Albert I dari Belgia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 25:
 
== Awal kehidupan ==
Terlahir dengan nama '''Albert Léopold Clément Marie Meinrad''' (dalam [[bahasa Jerman]] '''Albrecht Leopold Clemens Marie Meinrad''') di [[Brussels]], dia adalah anak kelima atau putra kedua [[Pangeran Philippe, Pangeran Flandria]], dan istrinya, [[Putri Marie dari Hohenzollern-Sigmaringen]]. Pangeran Philippe adalah putra ketiga [[Leopold I dari Belgia|Leopold I]], [[Raja Belgia]] pertama, dan istrinya, [[Marie-Louise dari PerancisPrancis]], dan adik dari Raja [[Leopold II dari Belgia]]. Putri Marie adalah saudara Kaisar [[Wilhelm II dari Jerman]]. Albert dibesarkan di Istana Flandria, awalnya ia berada di urutan keempat garis suksesi takhta Belgia. Ketika satu-satunya anak sah dari pamannya, Leopold II, meninggal, dan dari kakak tertua Albert, [[Pangeran Baudouin dari Belgia]], yang telah dipersiapkan untuk takhta, juga meninggal. Albert akhirnya, ketika berusia 16 tahun tiba-tiba menjadi berada di baris kedua (setelah ayahnya) sebagai [[putra mahkota|pewaris takhta]] Belgia.
 
Albert mempersiapkan diri dengan keras untuk tugas-tugas kerajaan. Pada masa mudanya, Albert sangat khawatir dengan situasi kelas pekerja di Belgia, dan secara pribadi ia pergi berkeliling ke tempat-tempat kelas pekerja yang berperang sebagai orang menyamar, untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakatnya.<ref name="Bronne">Carlo Bronne. ''Albert 1er: le roi sans terre.''</ref> Sesaat sebelum naik takhta pada tahun 1909, Albert melakukan perjalanan yang luas di Kongo Belgia, yang telah dianeksasi oleh Belgia pada tahun 1908 (setelah sebelumnya dimiliki oleh Raja [[Leopold II dari Belgia]] sebagai milik pribadinya), menemukan daerah dalam kondisi yang buruk. Sekembalinya ke Belgia, dia merekomendasikan reformasi untuk melindungi penduduk asli dan untuk lebih memajukan teknologi di daerah koloni.<ref name="Graham">Evelyn Graham. ''Albert, King of the Belgians.''</ref>