Émile Lahoud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k koreksi
Borgx (bicara | kontrib)
k terputus?
Baris 23:
Lahoud bertugas di bawah Jenderal [[Michel Aoun]] pada tahun-tahun akhir dari [[Perang Saudara Lebanon]] (1975-1990). Setelah diberlakukannya gencatan senjata yang ditengahi oleh [[Liga Arab]], Lahoud menyebrang ke [[Beirut]] barat yang dikuasai oleh [[Suriah]]. Seorang perwira militer [[Maronit]] dibutuhkan untuk mengambil alih posisi komandan AD untuk Beirut Barat. Lahoud ditawari posisi tersebut berdasarkan pemerintahan Lebanon yang disetujui oleh [[Perjanjian Taif]] [[1989]]. Menurut satu sumber, Lahoud memiliki hubungan dengan pejabat AD Suriah yang sangat berpengaruh, Ali Hammoud, yang merekomendasikan dirinya untuk tugas tersebut yang diterimanya dengan cepat. Dia bertugas dalam banyak pos di militer, termasuk panglima AD dari [[1989]] sampai [[1998]], dan kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada [[1998]], setelah konstitusi diubah untuk memungkinkan panglima AD mencalonkan diri hanya setelah tiga tahun menjabat posisi tersebut.
 
Menurut konstitusi Lebanon, masa jabatan Presiden dibatasi hanya satu kali enam tahun. Namun, di bawah tekanan dari [[Suriah]], pada [[2004]] parlemen menyetujui untuk memperpanjang masa jabatannya tiga tahun lagi, hingga [[2007]] (hal yang sama terjadi dengan pendahulunya [[Elias Hrawi]]). Tokoh-tokoh oposisi dan para kritikus internasional meamengklaim bahwa perpanjangan itu tidak sah karena konstitusi diamanedemen di bawah tekanan dari luar negeri.
 
Popularitas Lahoud belakangan ini menurun, khususnya di antara orang-orang Kristen, [[Druze]], dan [[Islam Sunni]]. Kardinal Katolik Lebanon [[Kardinal Nasrallah Sfeir|Nasrallah Sfeir]] dan pemimpin Druze [[Walid Jumblatt]] merupakan kritikusnya yang vokal. Bekas perdana menteri [[Rafik Hariri]], seorang Muslim Sunni yang meninggal karena pembunuhan politik, yang telah bekerja selama bertahun-tahun di bawah dukungan Suriah, berbenturan dengan Damaskus dalam soal perpanjangan masa jabatan Lahoud, dan karenanya ia mengundurkan diri. Tokoh-tokoh ini memandang Lahoud sebagai boneka yang dikendalikan oleh Suriah.