Perang Napoleon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 194:
Revolusi Prancis mengancam kerajaan-kerajaan lain di benua [[Eropa]], dan menjadi persoalan yang lebih serius dengan ditangkapnya raja [[Louis XVI]] pada tahun 1792 dan pelaksanaan hukuman mati terhadapnya di bulan [[Januari]] tahun [[1793]]. Usaha pertama untuk menghancurkan Republik Prancis ini dimulai pada tahun [[1792]] ketika [[Austria]], Kerajaan [[Sardinia]], Kerajaan [[Napoli]], [[Prusia]], [[Spanyol]], dan Kerajaan [[Britania Raya]] membentuk koalisi pertama. Dengan ditetapkan undang-undang Prancis yang baru, termasuk wajib militer secara serentak (''levée en masse''), pembaharuan sistem militer, dan perang secara total, memberikan kontribusi bagi kemenangan [[Prancis]] atas koalisi pertama. Perang berakhir ketika [[Austria]] dituntut oleh [[Napoleon]] menerima syarat-syarat dalam perjanjian Campo Formio. Kerajaan [[Britania Raya]] menjadi satu-satunya kerajaan yang tersisa dari koalisi pertama yang memerangi Prancis sampai dengan tahun [[1797]].
 
Koalisi kedua dibentuk pada tahun [[1798]], yang terdiri atas beberapa kerajaan: [[Austria]], [[Britania Raya]], [[Kerajaan Napoli]], [[Kesultanan Utsmaniyah]], [[Negara KepausanGereja]], [[Portugal]], dan [[Rusia]]. Napoleon Bonaparte, sang arsitek utama kemenangan [[Prancis]] pada tahun lalu atas koalisi pertama, melancarkan aksi militer ke [[Mesir]] (beberapa ilmuwan diikutsertakan dalam ekspedisi ini termasuk [[Jean Baptiste Joseph Fourier]] dan [[Batu Rosetta|Jean-Francois Champollion]]).
 
Napoleon kembali ke [[Prancis]] pada tanggal [[23 Agustus]] [[1799]]. Kemudian ia mengambil alih pemerintahan pada tanggal [[9 November]] [[1799]] dalam sebuah kudeta bernama ''18 Brumaire''. Napoleon menata ulang sistem militer dan membuat pasukan cadangan untuk mendukung aksi militer di sekitar [[Rhine]] dan [[Italia]]. Di semua pertempuran, [[Prancis]] lebih unggul. Di [[Italia]], Napoleon memenangkan pertempuran dengan [[Austria]] dalam [[Pertempuran Marengo|Marengo]] pada tahun [[1800]]. Tetapi pertempuran yang menentukan terjadi di [[Rhein]], wilayah Hohenlinden pada tahun [[1800]]. Dengan kalahnya [[Austria]] ini, kekuatan koalisi kedua hancur. Akan tetapi [[Britania Raya]] tetap kuat dan memberi pengaruh yang besar kepada negara-negara lainnya agar dapat mengalahkan [[Prancis]]. [[Napoleon]] menyadari hal ini, tanpa kekalahan [[Inggris]] atau perjanjian damai dengannya maka ia tidak akan pernah mencapai perdamaian secara penuh di benua [[Eropa]].