Sri Kesari Warmadewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Angayubagia (bicara | kontrib) k →Raja-raja Dinasti Warmadewa Di Bali: update |
||
Baris 1:
{{no footnotes}}
{{rapikan|date=
'''Shri Kesari Warmadewa''' adalah pendiri [[Wangsa Warmadewa]] yang pernah berkuasa di Pulau [[Bali]], [[Indonesia]] dari Tahun 882 M sampai dengan 914 M.
Baris 18:
Shri Kesari Warmadewa merupakan tokoh sejarah, ini bisa dibuktikan dari beberapa prasasti yang dia tinggalkan seperti Prasasti Blanjong di Sanur, Prasasti Panempahan di Tampaksiring dan Prasasti Malatgede yang ketiga-tiganya ditulis pada bagian paro bulan gelap Phalguna 835 S atau bulan Februari 913. Shri Kesari Warmadewa menyatakan dirinya raja Adhipati yang berarti dia merupakan penguasa di Bali mewakili kekuasaan kerajaan lain yaitu Sriwijaya. Kemungkinan dia adalah keturunan dari Balaputradewa, hal ini berdasarkan kesamaan cara penulisan prasasti , kesamaan dalam menganut agama Budha Mahayana dan kesamaan nama dinasti Warmadewa.
== Daftar Raja
{| class="wikitable"
|+
!No. !!Nama !!Awal !!Akhir !!Keterangan
|-
|1
|Shri Kesari Warmadewa
|882 M
|914 M
|
|-
|2
|Sang Ratu Ugrasena
|915 M
|942 M
|Setelah pemerintahan Sri Kesari Warmadewa berakhir, tersebutlah seorang raja bernama sang ratu [[Ugrasena]] memerintah di Bali. Walaupun Baginda raja tidak memepergunakan gelar Warmadewa sebagai gelar keturunan, dapatlah dipastikan, bahwa baginda adalah putra Sri Kesari Warmadewa. Hal itu tersebut di dalam prasasti-prasasti (aantara lain Prasasti Srokadan) yang dibuat pada waktu dia memerintah yakni dari tahun 915 s/d 942, dengan pusat pemerintahan masih tetap di Singha-Mandawa yang terletak di sekitar desa [[Besakih]]. Prasasti-Prasasti itu kini disimpan di Desa Babahan, Sembiran, Pengotan, Batunya (dekat Danau Beratan), Dausa, Serai ([[Kintamani]]), dan Desa Gobleg.
|-
|3
|Shri Tabanendra Warmadewa
|943 M
|961 M
|Baginda raja Sri Tabanendra Warmadewa yang berkuasa di Bali adalah raja ketiga dari keturunan Sri Kesari Warmadewa. Baginda adalah putra Sri Ugrasena, yang mewarisi kerajaan Singhamandawa. Istri Baginda berasal dari Jawa, adalah seorang putri dari Baginda Raja Mpu Sendok yang menguasai Jawa Timur. Di dalam prasasti yang kini tersimpan di Desa Manikliyu (Kintamani), selain menyebut nama Baginda Sri Tabanendra Warmadewa, dicantumkan pula nama Baginda Putri. Dia memerintah dari tahun 943 s/d 961.
|-
|4
|Shri Candrabhaya Singha Warmadewa
|961 M
|975 M
|
|-
|5
|Shri Janasadhu Warmadewa
|975 M
|983 M
|
|-
|6
|Shri Maharaja Sriwijaya Mahadewi
|983 M
|989 M
|
|-
|7
|Shri Udayana Warmadewa (Dharmodayana Warmadewa)- Gunaprya Dharmapatni
|989 M
|1011 M
|Shri Udayana Warmadewa, menurunkan tiga putra:
* 1. [[Airlangga]]
* 2. Marakata
* 3. Anak Wungsu
|-
|8
|Shri Adnyadewi / Dharmawangsa Wardhana
|1011 M
|1022 M
|
|-
|9
|Shri Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja
|1022 M
|1025 M
|
|-
|10
|Anak Wungsu
|1049 M
|1077 M
|
|-
|11
|Shri Walaprabu
|1079 M
|1088 M
|
|-
|12
|Shri Sakalendukirana
|1088 M
|1098 M
|
|-
|13
|Shri Suradhipa
|1115 M
|1119 M
|
|}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Sumber ==
Baris 66 ⟶ 116:
* Munoz, Paul Michel[2009], Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia, Penerbit Mitra Abadi, Yogyakarta
== Pranala luar ==
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]
|