Haurgeulis, Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
Kecamatan Haurgeulis merupakan salah satu kecamatan yang memiliki karakteristik / kultur masyarakat yang heterogen. Letak geografisnya yang strategis membawa pengaruh pada pola hidup keseharian masyarakatnya. [[Suku Jawa]] masih merupakan golongan yang dominan di Haurgeulis, diikuti [[Sunda]], [[Cina]], [[Minang]] dan [[Arab]]. Sebagian besar dari orang-orang Cina, Arab dan Minang adalah orang-orang pendatang dan perantauan yang membuka usaha di Haurgeulis.
 
Bahasa yang digunakan di Haurgeulis sebagian besar adalah [[bahasa Jawa]]. Namun, tak semua bahasa Jawa yang ada di Haurgeulis memiliki dialek yang sama. Ada 3 dialek Jawa yang digunakan di Haurgeulis, yakni [[dialek Dermayon]], [[dialek CirebonanCirebon]] dan [[dialek TegalanTegal]] (mirip [[dialek Banyumasan]]). Masyarakat di desa [[Kertanegara]], [[Karangtumaritis]] dan [[Wanakaya]] sebagian besar menggunakan dialek Cirebonan. Dialek Tegalan lazim dipakai oleh masyarakat di desa [[Sidadadi]], [[Sumbermulya]], blok Cipedang Bunder (desa [[Mekarjati]]), Lebak (desa [[Sukajati]]) dan sebagian wilayah timur desa Haurgeulis. Sementara dialek Dermayon digunakan oleh penduduk di desa [[Cipancuh]], [[Mekarjati]], Haurgeulis, [[Sukajati]] dan sebagian Sumbermulya.
 
[[Bahasa Sunda]] sendiri juga termasuk bahasa yang masih sering digunakan oleh masyarakat. Hal ini normal karena meskipun termasuk dalam wilayah Indramayu (yang notabene adalah Jawa), Haurgeulis pada awalnya adalah wilayah kekuasaan dari Sumedang. Bahasa Sunda yang digunakan di Haurgeulis umumnya adalah bahasa Sunda kasar. Wilayah yang penduduknya menggunakan bahasa Sunda antara lain desa [[Haurkolot]], Cipancuh (blok Sumur Bandung / Karanganyar), Mekarjati (blok Babakan Jati II, III), Kertanegara (blok 18, 19, 22), Wanakaya (blok Maja) dan Karang Tumaritis (blok Karang Sambung).