Suku Kedayan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Kedayan
|image = [[
|caption = Wanita Kedayan pada Masa Penjajahan Inggris.
|poptime=kurang lebih '''240.000 Jiwa'''
Baris 9:
|related=[[Dayak]], [[suku Banjar|Banjar]], [[suku Kutai|Kutai]]
}}
'''Suku Kedayan/Kadayan''' adalah salah satu dari 7 suku bangsa asli '''Brunei'''. Diantaranya ke-7 suku tersebut antara lain suku Kedayan, suku Brunei (atau Melayu Brunei) dan lain-lain. Suku Kedayan sering juga disebut Melayu Kedayan karena secara linguistik termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Lokal. Sebagian suku Kedayan bermigrasi ke [[Sarawak]] dan Sabah.
[[Bahasa Kedayan]] termasuk dianggap sebagai salah satu dialek dalam [[Bahasa Melayu Brunei]]. Dalam pengertian lain Kedayan juga bermaksud Orang Pendalaman atau Orang Darat. Nama lama kepada suku Dusun di Brunei juga di sebut Kedayan atau Sang Kedayan. Sang Kedayan merupakan kata yang digunakan untuk membedakan 'Orang Laut' ( pesisir ) dan Darat ( Kedayan ), dan diperkirakan Kedayan Islam/Kedayan Melayu ini berkerabat dengan Kan(d)ayan Dayak dari Kalimantan Barat yang menyebar hingga ke pesisir utara Kalimantan sampai di [[Sipitang|Sipitang,]] Sabah. Sementara dari arah berlawanan [[suku Banjar]] dari Kalimantan Selatan menyebar hingga ke utara Kalimantan sampai ke Keningau, yaitu Kampung Banjar Keningau, yang berada di pedalaman Sabah di tengah-tengah suku [[Dayak Dusun]] dan [[Dayak Murut]].
Baris 29:
Pulau Borneo sangat kaya bahasa. Ada ratusan jenis bahasa di Borneo dan beberapa di antaranya sudah mulai punah. Berdasarkan teori bahasa bahwa dimana kawasan yang terdapat banyak bahasa yang beragam adalah kemungkinan sebagai tanah asal usul bahasa yang digunakan di kawasan nusantara, artinya bahwa Kalimantan atau Borneo tersebut merupakan tanah leluhur masyarakat di pulau nusantara ini.
Pendapat yang mengatakan suku Kedayan itu berasal dari Jawa dan dibawa ke Brunei oleh Sultan Bolkiah di tentang dan tidak disetujui oleh sebagian besar tokoh Kedayan. Ini karana dalam cerita rakyat Serawak khususnya [[suku Melanau]], suku Kedayan itu memang telah ada di Brunei sebelum kedatangan Alak Betatar, sekitar tahun 1300. Menurut cerita itu, bangsa Kedayan itu bukanlah Melayu dan menjadi Melayu saat berdirinya kesultanan Brunei. Malah jika dilihat dalam Syair Awang Semaun, orang Kedayan memang telah ada di
Malah sebagian besar tokoh budayawan Kedayan itu sendiri menolak teori Jawa ini dan mengakui kemungkinan Kedayan itu berasal dari Kalimantan atau istilah Jawa itu merujuk kepada wilayah Kalimantan yang menerima pengaruh Jawa Majapahit.
Malah ada yang mengungkapkan bahwa suku Kedayan berasal dari Kutai. Menariknya, cerita rakyat Kedayan Laila Menchanai itu mirip kisah Puteri Junjung Buih kisah mitos kerajaan Kutai.
Baris 37:
'''MELAYU ATAU DAYAK ?'''
Jika merujuk ke struktur dan kosakata bahasa Kedayan yang ada di kawasan Miri, Brunei, Sabah dan sebagian Kalimantan Timur jelas sudah bahwa orang kedayan bukanlah suku Melayu. Mereka adalah suku asli Borneo yang kini telah banyak memeluk agama Islam.
Perkataan Melayu pada kata Melayu Kedayan merupakan bias dari pengaruh Islam kedalam suku kaum tersebut sehingga penyebutan istilah "Bahasa Melayu Kedayan" menjadi tercipa atau dibuat dalam kerangka politis. Walau bagaimanapun banyak orang Kedayan itu sendiri lebih senang dianggap sebagai suatu suku yang berbeda dengan Melayu walaupun mereka itu memeluk keyakinan yang sama yaitu Islam.
Dalam Perlembangan Negeri Serawak Malaysia contohnya, suku Kedayan itu berdiri atas nama sukunya sendiri dan bukan bagian dari Melayu,
Sesungguhnya suku Kedayan/Kandayan yang ada di Brunei itu sendiri adalah orang Borneo asli yang beragama Islam, namun juga perlu diketahui bahwa suku Kedayan/Kandayan bukan hanya ada di kawasan Brunei, Miri, Kuala Belait, Tutong, Temburong, Sabah, Kalimantan Timur, namun penamaan Kedayan juga ada di Kabupaten Landak, [[Kabupaten Bengkayang]], Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya di Kalimantan Barat-Indonesia. Suku kaum Kedayan di Kalbar justeru sebaliknya beragama Kristen baik Katolik ataupun Protestan. Tidak ada perbedaan bahasa yang terlalu signifikan antara Kedayan di Brunei dengan Kedayan di Kalimantan Barat dimana kosakata bahasa keduanya memiliki keterikatan yang sangat erat dan hampir 99% sama. Hanya saja uniknya adalah orang Kedayan di Kalbar lebih suka menyebut dirinya sebagai orang Dayak. Dari segi bahasa Kedayan di brunei dengan Kadayan di Kalbar memiliki kesamaan yang sangat tinggi hanya saja Kedayan di Brunei lebih berafiliasi menyebut diri sebagai "Melayu Kedayan".
|