Boedi Oetomo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak 9 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 13795556 oleh HsfBot |
||
Baris 2:
[[Berkas:Monumen Kebangkitan Nasional Solo by Bennylin 02.jpg|jmpl|Monumen Kebangkitan Nasional di [[Solo]].]]
'''
Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari [[Kebangkitan Nasional]].
== Sejarah ==
Pada hari Minggu, [[20 Mei 1908]], pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar [[STOVIA]], Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa
Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati [[Tirtokoesoemo]], mantan [[Bupati]] [[Karanganyar]], dan Pangeran [[Ario Noto Dirodjo]] dari [[Keraton Pakualaman]].
== Perkembangan ==
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran [[Noto Dirodjo]]. Saat itu, [[Ernest Douwes Dekker|Douwes Dekker]], seorang Indo-Belanda yang sangat
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Kota Yogyakarta. Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, BU telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres di Yogyakarta ini, diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Semenjak dipimpin oleh Raden Adipati Tirtokoesoemo, banyak anggota baru BU yang bergabung dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang memilih untuk menyingkir.
|