Didik Mukrianto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
Mengingat bahwa kehadiran teman menjadi hal yang sangat esensial maka Mas Didik menyadari lebih awal akan pentingnya kehadiran banyak teman apalagi Hidup di Jakarta. Dengan dukunga teman-teman pula pada semester tiga fakultas hukum, Mas Didik dipercaya untuk menjadi KETUA SENAT MAHASISWA Fakultas Hukum.
 
Ditengah-tengah aktifitasaktivitas sebagai aktifis mahasiswa, dalam menikmati kesehari-hariannya yang selalu berusaha memperkuat eksistensi dalam jalur pergerakan moral dan social, Mas Didik tidak melupakan tanggung jawab yang diberikan pamannya yang telah memberikan kesempatan berharga dalam hidupnya. Tugas dan tanggung jawab rutin Mas Didik tiap harinya diantaranya bertanggung jawab atas kebersihan mobil-mobil, membantu membersihkan rumah, mengurus taman dan mengantar jemput sekolah putra putri pamannya disamping tugas-tugas yang lainnya. Mas Didik mendapat banyak pelajaran dan kesempatan berharga selama ikut pamannya diantaranya skill untuk bisa membawa kendaraan atau sopir, dimana sebelumnya hanya kenal sabit dan cangkul.
 
Dengan dorongan, nasihat dan do’a kedua orang tuanya, Mas Didik terus berikhtiar dan berbuat sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik, minimal untuk dirinya sendiri. Pesan yang sangat berharga dan tidak akan pernah dilupakan adalah manaka alm Bapak Mas Didik punya harapan besar yaitu : “''hanya ingin melihat Mas Didik ke kantor memakai dasi dan naik mobil”. ''Harapan dan cita-cita yang sederhana dari seorang petani namun punya makna yang sangat besar dan sesuatu hal yang tidak mudah diwujudkan oleh Mas Didik. Kesedihan mendalam pertama kali dalam hidup Mas Didik, manakala alm Bapaknya dipanggil menghadap Allah SWT pada hari Jum’at Legi tanggal 9 September 1994 sebelum harapan Beliau terwujud.
Baris 57:
'''MENGINJAK DEWASA'''
 
Belajar hidup di Jakarta dimana eksistensi pertemanan sebagai manifestasi jaringan atau networking yang sangat esensial, dimulai dari aktifitasaktivitas sebagai aktifis mahasiswa, Mas Didik terus belajar berorganisasi dan tidak pernah henti untuk mencari ilmu dan mencari teman. Berbekal Ketua Senat Mahasiswa, aktifitasaktivitas Mas Didik di dunia pergerakan mahasiswa semakin luas dan bertambah. Beberapa kali terlibat dalam gerakan mahasiswa berupa gerakan moral memperjuangkan nasib rakyat kecil dimana Mas Didik berasal, Mas Didik tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan itu dan akan membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi atau kemiskinan tidak bisa menjadi penghalang untuk maju dan berbuat yang terbaik untuk bangsa, rakyat dan kemaslahatan umat.
 
Setelah menyelesaikan tugas belajar sebagai mahasiswa, bekerja dan mencari nafkah adalah hal pertama yang harus Mas Didik lakukan agar bisa membantu beban berat yang dihadapi Ibundanya. Bermodal kebaikan pamannya, Mas Didik diterima sebagai pegawai di kantor beliau pada saat itu. Sambil bekerja, hobby untuk berorganisasi dan mencari teman terus menerus Mas Didik lakukan. Setelah belajar bekerja selama 4 tahun, dengan bermodal networking dan pertemanan yang Mas Didik jaga, akhirnya pada tahun 2001 Mas Didik beranikan diri untuk berwira usaha sendiri sambil membuka kantor Advokat yang hingga sekarang tetap Mas Didik jalankan yaitu DNA Group dan DNA Law Office.