Cineam, Tasikmalaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
bentuk baku, replaced: nasehat → nasihat (3) |
||
Baris 313:
Sekembalinya dari musyawarah di Galuh, Dalem Nagara Tengah waktu itu '''Raden Aria Pandji Kusumah '''bermusyawarah di Kadaleman yang isinya “supaya menyiapkan rakyat sebagai Prajurit Perang yang banyaknya 40 orang lengkap dengan senjatanya / peralatannya seperti : Gobang, Tombak, Tombak Cagak, Rantai besi dan lainya”. Untuk menyiapkan orang sebanyak itu sangat sulit karena orang yang dianggap mampu masih terbatas. Peralatan / perkakas perang dibuat oleh Pandai besi yang ada di Pasir Cidomas Sayung / Pananjung. Kadaleman Nagara Tengah waktu itu belum mempunyai prajurit tapi dipilih rakyat yang sekiranya mampu untuk menuju tempat peperangan.
Sampai pada waktu yang sudah ditentukan rakyat Nagara Tengah yang sebanyak 40 orang berangkat, dipimpin oleh '''Kapetengan Jagabaya '''menuju ke sebrangan Sungai Cijolang. Yang akan menjaga dari semua Kadaleman sudah berkumpul Sang Adipati Panaekan sebagai pimpinan sudah tiba. Yang akan menjaga oleh sang Adipati tempatnya dibagi-bagi serta
Prajurit Mataram cepat menyebrang Sungai Ciseel menuju Kadaleman. Kadalem Kawasen dikurung Prajurit Mataram, Punggawa cepat lapor ke Dalem bahwa seluruh Kadaleman telah terkepung sehingga Dalem Kawasen tidak bisa lolos. Meskipun Pasukan Kawasen sedikit Dalemnya nekad untuk tidak menyerah, mau melawan membela rakyat dan Negara. Dikarenakan waktu itu Prajurit Mataram terlalu banyak serta sudah tabah dalam peperangan akhirnya Dalem Kawasen kalah dan gugur. Sesudah menyerbu Kadaleman Kawasen terus prajurit Mataram menuju Kadaleman Galuh dengan maksud yang sama. Setelah sampai di Kadaleman Galuh terjadi juga peperangan. Menurut perkiraan Sang Adipati Panaekan yang menjadi pemimpin perang pasukan Galuh tidak akan kuat untuk melawan prajurit Mataram yang lebih lengkap peralatan perangnya. Oleh sang Adipati Panaekan semua pasukan Galuh yang terdiri dari : Pasukan dari Kadaleman Galuh, Pasukan dari Kadaleman Nagara Tengahdan Pasukan Sukaketa dikomando untuk mundur meskipun diteruskan tidak ada harapan untuk menang. Pasukan Galuh mundur menuju ke seberlah barat. Pasukan Mataram mengejar tapi tidak sampai karena terhalang oleh pegunungan yang disebut Daerah '''Randegan''' Banjar. Sejarah bekas berhenti (Narandeg) pasukan Mataram.
Baris 449:
GARATENGAH
Menurut perintahnya dari Sang Adipati Panaekan yang menjadi
Untuk pusat Kadaleman akan di tempatkan di Nagara Tengah, maksudnya supaya ringan dalam membayar Caos Upeti kepada Kesultanan Mataram karena Galuh waktu itu perekonomiannya sedang ada kemunduran. Untuk membereskan segala hal kepada Sultan Mataram Sang Adipati Panaekan yang bertanggungjawab. Mendengar rencana Sang Adipati Panaekan orang Nagara Tengah merasa tidak enak sebab yang akan menjadi Dalem bukan orang Nagara Tengah tapi dari Galuh, sedangkan pusat Kadaleman akan di tempatkan di Nagara Tengah. Keadaan Kadaleman Nagara Tengah meskipun Dalem sudah meninggal keadaanya subur makmur repeh rapih serta aman ('''Hirup Gusti Waras Abdi '''). Timbul kehebohan-kehoban antara rakyat Nagara Tengah dengan rakyat Galuh.
Baris 539:
Mas Bongsar oleh utusan Mataram diberi tahu bahwa dia bakal diangkat oleh Sultan Mataram jadi dalem garatengah. Kemudian utusan Mataram memberi tugas kepada Patih, kepada Jagabaya Dalem Paganjuran serta kepada rakyat menitipkan Mas Bongsar untuk dijaga, karena takut ada yang menganiaya, siapa saja yang berani menganiaya kepada Mas Bongsar kata utusan Mataram bahwa Sultan Mataram akan menjatuhkan hukuman serta keluarga yang menganiaya bakal disuruh untuk pergi dari wilayah Garatengah ('''Ditudung '''). Sesudah beres memerintah, utusan Mataram kembali sesampainya di Mataram langsung melapor ke Sultan bahwa Mas Bongsar masih ada dalam keadaan hidup di Garatengah. Semua laporan utusan diterima oleh Sultan serta kemudian utusan Mataram disuruh berangkat kembali ke Garatengah maksudnya membri tahu kepada Mas Bongsar, Patih, dan Jagabaya dalem Paganjuran dan Ibunya bahwa Mas Bongsar harus ikut ke Mataram swekarang juga mau diangkat jadi Dalem. Ibunya menyiapkan persiapan perbekalan yang sekiranya cukup untuk dijalan sampai kembali ke Garatengah. Sampai waktu yang telah ditentuka Mas Bongsar, utusan Mataram, Patih, petani Pawindan, Jagabaya Dalem Paganjuran, berangkat menuju Mataram dengan membawa segala perbekalan yang disimpan pada tempat yang disebut '''Sumbul'''. Sampai di Mataram utusan melapor kepada Sultan bahwa Mas Bongsar sudah terbawa dan sampai.
Kanjeng Sultan Mataram sudah mengetahui Mas Bongsar sampai di Mataram terus
Raden Adipati Pandji Aria Jayanagara (Mas Bongsar) setelah menjadi Dalem perwalianya sementara diserahkan kepada Jagabaya Dalem Paganjuran, setelah dewasa menikah dengan putra '''Rangga Gempol '''dari Sumedang yang bernama '''Nyi Ayu Ibariah. '''Setelah 5 Tahun jadi Dalem Garatengah mempunyai maksud untuk memindahkan Pusat Kadaleman Garatengah, dikarenakan kalau mengadakan hubungan ke tetangga Kadaleman menjadi susah jalanya ('''Belot jalan ''') ditambah sudah ada 2 kali kejadian 2 Dalem yang mati dibunuh yaitu Sang Adpati Panaekan dan Dipati Imbanagara.
Baris 618:
{{Cineam, Tasikmalaya}}
{{Kabupaten Tasikmalaya}}
{{kecamatan-stub}}
|