== Peran fisiologis ==
=== Perkembangan ===
=== Hubungan dengan kerusakan sel atau infeksi ===
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus bersifat konstan pada ''range''rentang tertentu. {{fact}} Sel darah dan kulit, misalnya, selalu diperbarui dengan pembelahan diri sel-[[sel progenitor]]nya, tetapi pembelahan diri tersebut harus dikompensasikan dengan kematian sel yang tua. <ref name=":3">{{ factCite journal|last=Elmore|first=Susan|date=2007-6|title=Apoptosis: a review of programmed cell death|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17562483|journal=Toxicologic Pathology|volume=35|issue=4|pages=495–516|doi=10.1080/01926230701320337|issn=0192-6233|pmc=PMC2117903|pmid=17562483}} </ref>▼
Apoptosis dapat terjadi misalnya ketika sel mengalami kerusakan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi.{{fact}} Keputusan untuk melakukan apoptosis berasal dari sel itu sendiri, dari [[jaringan]] yang mengelilinginya, atau dari sel yang berasal dari [[sistem imun]].{{fact}}
Diperkirakan 10 miliar sel mati setiap harinya karena apoptosis pada manusia dewasa.<ref name=":4" /> Keseimbangan ([[homeostasis]]) tercapai ketika kecepatan mitosis (pembelahan sel) pada jaringan yang disamai oleh kematian sel.<ref name=":3" /> Bila keseimbangan ini terganggu, salah satu dari hal berikut ini akan terjadi: bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan kematian sel, akan terbentuk [[tumor]]. Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah daripada kecepatan kematian sel, akan terjadi penyakit karena kekurangan sel. Kedua keadaan tersebut dapat bersifat fatal atau sangat merusak.
Bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis (misalnya karena [[mutasi]]), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh [[virus]]), sel yang rusak dapat terus membelah tanpa terbatas, yang akhirnya menjadi [[kanker]].{{fact}} Sebagai contoh, salah satu hal yang dilakukan oleh virus papilloma manusia (HPV) saat melakukan pembajakan sistem genetik sel adalah menggunakan gen ''E6'' yang mendegradasi protein p53.{{fact}} Padahal protein p53 berperan sangat penting pada mekanisme apoptosis.{{fact}} Oleh karena itu, infeksi HPV dapat berakibat pada tumbuhnya kanker serviks.{{fact}}
=== Sebagai respon stress atau kerusakan DNA ===
Kondisi yang mengakibatkan sel mengalami stress, misalnya kelaparan, atau kerusakan DNA akibat racun atau paparan terhadap ultraviolet atau radiasi (misalnya radiasi gamma atau sinar X), dapat menyebabkan sel memulai proses apoptosis.{{fact}}
=== Sebagai upaya menjaga kestabilan jumlah sel ===
▲Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus bersifat konstan pada ''range'' tertentu.{{fact}} Sel darah dan kulit, misalnya, selalu diperbarui dengan pembelahan diri sel-[[sel progenitor]]nya, tetapi pembelahan diri tersebut harus dikompensasikan dengan kematian sel yang tua.{{fact}}
Diperkirakan 50-70 miliar sel mati setiap harinya karena apoptosis pada manusia dewasa.{{fact}} Dalam satu tahun, jumlah pembelahan sel dan kematian yang terjadi pada tubuh seseorang mencapai kurang lebih sama dengan berat badan orang tersebut.{{fact}}
Keseimbangan ([[homeostasis]]) tercapai ketika kecepatan mitosis (pembelahan sel) pada jaringan yang disamai oleh kematian sel.{{fact}} Bila keseimbangan ini terganggu, salah satu dari hal berikut ini akan terjadi{{fact}}:
* Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan kematian sel, akan terbentuk [[tumor]]
* Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah daripada kecepatan kematian sel, akan terjadi penyakit karena kekurangan sel.
Kedua keadaan tersebut dapat bersifat fatal atau sangat merusak.
=== Sebagai bagian dari pertumbuhan ===
[[Kematian sel terprogram]] merupakan bagian penting pada perkembangan jaringan tumbuhan dan [[metazoa]] (organisme multisel).{{fact}} Sel yang mengalami apoptosis mengkerut dan inti selnya mengecil, sehingga sel tersebut dapat dengan mudah difagositosis.{{fact}} Proses fagositosis memungkinkan komponen-komponen sel yang tersisa digunakan kembali oleh [[makrofaga]] atau sel-sel yang berada di sekitarnya.{{fact}}
=== Regulasi sistem imun ===
== Uji laboratorium untuk apoptosis ==
Penilaian apoptosis dapat dilakukan melalui berbagai uji sebagai berikut: uji TUNEL, uji caspase, uji Annexin, dan DNA laddering. Pada uji TUNEL (terminal transferase mediated dUTP-biotin nick end labelling) mendasarkan pada keadaan inti sel yang terfragmentasi.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Renehan|first=A. G.|last2=Booth|first2=C.|last3=Potten|first3=C. S.|date=2001-06-23|title=What is apoptosis, and why is it important?|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11420279|journal=BMJ (Clinical research ed.)|volume=322|issue=7301|pages=1536–1538|issn=0959-8138|pmc=PMC1120576|pmid=11420279}}</ref>
== Referensi ==
|