Garuda di Dadaku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
|imdb_id =
}}
'''Garuda di Dadaku''' merupakan film Indonesia yang dirilis pada tanggal [[18 Juni]] [[2009]] yang disutradarai oleh [[Ifa Isfansyah]] berdasarkan novel "Mimpi Sang Garuda" karya Benny Rhamdani. Film ini dibintangi antara lain oleh [[Emir Mahira]], [[Aldo Tansani]], [[Marsha Aruan]], [[Ikranegara]], [[Maudy Koesnaedi]], [[Ari Sihasale]], dan [[Ramzi]]. Pembuatan film ini dilakukan di beberapa lokasi di [[Jakarta]], tepatnya di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], yang merupakan bagian dari kompleks olahraga [[Gelanggang Olahraga Bung Karno]] di kawasan [[Senayan]], [[Jakarta Selatan]], untuk pengambilan adegan seleksi pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U13 dan pertandingan antara Timnas Indonesia U13 melawan Jepang.
 
Saat pertama kali dirilis, Garuda di Dadaku menyentuh angka 1,2 juta penonton. Dalam [[Festival Film Indonesia]], Garuda di Dadaku masuk ke dalam empat kategori, namun hanya meraih satu kategori yaitu kategori khusus film anak terbaik. Garuda di Dadaku juga sempat dipentaskan di Michel Kinder und Jungen Filmfest pada tahun [[2010]] di [[Hamburg]], [[Jerman]].
= Pemeran =
# Emir Mahira sebagai Bayu
Baris 42 ⟶ 43:
 
= Sinopsis =
Film ini diadaptasi dari novel "Mimpi Sang Garuda" karya Benny Rhamdani. Bayu adalah seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, cita-cita yang gagal diwujudkan oleh ayahnya, Ali. Kakeknya, Usman, tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis. Dalam wawancara ''[[The Jakarta Post]]'' dengan Ifa Isfansyah, Garuda di Dadaku menggambarkan impian seseorang yang pantang menyerah walaupun banyak tantangan yang menghadang, termasuk larangan dari orang tua.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/13/ifa-isfansyah-stepping-real-world-filmmaking.html Ifa Isfansyah: ''"Stepping into the real world of filmmaking"''] - ''[[The Jakarta Post]]'', 13 Juni 2009</ref> Menurut salah satu kritikus film, [[Leila S. Chudori]], dalam [[Tempo (majalah)|majalah Tempo]], ketika ia sebelumnya kurang menggemari sepak bola sebelum adanya film ini, akhirnya tertarik menggemari sepak bola, dan ia menyamakan film ini dengan ''[[Bend It Like Beckham]]'' yang dirilis pada 2002.<ref>Chudori, Leila S. (15 Juni 2009). [https://www.webcitation.org/67guImc8r?url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/06/15/FL/mbm.20090615.FL130556.id.html "Gol Untuk Ifa!"] - ''Tempo'', 15 Juni 2009. Diarsipkan pada tanggal 16 Mei 2012]</ref>
 
Meskipun demikian, Bayu pantang menyerah. Heri, penggemar sepak bola sejati, memotivasi Bayu untuk menjadi pemain Timnas Indonesia U-13. Kehadiran pacar Bayu, Zahra, membuat mereka berdua terus mencari alasan agar Bayu diizinkan bermain sepak bola oleh kakeknya, yang membuat persahabatan ketiganya hampir kandas.