Jan Pieterszoon Coen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
→Meninggal: typo |
||
Baris 58:
Jan Pieterszoon Coen meninggal di Batavia pada tanggal [[21 September]] [[1629]]. Terdapat dua versi yang berbeda mengenai penyebab kematian Coen. Menurut versi [[Belanda]], Coen meninggal karena [[kolera]] yang kini lebih dikenal dengan muntah darah, sedangkan versi lainnya meyakini bahwa kematian Coen akibat serangan bala tentara [[Sultan Agung dari Mataram]]. Dari kedua versi ini kemudian diyakini bahwa Coen meninggal karena terjangkit wabah kolera yang sengaja disebarkan oleh pasukan Mataram di [[Sungai Ciliwung]] setelah peristiwa [[Serangan Besar di Batavia]] tahun [[1628]].
Jasad J.P Coen dimakamkan di Stadhius (kini [[Museum Sejarah Jakarta]]) lalu dipindahkan ke ''de Oude Hollandsche Kerk'' (kini [[Museum Wayang]]).<ref>Shahab, Alwi (2002). ''Kisah Betawi Tempo Doeloe: Robin Hood Betawi''. Jakarta: Penerbit Republika. ISBN 979-3210-00-1 </ref> Namun, beberapa sejarahwan meragukan jasad J.P Coen terdapat di tempat tersebut. Untuk mengenang Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, pemerintah kolonial Belanda telah mendirikan sebuah monumen dan patung pendiri Kota Batavia itu. Gubernur Jenderal VOC (1619-1623 dan 1627-1629) ini, dibuat patungnya pada [[1869]], bertepatan dengan 250 tahun usia kota Batavia oleh Gubernur Jenderal [[Pieter Mijer]] ([[1866]]-[[1872]]). Patung Coen yang berdiri dengan angkuh sambil menunjuk jari telunjuknya dengan mottonya yang terkenal: ''[[
Setelah berdiri selama 74 tahun di depan Gedung Putih yang kini jadi Gedung [[Kementerian Keuangan Indonesia|Kementerian Keuangan]] di [[Lapangan Banteng]], [[Jakarta Pusat]], patung dari tembaga ini pun digusur dan dihancurkan pada [[7 Maret]] [[1943]] pada masa pendudukan [[Jepang]]. Pada masa [[kolonial Belanda]], ulang tahun Jakarta selalu diperingati pada [[30 Mei]], ketika pada tanggal tersebut tahun [[1619]], Coen menghancurkan [[Jayakarta]].
|