Pemisahan Belgia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Artikel baru, rintisan. Terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris. Paragraf pembuka.
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Menambahkan terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris bagian "Latar Belakang"
Baris 2:
 
Yang menjadi pertanyaan rumit dalam pemisahan tersebut adalah mengenai status [[Brussel]] dan [[Komunitas Berbahasa Jerman di Belgia]]. Brussel sendiri merupakan sebuah wilayah bilingual yang otonom dan Komunitas Berbahasa Jerman merupakan komunitas minoritas di Belgia.
 
== Latar Belakang ==
 
Wilayah yang saat ini menjadi bagian dari negara [[Belgia]], [[Belanda]] dan [[Luksemburg]] modern secara kolektif disebut dengan [[negara-negara dataran rendah]]. Wilayah tersebut muncul pada akhir [[Abad Pertengahan]] sebagai wilayah-wilayah kekuasaan ([[fief]]) yang masih terkait dengan [[Kerajaan Perancis]] dan [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Bagian selatan dari wilayah tersebut yang meliputi [[Belanda Selatan]], [[Keuskupan-Kepangeranan Liège]], [[Kepangeranan Stavelot-Malmedy]], dan [[Kadipaten Bouillon]] telah terbagi baik secara politik maupun linguistik. Pembagian politik wilayah tersebut tidaklah sesuai dengan pembagian linguistiknya sehingga terdapat beberapa wilayah kekuasaan yang terbagi menjadi wilayah [[Frankofon]] dan [[Germania]]. Walaupun begitu, [[Aristokrasi|aristokrat]] berkuasa atas wilayah tersebut yang biasanya menggunakan bahasa yang tidak sama dengan penduduk setempat tidak mengambil pusing perbedaan bahasa tersebut. Setelah pemisahan diri [[Republik Belanda]] pada tahun 1581, penggunaan [[Bahasa Perancis]] oleh kalangan kelas atas semakin meningkat di wilayah [[Belanda Selatan]] dikarenakan pengaruh dari [[Wangsa Habsburg|bangsawan Habsburg]] dan invansi Perancis. Penggunaan Bahasa Perancis tersebut tidak hanya digunakan di dalam pengadilan tetapi juga digunakan dalam bidang administrasi dan politik.
 
Pertentangan antara penutur Bahasa Perancis dengan penutur Bahasa Belanda meningkat setelah [[Revolusi Belgia|kemerdekaan Belgia]] di tahun 1830. Saat itu, penduduk Belanda Selatan memberontak terhadap hegemoni baru dari provinsi-provinsi wilayah utara [[Kerajaan Bersatu Belanda]]. Belgia yang baru merdeka ini menjadi [[negara penyangga]] antara [[Perancis]] dan Belanda yang terdiri atas provinsi-provinsi yang penduduknya merupakan penutur Bahasa Perancis maupun Bahasa Belanda. Saat itu, Bahasa Perancis menjadi satu-satunya bahasa resmi yang digunakan. Penduduk penutur Bahasa Belanda mulai menuntut hak yang sama pada akhir abad ke-19 tetapi baru mulai diterima secara bertahap di abad ke-20. Baru pada tahun 1967 [[Konstitusi Belgia]] berbahasa Belanda disahkan.<ref>{{cite web|title=Ethnic structure, inequality and governance of the public sector in Belgium |url=http://www.unrisd.org/UNRISD/website/document.nsf/ab82a6805797760f80256b4f005da1ab/ec506a59176be044c1256e9e003077c3/$FILE/Deschou.pdf |author=[http://www.unrisd.org/80256B3C005BC203/(httpPeople)/417C5EAAE7060027C1256F2000472415?OpenDocument Kris Deschouwer] |publisher=United Nations Research Institute for Social Development (UNRISD) |date=January 2004 |format=PDF |accessdate=May 22, 2007 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070614025223/http://www.unrisd.org/UNRISD/website/document.nsf/ab82a6805797760f80256b4f005da1ab/ec506a59176be044c1256e9e003077c3/$FILE/Deschou.pdf |archivedate=June 14, 2007 |df=mdy }}</ref> Sejak kemerdekaan, [[Ekonomi Belgia|ketimpangan sosio-ekonomi]] telah memicu perpecahan antara kedua komunitas tersebut.
 
Mulai tahun 1960-an, pembagian wilayah dibuat berdasarkan perbedaan linguistik. Hasilnya, kaum minoritas dibeberapa wilayah mengklaim kehilanggan hak-haknya dalam bidang pemerintahan dan pelayanan publik. Dalam bidang politik, selain perbedaan ideologi kiri dan kanan, terjadi juga perbedaan berdasarkan linguistik sehingga menyebabkan sistem kepartaian ganda yang mempersulit pembentukan koalisi di tingkat nasional. Krisis pembentukan pemerintahan koalisi paska pemilu tahun 2007, ditambah dengan permasalahan distrik elektoral [[Brussels-Halle-Vilvoorde]] yang belum terselesaikan dan bangkitnya partai-partai politik ekstremis, telah menambahkan ketegangan pada masalah ini. Namun, mayoritas rakyat Belgia tetap mendukung untuk tetap bersatu.<ref name="standaard">{{cite news |url=http://destandaard.be/Artikel/Detail.aspx?artikelId=DMF09112007_060 |title=België moet blijven, maar niet zoals nu |work=[[De Standaard|De Standaard Online]] |date=November 9, 2007 |accessdate=November 28, 2007 |language=Dutch }}</ref> Pendukung persatuan (unitaris) mengklaim bahwa monarki, institusi nasional yang kuat, dan kepentingan geopolitik tentang linguistik dan etnis di Brussel merupakan elemen pemersatu Belgia. Sementara itu, separatis mengklaim bahwa faktor-faktor tersebut ditambah hutang negara yang cukup besar merupakan elemen yang mendukung bahwa perpecahan tidak terhindarkan. Beberapa pengamat politik mengemukakan pendapat bahwa pemisahan Belgia dapat menjadi pukulan bagi [[Uni Eropa]] sebagai contoh di mana beragam budaya bekerja sama.<ref name="timejune2010">{{cite news |url=http://www.time.com/time/world/article/0,8599,2000517,00.html| title= No Love Lost: Is Belgium About to Break in Two? | author = Cendrowicz, Leo |work=[[Time (magazine)|Time]] |date=June 30, 2010 | accessdate = July 4, 2010 }}</ref>
 
== Catatan ==