202'' pada 1939–1940. Pada Juni–Juli 1940, 94 pucuk (sumber lain menyebutkan 30) diserahkan pada Angkatan Darat untuk diujicoba. Pengujian tersebut menghasilkan beberapa modifikasi dan pada 1941 produksi massal meriam '''2.8 cm schwere Panzerbüchse 41''' dimulai. Satu pucuk memakan biaya 4,520 [[Reichsmark|Reichsmarks]]s (sebagai perbandingan, satu meriam [[5 cm Pak 38]] memakan biaya 10,600 Reichsmarks). Meriam terakhir diproduksi pada 1943; alasan utama penghentiannya adalah langkanya [[Wolfram|tungsten]] untuk bahan peluru.
{| style="margin-bottom: 10px;"
|
Baris 83:
[[Berkas:Bundesarchiv_Bild_101I-732-0111-15A,_Russland,_Schützenpanzer_»Div._Großdeutschland«.jpg|kiri|jmpl|Sd.Kfz. 250/11 dari Divisi Großdeutschland, [[Front Timur (Perang Dunia II)|Front Timur]], 1943]]
[[Berkas:Bundesarchiv_Bild_101I-258-1312-36,_Südfrankreich,_schwere_Panzerbüchse_41.jpg|kiri|jmpl|2.8 cm sPzB 41 le Fl 41, Perancis, 1942]]
Meriam laras menyempit hanya digunakan secara terbatas dalam Perang Dunia II. Pembuatan senjata seperti ini mustahil tanpa teknologi canggih dan standar produksi yang tinggi. Selain Jerman, negara yang mampu memproduksi massal hanyalah Inggris, dengan Littlejohn adaptor yang, meskipun bukan merupakan meriam, namun menggunakan prinsip yang sama. Upaya oleh biro desain Soviet yang dipimpin oleh V. G. Grabin pada tahun 1940, gagal karena masalah teknologi. Di AS, laporan tentang sPzB 41 menginspirasi serangkaian percobaan dengan laras 28/20 dan adaptor laras menyempit untuk meriam [[37 mm M3|37&#x20; mm M3]]; pekerjaan dimulai pada bulan September 1941 dan terus berlanjut sepanjang perang, tanpa hasil yang praktis.<ref name="ZALOGADELF">Zaloga, Delf. ''US Anti-tank Artillery 1941–45'', p 6–7.</ref>
 
Meriam sPzB 41 mengombinasikan performa anti-tank pada jarak yang pendek (contohnya, setidaknya satu tembakan berhasil menembus pelat baja depan tank berat [[IS (famili tank)|IS-1]]<ref>{{Cite web|url=http://english.battlefield.ru/tanks/10-heavy-tanks/19-js-2.html|title=JS-1 and JS-2 Heavy Tanks|last=Potapov|first=Valeri|website=The Russian Battlefield|access-date=31 October 2014}}</ref>) dan kecepatan tembak yang tinggi menggunakan desain yang kecil, ringan (untuk meriam anti-tank), dan konstruksi modular.
Baris 97:
Terdapat dua jenis peluru untuk meriam sPzB 41: peluru penembus perisai ''2.8&nbsp;cm Pzgr.41'' dan peluru fragmentasi ''2.8&nbsp;cm Sprg.41''.
 
Peluru Pzgr.41 memiliki inti tungsten karbida, selimut baja dan moncong balistik paduan logam [[magnesium]] alloy. Intinya memiliki panjang 40&#x20; mm dan diameter 10,9&#x20; mm dan mengandung sekitar 9,1% tungsten.
{| style="margin-bottom: 10px;"
|
Baris 111:
|- style="vertical-align:top; text-align:center;"
| style="border:1px solid #996; text-align:left" |APCNR-T
| style="border:1px solid #996" |2.8&#x20; cm Pzgr.41
| style="border:1px solid #996" |0.125
| style="border:1px solid #996" | -
Baris 118:
|- style="vertical-align:top; text-align:center;"
| style="border:1px solid #996; text-align:left" |Fragmentasi
| style="border:1px solid #996" |2.8&#x20; cm Sprg.41
| style="border:1px solid #996" |0.093
| style="border:1px solid #996" |5 g, phlegmatized PETN
Baris 129:
| colspan="3" |'''Tabel penetrasi baja'''
|- style="vertical-align:top; text-align:center; border:1px solid #996; background-color:#ddb;"
| colspan="3" |Proyektil APCNR-T 2.8&#x20; cm Pzgr.41
|- style="vertical-align:top; text-align:center; border:1px solid #996;"
| width="33%" style="border:1px solid #996" |Jarak, m