Matius 1:3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya) |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 15:
== Analisis ==
Bagian-bagian silsilah ini sesuai dengan yang juga dicatat dalam sejumlah tempat pada [[Alkitab Ibrani]] dan bagian [[Perjanjian Lama]]. Harold Fowler mengamati bahwa catatan pada ayat ini sampai [[
Hal yang menonjol pada silsilah ini, dan yang menyimpang dari kebiasaan umumnya adalah penyebutan Zerah, karena tokoh ini tidak berhubungan langsung. Tamar, ibu Peres dan Zerah, adalah seorang perempuan Kanaan yang melahirkan kedua anak itu dari [[Yehuda]], setelah sebelumnya menjadi istri Er dan Onan, putra-putra Yehuda dari istri pertamanya, juga seorang wanita Kanaan. Tamar merupakan satu dari 5 tokoh perempuan yang disebutkan dalam silsilah dalam [[Injil Matius]] ini -- yang lain adalah [[Rut]], [[Rahab]], [[Batsyeba]] (ditulis tanpa nama, melainkan hanya dengan sebutan "istri [[Uria orang Het|Uria]]") serta Maria. Penyebutan perempuan dalam silsilah ini sangat tidak lazim pada zaman itu. Silsilah pada [[Lukas 3]] tidak menyebut nama perempuan. Fowler menyatakan bahwa penambahan nama perempuan pada silsilah bukan hanya tidak ada sebelumnya, bahkan merupakan sesuatu yang dicela oleh penguasa tradisional.<ref>Fowler, Harold. ''The Gospel of Matthew: Volume One.'' Joplin: College Press, 1968</ref>
Baris 25:
[[Hieronimus|Hieronimus (Jerome)]] mengamati ketidaksempurnaan para perempuan itu. Batsyeba berbuat zinah dengan [[Daud]], sedangkan [[Rahab]] berprofesi sebagai pelacur. Tamar juga melakukan tindakan yang tidak terpuji. Sebaliknya perempuan-perempuan terhormat dalam sejarah orang Israel (seperti [[Sara]], [[Ribka]] dan [[Lea]]) tidak disebut namanya. Hieronimum merasa Matius memasukkan perempuan-perempuan yang kurang terhormat itu untuk menggambarkan kebutuhan akan datangnya Yesus pada waktu itu. Robert H. Gundry setuju bahwa empat perempuan tokoh Perjanjian Lama tersebut mempunyai reputasi yang meragukan dan melihat dimasukkannya nama-nama mereka untuk menunjukkan bahwa tokoh-tokoh penting dalam sejarah orang Israel juga mempunyai asal-usul yang kurang terhormat, sampai kepada Yesus.<ref>Gundry, Robert H. ''Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art.'' Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.</ref> Harolf Fowler tidak setuju dengan pendapat itu dengan bantahan bahwa tidak mungkin Matius sengaja menyamakan Perawan Maria dengan para pelacur dan pezinah.<ref>Fowler, Harold. ''The Gospel of Matthew: Volume One.'' Joplin: College Press, 1968</ref>
Kaitan lain yang diamati oleh [[Yohanes Krisostomus]], adalah latar belakang bukan Yahudi dari keempat perempuan itu menurut tradisi Yahudi. Rahab dan Tamar adalah orang Kanaan. Rut adalah orang [[Moab]], sedangkan Batsyeba, istri [[Uria orang Het]], kemungkinan adalah keturunan bangsa Het. Batsyeba bahkan tidak disebut namanya melainkan pada [[Matius 1:6]] dirujuk sebagai "istri Uria" yang lebih menekankan Uria orang Het yang dikenal sebagai orang bukan Israel. Dengan demikian Yesus bukan hanya juruselamat orang Israel, melainkan juga orang bukan Israel.
[[Injil Matius]] menggunakan ejaan bahasa Yunani [[Septuaginta]] dalam mengalihaksarakan nama-nama Ibrani, sehingga dianggap bukti kuat bahwa Matius menggunakan Septuaginta sebagai sumber utama silsilahnya.
|