Sindrom Asperger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan [[bahasa tubuh]] seperti [[senyum]]an dan [[komunikasi nonverbal]] lainnya, dan juga [[kata|kata-kata]] yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah [[makna]]. Seorang penderita sindrom Asperger umumnya tidak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa/linguistik, namun mereka cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang ia pahami di dalam [[kamus]]. Namun, kebanyakan penderita memiliki perbendaharaan kata dan wawasan yang melebihi anak-anak seusianya dan kerap dijuluki "profesor kecil". Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami [[ironi]], [[sarkasme]], dan penggunaan bahasa [[slang]], apalagi memahami [[ekspresi wajah|mimik]] muka/ekspresi orang lain, dan cenderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit [[sosialisasi|bersosialisasi]] dengan orang lain dan cenderung menjadi [[malu|pemalu]], tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran [[penindasan di sekolah|bullying]], terutama pada usia anak dan remaja. [[:en:Hans Asperger#Personal life|Penemu sindrom ini juga menunjukkan gejala serupa ketika masa kanak-kanaknya]].
 
Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai "autisme yang memiliki banyak fungsi/''high-functioning autism''". Hal ini berarti setiap penderita sindrom Asperger terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi ketika dilihat, [[otak]] mereka bekerja secara berbeda dari orang lain.
Para dokter juga sering mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah mendiagnosis penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap [[skizofrenia]], [[ADHD]], [[sindrom Tourette]] atau [[kelainan mental]] lainnya.
 
Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan [[tubuh]]. Karena itu, seorang penderita sindrom Asperger terkadang mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya [[olahraga]], atau bahkan [[jalan kaki]], yang kadang-kadang sering terpeleset, tergantung tingkat keparahannya. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/''nervous''.