Anak Krakatau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 26:
Seusai [[Letusan Krakatau 1883|letusan kataklismik Gunung Krakatau pada tahun 1883]], Pulau Rakata kehilangan kira-kira 2/3 tubuhnya di sisi barat laut, melenyapkan puncak Gunung Perbuwatan dan Gunung Danan, serta menyisakan paruh selatan Gunung Krakatau (yang sekarang tetap disebut Pulau Rakata). Bagian yang "hilang" ini menjadi laut dangkal.
 
Tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, pada awal tahun 1927 mulai tampak aktivitas vulkanik di titik di antara bekas puncak Gunung Perbuwatan dan Gunung Danan, dengan munculnya kepulan asap disertai letusan-letusan kecil. Usia daratan yang sempat muncul hanya seminggu, karena kemudian diruntuhkan kembali oleh gelombang laut. Beberapa bulan kemudian aktivitas vulkanik dimulai lagi hingga membentuk daratan<!-- hingga ketinggian 200 m --><ref name=winchester>Winchester, S. 2005. Krakatoa. The Day The World Exploded 27 August 1883. Penguin Books.</ref>. Karena hujan dan gelombang, daratan ini kembali runtuh di bawah permukaan air laut kembali setelah aktivitas vulkaniknya terhenti. Proses ini berlangsung terus selama sekitar tiga tahun. Baru sejak [[11 Agustus]] [[1930]] pulau ini tidak pernah lagi runtuh dan terus-menerus mengalami letusan-letusan,<ref name=pbs>PBS. [https://www.pbs.org/wildindonesia/island/index.html The Wild Indonesia. The birth of an island]. Online book PBS. Diakses 27 Desember 2018.</ref>. Pada tahun [[1935]], pulau ini berbentuk hampir bundar dengan diameter sekitar 1200 m, ketinggian 63 m; pada tahun [[1940]] tingginya sudah 125 m. Pada tahun [[1955]] pulau ini tercatat ketinggiannya menjadi 155 m dari permukaan laut. Pada tahun [[1959]] gunung meletus kembali dan mengeluarkan asap hitam tebal sampai setinggi 600 m.
 
Bersamaan dengan aktivitas vulkanik gunung api yang ada di pulau ini, titik tertinggi pulau ini terus meningkat dengan laju 7-9 meter per tahun, dan hingga catatan terakhir ketinggian yang tercapai adalah 338 meter dari muka laut (pengukuran September 2018)<ref name=pvmgb20181227>Badan Geologi. 2018. Pers Rilis Aktivitas Gunungapi Anak Krakatau, Kamis 27 Desember 2018. Diakses 27 Desember 2018.</ref>.