Che Guevara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Ras67 (bicara | kontrib)
Baris 198:
 
Guevara mengakhiri pidatonya dengan mengutip ''Deklarasi Havana Kedua'', yang menyatakan Amerika Latin sebagai sebuah "keluarga yang terdiri dari 200 juta saudara yang mengalami penderitaan yang sama".<ref name="GuevaraUnitedNations"/> Menurut Guevara, "[[epos]]" ini akan ditulis oleh "orang-orang Indian yang kelaparan, petani-petani tanpa lahan, buruh-buruh yang dieksploitasi, dan orang-orang progresif". Bagi Guevara, konflik tersebut merupakan perjuangan massa dan gagasan, yang akan dijalankan oleh orang-orang yang "dianiaya dan dianggap rendah oleh [[imperialisme]]", yang sebelumnya juga dianggap sebagai "kerumunan yang lemah dan penurut". Guevara juga meyakini bahwa "kapitalisme monopoli [[Yankee]]" merasa ketakutan dengan "kerumunan" tersebut yang dirasa akan menjadi "penggali kuburan" mereka.<ref name="GuevaraUnitedNations"/> Pada "momen penegakan keadilan" tersebut, Guevara menyatakan bahwa "massa tak dikenal" akan mulai menulis sejarahnya "dengan darahnya sendiri" dan merebut kembali "hak-hak yang telah ditertawakan oleh semuanya selama 500 tahun". Guevara menutup pernyataannya di hadapan Majelis Umum PBB dengan berkata bahwa "gelombang kemurkaan" akan "menerjang wilayah Amerika Latin" dan massa buruh yang "memutar roda sejarah" kini untuk pertama kalinya telah "bangun dari tidur yang brutal dan panjang".<ref name="GuevaraUnitedNations"/>
[[Berkas:Jânio Quadros condecora Ernesto Guevara com a Ordem do Cruzeiro do Sul.tifjpg|kiri|jmpl|Presiden Brasil Jânio Quadros menganugerahkan Ordo Salib Selatan kepada Ernesto Guevara pada tahun 1961]]
Guevara kemudian mendengar kabar bahwa terdapat dua percobaan pembunuhan terhadapnya selama pemberhentiannya di kompleks PBB, dan kedua pelakunya berasal dari kalangan orang Kuba di pengasingan.<ref name="NYTDec1964">[http://www.latinamericanstudies.org/belligerence/bazooka.htm Bazooka Fired at UN as Cuban Speaks] oleh [[Homer Bigart]], ''[[The New York Times]]'', 12 Desember 1964, hlm. 1.</ref> Yang pertama dilakukan oleh Molly Gonzales, yang berusaha menerobos barikade dengan pisau berburu sepanjang tujuh [[inci]] saat Guevara tiba. Upaya kedua dilancarkan oleh Guillermo Novo yang menembakkan sebuah basoka yang dipicu oleh pengatur waktu dari sebuah perahu di [[Sungai East]], tetapi tembakan tersebut melenceng. Guevara menanggapi kedua insiden tersebut dengan menyatakan bahwa "Lebih baik dibunuh oleh seorang wanita dengan sebuah pisau ketimbang oleh seorang pria dengan sebuah pistol".<ref name="NYTDec1964"/>