Amba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 23:
 
[[File:The sage Narada and the gods stop Bhishma's battle with Parashurama.jpg|thumb|Ilustrasi pertarungan [[Bisma]] melawan [[Parasurama]], karena Bisma menolak untuk menikahi Amba. Akhirnya pertarungan tersebut dinyatakan seri setelah ditengahi oleh [[Narada]].]]
Di dalam hutan, Amba bertemu dengan [[Resi]] Hotrawahana, kakeknya. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi Amba, sang resi meminta bantuan [[Parasurama|Rama Bargawa]] atau [[Parasurama]], guru Bisma. Parasurama membujuk Bisma agar mau menikahi Amba. Karena Bisma terus-menerus menyatakan penolakan, Parasurama menjadi marah lalu menantang Bisma untuk bertarung. Pertarungan antara Parasurama melawan Bisma berlangsung dengan sengit selama 23 hari dan diakhirikedua setelahpihak menunjukkan kekuatan yang seimbang. Pada hari ke-24, Bisma memutuskan untuk menggunakan senjata sakti demi mengakhiri pertarungan tersebut. Sebelum terlaksana, para [[dewa (Hindu)|dewa]] yang dipimpin oleh [[Narada]] turun ke dunia dan menengahi persoalankedua tersebutpihak. Pertarungan pun dinyatakan berakhir seri.<ref name="Mani"/><ref>{{Cite web|url=http://www.sacred-texts.com/hin/m05/m05188.htm|work=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva|title=SECTION CLXXXVIII|publisher=Sacred-texts.com|author=[[Kisari Mohan Ganguli]]}}</ref>
 
Setelah Parasurama gagal membujuk Bisma, Amba pergi berkelana dan bertapa. Ia memuja para dewa, memohon agar bisa melihat Bisma mati. Dewa perang [[Kartikeya]], putra dewa [[Siwa]], muncul di hadapan Amba sambil memberi kalung bunga [[teratai]] yang tidak akan layu. Ia berkata bahwa orang yang memakai kalung bunga tersebut akan menjadi pembunuh Bisma. Setelah menerima pemberian itu, Amba pergi berkelana untuk mencari [[kesatria]] yang bersedia memakai kalung bunganya. Meski ada peluang keberhasilan karena kalung tersebut diberikan oleh dewa yang dapat dipercaya, tidak ada orang yang bersedia memakainya setelah mengetahui bahwa orang yang harus dihadapi adalah Bisma. Ketika Amba menemui Raja [[Drupada]], permintaannya juga ditolak karena sang raja takut melawan Bisma. Akhirnya Amba melempar karangan bunganya ke tiang balai pertemuan Raja Drupada, setelah itu ia pergi dengan marah. Karangan bunga tersebut dijaga dengan ketat dan tak ada yang berani menyentuhnya.<ref name=Shikhandi>{{Cite web|url=http://www.mahabharataonline.com/rajaji/mahabharata_summary_5.php|title=4. Amba and Bhishma|accessdate=30 April 2013|publisher= Mahabharataonline.com}}</ref><ref name="Pattanaik2002">{{cite book|author=Devdutt Pattanaik|title=The man who was a woman and other queer tales of Hindu lore|url=https://books.google.com/books?id=gVvXAAAAMAAJ|accessdate=18 May 2013|date=8 January 2002|publisher=Harrington Park Press|isbn=978-1-56023-180-6|page=60}}</ref><ref>{{cite book|title=India through the ages|last=Gopal|first=Madan|year= 1990| page= 62|editor=K.S. Gautam|publisher=Publication Division, Ministry of Information and Broadcasting, Government of India}}</ref>