Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan dia mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, "Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung, tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah ta'ala menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas namanya."<ref>Siyar XX/451</ref> Imam Adz Dzahabi juga berkata, " Tidak ada seorangpun para kibar masyayikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi".
=== Ibnu Rajab Al-Hambali ===
Dalam mengomentari kitab kontroversial di atas, Ibnu Rajab Al-Hambali menegaskan: "Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar", demikian kata Imam Ibnu Rajab. "Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh dari [[agama]] dan [[akal]], [[sesat|kesesatan-kesesatan]], [[dakwa|dakwaan-dakwaan]] dan perkataan yang [[batil]] tidak berbatas, seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan [[ayam]] yang telah mati, dan sebagainya. Semua itu tidak pantas [[nisbat|dinisbatkan]] kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah."<ref>Lihat Ibnu Rajab, Adz-DZail Ala Thabaqaat Al-Hanabilah, jilid 1 hal. 290.</ref>
Kemudian didapatkan pula bahwa al Kamal Ja'far al Adfwi (nama lengkapnya Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal al Adfawi), seorang ulama [[mazhab|bermadzhab]] [[Syafi'i]]. Ia dilahirkan pada pertengahan bulan [[Sya'ban]] tahun 685 H dan wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi dia dimuat oleh al Hafidz di dalam kitab ''Ad Durarul Kaminah'', biografi nomor 1452. al Kamal menyebutkan bahwa asy-Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini. Subhanallah<ref name="At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi">Kitab ''At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq'', hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April 1995 M.</ref>