Penjarahan Amorion: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
|conflict=Penjarahan Amorion
|image=Siege of Amorium.jpg
|caption=[[Miniatur (naskah beriluminasi)|Miniatur]] dari ''[[Madrid Skylitzes Matritensis]]'' yang menggambarkan pengepungan Amorion oleh pasukan Abbasiyah
|partof=[[Peperangan Romawi Timur-Arab|Peperangan Arab–Bizantium]]
|date=Agustus 838
Baris 40:
Teofilos kemudian bergerak dengan pasukannya yang lain menuju tempat yang berada di antara Ankira dan jalur gunung Kilikia, dan lalu mereka berkemah di tepi utara [[Sungai Halys]] di dekat salah satu perlintasan sungai. Asyinas menyeberangi jalur gunung Kilikia pada 19 Juni, dan sang khalifah dengan pasukan utama Abbasiyah juga melakukan hal yang sama dua hari kemudian. Pasukan Abbasiyah bergerak secara perlahan dan berhati-hati. Mereka berusaha menghindari penyergapan dan mencari tahu lokasi pasukan kaisar, alhasil al-Mu'tashim melarang Asyinas dan pasukannya merangsek terlalu dalam ke Kapadokia. Asyinas mengirim banyak detasemen pengintai untuk mencari tawanan, dan dengan ini mereka dapat mengetahui keberadaan pasukan Teofilos di tepi sungai Halys, tempat ia menunggu kedatangan pasukan Abbasiyah untuk melancarkan serangan.{{sfn|Bury|1912|p=264}}{{sfn|Treadgold|1988|p=298}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=149–151}} Pada saat yang sama, pada pertengahan bulan Juli, Teofilos mendengar kabar mengenai kedatangan pasukan Afsyin (yang terdiri dari sekitar 30.000 prajurit) di dataran Dazimon. Setelah meninggalkan sebagian pasukannya di bawah kepemimpinan seorang kerabat yang menjaga tempat penyeberangan di Sungai Halys, Teofilos langsung berangkat dengan sebagian besar pasukannya (sekitar 40.000 prajurit menurut Mikael orang Siria) untuk menghadapi pasukan Abbasiyah yang berjumlah lebih kecil. al-Mu'tashim mendapatkan informasi mengenai pergerakan Teofilos dari para tawanan, dan ia mencoba memperingatkan Afsyin, tetapi pergerakan pasukan sang kaisar lebih cepat dan mereka berhadapan dengan pasukan Afsyin dalam [[Pertempuran Anzen]] di dataran Dazimon pada 22 Juli. Walaupun awalnya cukup berhasil, serangan pasukan Bizantium dihalau oleh pasukan Afsyin, sementara Teofilos dengan gardanya dikepung dan mereka hampir gagal melarikan diri.{{sfn|Bury|1912|pp=264–265}}{{sfn|Treadgold|1988|pp=298–300}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=154–157}}<ref name="EHW2.2">{{harvnb|Kiapidou|2003}}, [http://asiaminor.ehw.gr/Forms/fLemmaBodyExtended.aspx?lemmaid=7898&boithimata_State=&kefalaia_State=#chapter_4 Bab 2.2].</ref>
 
[[Berkas:MadridSkylitzesTheophilosArmyFol54r.jpg|jmpl|ka|upright=1.2|Kaisar Teofilos melarikan diri seusai Pertempuran Anzen. [[Miniatur (naskah beriluminasi)|Miniatur]] ini berasal dari manuskrip ''[[Madrid Skylitzes|Skylitzes Matritensis]]'']]
Teofilos dengan segera mengumpulkan kembali pasukannya dan mengutus panglima [[Teodoros Krateros]] ke Ankira. Krateros mendapati bahwa kota tersebut sudah ditinggalkan oleh semua penduduknya, dan ia lalu diperintahkan untuk memperkuat pertahanan di Amorion. Teofilos sendiri kemudian terpaksa kembali ke Konstantinopel, karena desas desus mengenai kematiannya di Anzen menimbulkan persekongkolan untuk mengangkat kaisar baru. Pada saat yang sama, pasukan Khurramiyah yang berkumpul di sekitaran [[Sinop, Turki|Sinope]] memberontak dan menyatakan panglima mereka Teofobos sebagai kaisar
(meskipun ia sebenarnya enggan). Walaupun begitu, Bizantium tertolong karena Teofobos mengambil sikap pasif dan tidak mencoba menghadapi pasukan Teofilos ataupun bersekutu dengan al-Mu'tashim.{{sfn|Treadgold|1988|pp=300–302}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=158–159}} Garda depan Abbasiyah di bawah kepemimpinan Asyinas mencapai Ankira pada 26 Juli. Para penduduknya, yang telah mengungsi ke beberapa tambang di wilayah sekitar, ditemukan dan lalu ditawan oleh sebuah detasemen Abbasiyah yang dipimpin oleh [[Malik bin Kaydar|Malik bin Kaydar al-Safadi]]. Orang-orang Bizantium tersebut (beberapa dari antara mereka merupakan prajurit yang telah melarikan diri dari Anzen) memberitahukan kepada pasukan Abbasiyah soal kemenangan Afsyin, dan sesudah itu Malik membebaskan mereka semua. Pasukan Abbasiyah lainnya datang ke Ankira dalam selang waktu beberapa hari, dan setelah menjarah kota yang telah ditinggalkan tersebut, pasukan Abbasiyah yang telah berkumpul menjadi satu bergerak ke arah selatan menuju Amorion.{{sfn|Bury|1912|p=266}}{{sfn|Treadgold|1988|p=302}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=152–154, 158–160}}
Baris 56:
Tidak lama setelah Amorion dihancurkan, khalifah al-Mu'tashim mendengar kabar burung bahwa pasukan Teofilos akan menyerangnya. al-Mu'tashim berangkat dengan pasukannya dan bergerak seharian melintasi jalanan yang mengarah ke Dorilaion, tetapi mereka tidak melihat tanda-tanda serangan Bizantium. Menurut ath-Thabari, al-Mu'tashim kemudian mulai mempertimbangkan serangan ke Konstantinopel, tetapi kemudian ia mendengar kabar mengenai persekongkolan yang dipimpin oleh keponakannya, [[al-Abbas bin al-Ma'mun]]. al-Mu'tashim terpaksa menghentikan kampanye militernya dan langsung kembali bersama pasukannya ke kerajaannya. Ia membiarkan benteng-benteng di sekitaran Amorion dalam keadaan utuh serta meninggalkan Teofilos dan pasukannya di Dorilaion. Ia mengikuti jalur langsung dari Amorion ke jalur gunung Kilikia, dan selama perjalanan tersebut, pasukan kekhalifahan dan tawanannya dibuat menderita oleh kondisi di wilayah pedesaan Anatolia tengah yang kering. Beberapa tawanan begitu letih sampai-sampai mereka tidak dapat bergerak dan akhirnya dihabisi nyawanya, sementara yang lainnya berhasil melarikan diri. Sebagai balasannya, al-Mu'tashim memisahkan orang-orang yang paling penting di antara para tawanan tersebut dan kemudian menghukum mati sisanya, yang berjumlah sekitar 6.000 orang.{{sfn|Bury|1912|p=270}}{{sfn|Treadgold|1988|p=303}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=172–173, 175}}<ref>{{harvnb|Kiapidou|2003}}, [http://asiaminor.ehw.gr/forms/fLemmaBodyExtended.aspx?lemmaid=7898&boithimata_State=&kefalaia_State=#chapter_5 Bab 2.3].</ref>
 
[[Berkas:Byzantine emissaries to the Caliph.jpg|jmpl|upright=1.2|ka|Miniatur dari ''Madrid Skylitzes Matritensis'' menggambarkan utusan ''[[tourmarches]]'' Basil yang sedang menghadap al-Mu'tashim (dalam posisi duduk) setelah kejatuhan Amorion.]]
Teofilos lalu kembali mengirim utusan-utusan yang dikepalai oleh ''[[tourmarches]]'' [[Charsianon]], Basil. Mereka membawa hadiah dan surat permintaan maaf, dan menawarkan uang tebusan untuk para tahanan berpangkat tinggi senilai 20.000 [[Pound (massa)#Litra Bizantium|litra Bizantium]] (sekitar 6.500&nbsp;kg) emas dan pembebasan semua orang Abbasiyah yang ditangkap oleh Bizantium. al-Mu'tashim menolak tebusan tersebut, dan ia menyatakan bahwa perang yang ia kobarkan menghabiskan biaya yang melebihi 100.000 litra, dan ia menuntut penyerahan Teofobos dan juga ''[[domestikos ton scholōn]]'' [[Manuel orang Armenia]] yang pernah membelot dari pihak Abbasiyah. Utusan Bizantium menolak mengabulkan tuntutan tersebut dan memang mereka tak dapat melakukannya, karena Teofobos sedang memberontak dan Manuel sudah mangkat akibat luka-luka yang diderita di Anzen (menurut beberapa sumber). Sebagai gantinya, Basil menyerahkan surat kedua dari Teofilos dengan nada yang lebih mengancam. al-Mu'tashim dibuat murka oleh surat tersebut dan lalu mengembalikan semua hadiah dari kaisar.{{sfn|Bury|1912|p=272}}{{sfn|Treadgold|1988|pp=303–304}}{{sfn|Vasiliev|1935|pp=174–175}}