Maruyung Sari, Padaherang, Pangandaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Deskripsi sejarah desa |
||
Baris 17:
Di setiap Dusun Memiliki Kepala Dusun.
Desa Maruyung Sari adalah Desa di pinggiran sungai Citanduy yang menjadi perbatansan langsung dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Sejarah Desa Maruyungsari berdiri kurang lebih sekitar Tahun 1980. Merupakan pemekaran dari Desa Paledah, yang dahulunya adalah Dusun Tarisi dan Dusun Anggaraksan.Nama Maruyungsari diambil dari nama sebuah tempat leluhur di kawasan Dusun Maruyungsari yaitu Mruyung yang berarti pohon Jambe/Pinang. Konon tempat ini dulunya tempat persinggahan seorang pembesar kerajaan.
Oleh karena itu setiap musim tanam dan di bulan Syuro sering diadakan upacara selamatan. Sejak berdirinya sampai sekarang pemerintahan Desa Maruyungsari telah dipimpin oleh 4 (empat) orang lurah/kuwu/kepala desa. Pertama oleh lurah Sukra Sumiarjo kartiker pada awal pemekaran. Saat itu terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Maruyungsari, Tarisi, Julang dan Anggaraksan.▼
Menurut sesepuh Desa Maruyungsari, tempat ini sekarang dihuni oleh leluhur yang bernama Mbah Banda Yuda yang katanya mengayomi pertanian di Desa Maruyungsari.
Oleh karena itu setiap musim tanam dan di bulan Syuro sering diadakan upacara selamatan.
▲
Kemudian pada tahun 1983 diadakan pemilihan kepala desa dengan lurah Umar sebagai penerus kepemimpinan di Desa Maruyungsari selama 2 periode yaitu tahun 1984 – 1992 dan 1993 - 1997. Dilanjutkan oleh lurah Marmin Sujarmo dari tahun 2000 – 2005 dan kepala desa yang sekarang menjabat adalah lurah Turino periode tahun 2007 – 2013.
|