Klinting, Somagede, Banyumas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Semua
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Data pelengkap
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
7. Grumbul Jenggot Mersi
 
8. Grumbul Gandasuli WetenWetan
 
9. Grumbul Gandasuli Kulon
Baris 61:
'''Geografis'''
 
Desa Klinting berada di lereng rangkaian Pegunungan Kendheng yang merupakan daerah perbukitan di selatan cekungan Sungai Serayu bagian tengah. Morfologi tanah di Desa Klinting secara umum merupakan lahan subur yang cocok ditanami berbagai tanaman palawija dan bermacam perdu serta kayu sehingga banyak warga desa memanfaatkan lahannya sebagi pertanian [[Tumpang sari|tumpangsari]]. Desa ini di bagian selatan merupakan punggung bukit memanjang seperti [[U pramuka|leter U]]. Bagian tengah ke utara merupakan lereng curam dengan dialiri sungai-sungai kecil hingga dataran rendah di perbatasan utara. Desa Klinting dengan lanskep lereng perbukitan dan tanah yang gembur seperti ini maka patut dimaksudkan wilayah yang rawan bencana alam tanah longsor.
 
'''Ekonomi'''
 
Mayoritas penduduk bermata pencaharian dengan menjadi petani nira kelapa (''ndheres'') yang menghasilkan produk [[Gula jawa mirip dengan gula aren. Perbedaan signifikan ada pada kualitas dan penampaksn fisik gula tersebut.|gula jawa]] (''indhel''). Daerah yang banyak menghasilkan gula jawa adalah Karangpucung, Wanasara dan Jumbul. Sementara daerah Gandasuli dan Cangkring bergantung pada sawah [[terasering]]. Kemudian warga desa juga sebagian merantau ke kota-kota besar dan juga ada yang menjadi [[Tenaga Kerja Indonesia]] (TKI) di [[Negeri Jiran merujuk pada wilayah yang bertetangga dalam konteks Indonesia berarti yang dimaksud adalah Malaysia, Singapura dan Brunei|negeri Jiran]], Timur Tengah dan Asia Timur. Sebagian yang lain berprofesi macam-macam mulai dari guru, karyawan swasta hingga pedagang.
 
Selain itu, di desa ini tepatnya di grumbul klinting terdapat industri kecil rambut palsu yang merupakan cabang pabrik rambut palsu di Kecamatan [[Banyumas, Banyumas|Banyumas]]. Di Grumbul Wanasara Wetan terdapat industri rumahan [[konveksi]] pakaian yang memperkerjakan sekitar sepuluh orang. Serta juga di Grumbul Karangpucung Lor dikembangkan perkebunan Jambu Biji sebagai rintisan [[Agrowisata]]. Dan di Gandasuli Wetan terdapat petani [[penyadap Karet]].
 
'''Pertanian'''
 
Desa Klinting mayoritas merupakan lahan pertanian multigungsi dan majemuk. Setidaknya ada tiga garis besar jenis lahan di Di Desa ini, yakni Lahan perkebunan Tumpangsari dan Palawija, Lahan Persawahan dan hutan Garapan. Pertama, di daerah Jumbul hingga Karangpucung terdapat pepohonan [[Sengon]] ([[Mirah merujuk pada tumbuhan sengon (bahasa jawa logat ngapak)|Mirah]]), [[Cengkih]] dan [[Kelapa]] yang sangat signifikan ditanam. Kelapa menjadi tanaman utama karena menghasilkan Nira yang kemudian diproses menjadi Gula Jawa. Cengkih merupakan tanaman musiman sehingga ketika panen raya warga desa berbondong-bondong memetiknya sebagai penghasilan tambahan. Sementara pohon sengin menjadi semacam ''tabungan'' yang akan ditebang ketika ada keperluan finansial yang mendesak dan urgen.
 
Tanaman [[Palawija]] seperti Petai, Jengkol, [[Melinjo]], Rempah-rempah, [[Singkong]], Pisang hingga Nanas juga secara gencar ditanam. Khusus nanas menjadi semacam tumbuhan pembatas yang ditempatkan pada tepian terasering ataupun tegalan lahan. Untuk mencegah longsor juga biasanya ditanami pepohonan kokoh seperti J''ambe'' ( [[Pinang]]), Mahoni, Jati dan Nangka. Belakangan juga warga desa utamanya di daerah Jumbul dan Wanasara muncul [[tren]] menanam Durian. Tren ini ditengarai pengaruh dari adanya kompleks Petani Durian di Desa [[Alasmalang, Kemranjen, Banyumas|Alasmalang]] dan Pedagang Durian sepanjang Jalan Raya alternatif [[Sokawera, Somagede, Banyumas|Sokawera]]-[[Kemranjen, Banyumas|Kemranjen]]. Kompleks dan Jalan Raya tersebut berjarak sekitar dua kilometer ke arah barat dari Desa Klinting.
 
Kedua, Desa Klinting di daerah Gandasuli merupakan lahan pertanian padi. Lahan padi tersebut berupa sawah terasering yang dialiri sungai-sungai kecil. Sebenarnya tipikal sawah di sini adalah [[Sawah tadah hujan|Sawah Tadah Hujan]], tetapi ketika musim kering tiba biasanya ditanami tumbuhan yang lebih resisten terhadap cuaca seperti [[Kedelai hitam|Kedelai]], [[Kacang ijo|Kacang Ijo]] dan [[Jagung Bt|Jagung]]. Di sekitaran sawah khususnya di Grumbul Cangkring terdapat budidaya Ikan seperti Ikan [[Nila Moeloek|Nila]], [[Mujair|Munjair]], [[Gurami|Gurameh]] dan [[Lele jawa|Lele]].
 
Ketiga, di Desa Klinting terdapat hutan yang merupakan tanah garapan maupun swadaya. Seperti Daerah Karangpucung hingga Gandasuli Kulon dan Jumbul Kulon terdapat hutan A''las Tuo.'' biasanya warga desa selain membudidayakan tanaman, hutan tersebut dirambah untuk mencari [[Kayu bakar|Kayu Bakar]] (''suluh'') dan [[Pakan|Pakan Ternak]] (''ramban''). Begitupun di Hutan ''Lembah Curuggadung''. Hutan ini terletak di sebelah selatan daerah Jumbul dan Wanasara. Sementara di sisi timur daerah Gandasuli dan Jumbul terdapat hutan ''Seprih''. Hutan ini berupa hutan swadaya seperti dua hutan sebelumnya dan juga garapan pohon [[homogen Karet.]]