The Da Vinci Code: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 20:
'''The Da Vinci Code''' adalah sebuah novel [[cerita detektif|detektif]] [[fiksi misteri|misteri]] karya [[Dan Brown]]. Novel ini menceritakan [[simbol]]og [[Robert Langdon]] dan kriptolog Sophie Neveu setelah suatu peristiwa pembunuhan di [[Museum Louvre]] di Paris, ketika mereka menjadi terlibat dalam pertarungan antara [[Biarawan Sion]] dan [[Opus Dei]] terkait kemungkinan bahwa apakah [[Yesus Kristus]] menikahi [[Maria Magdalena]]. Judul novel ini antara lain merujuk pada temuan korban pembunuhan pertama di Museum Louvre dengan kondisi telanjang dan posisi seperti ''[[Vitruvian Man]]'', gambar terkenal [[Leonardo da Vinci]], serta sebuah pesan tersembunyi yang ditulis di samping tubuhnya dan sebuah [[pentagram]] tergambar di dadanya dengan darahnya sendiri.
Novel ini mengeksplorasi suatu alternatif sejarah religius dengan titik plot sentralnya yaitu bahwa [[Daftar Raja
''The Da Vinci Code'' memicu ketertarikan populer dalam spekulasi terkait legenda [[Piala Suci]] (Cawan Suci) dan peranan Maria Magdalena dalam [[sejarah Kekristenan]]. Namun novel ini telah dikecam secara luas oleh banyak [[denominasi Kristen]] sebagai suatu serangan terhadap [[Gereja Katolik Roma]], dan secara konsisten dikritik karena [[Kritik terhadap The Da Vinci Code|berbagai ketidakakuratan ilmiah dan historis]]. Meski demikian novel ini menjadi salah satu [[Daftar buku terlaris|buku terlaris]]<ref>{{en}} Wyat, Edward (November 4, 2005). [http://www.nytimes.com/2005/11/04/books/04code.html "'Da Vinci Code' Losing Best-Seller Status"]. ''The New York Times''.</ref> di dunia dengan penjualan 80 juta kopi pada tahun 2009<ref>{{en}} {{cite news|url = http://www.mercurynews.com/celebrities/ci_12530761?nclick_check=1 | title= New novel from Dan Brown due this fall |newspaper= San Jose Mercury News |accessdate=2011-01-04}}</ref> dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa. Novel ini menggabungkan genre detektif, ''[[cerita seru|thriller]]'' dan [[fiksi konspirasi]], serta merupakan novel kedua Dan Brown yang menyertakan karakter Rober Langdon: yang pertama yaitu ''[[Angels & Demons]]'' (2000). Pada bulan November 2004 [[Random House]] menerbitkan suatu Edisi Khusus Bergambar dengan 160 ilustrasi. Pada tahun 2006, suatu [[The Da Vinci Code (film)|adaptasi dalam film]] dirilis oleh [[Columbia Pictures]] milik [[Sony]].
Baris 68:
Menurut novel ini, rahasia [[Piala Suci]] (Cawan Suci) yang disimpan oleh [[Biarawan Sion]] adalah sebagai berikut:
* Piala Suci bukan sebuah piala atau cawan secara fisik, tetapi seorang wanita bernama Maria Magdalena, yang mana membawa garis keturunan Yesus.
* Ungkapan [[bahasa
* [[Relikui]] Piala Suci terdiri atas dokumen-dokumen yang memberikan kesaksian tentang garis keturunan tersebut, dan juga tulang-tulang Maria Magdalena yang sesungguhnya.
* Relikui Piala Suci Maria Magdalena disimpan oleh [[Biarawan Sion]] dalam sebuah ruang bawah tanah, kemungkinan di bawah [[Kapel Rosslyn]].
* Gereja telah menekan kebenaran mengenai Maria Magdalena dan garis keturunan Yesus selama 2000 tahun. Hal ini terutama karena mereka takut akan kekuatan [[Dewi#Perempuan suci|perempuan suci]] di dalam dan darinya sendiri serta dikarenakan hal ini akan melawan keutamaan [[Santo Petrus]] sebagai rasul.
* Maria Magdalena adalah [[keturunan raja|keturunan bangsawan]] (dari [[Suku Benyamin]] Yahudi) dan istri Yesus, dari [[Garis Daud]]. Bahwa ia adalah seorang pelacur merupakan [[fitnah]] yang diciptakan oleh [[Gereja Katolik|Gereja]] untuk mengaburkan hubungan mereka yang sebenarnya. Pada saat [[Penyaliban Yesus]], ia sedang hamil. Setelah Penyaliban, ia melarikan diri ke [[Galia]] di mana ia ditampung oleh orang-orang Yahudi di [[Marseille]]. Ia kemudian melahirkan seorang putri bernama [[Santa Sarah|Sarah]]. Garis keturunan Yesus dan Maria Magdalena menjadi [[Dinasti Meroving]] di
* Keberadaan garis keturunan tersebut merupakan rahasia yang terkandung dalam dokumen-dokumen yang ditemukan oleh para [[Tentara Salib]] setelah mereka menaklukkan [[Yerusalem]] pada tahun 1099. [[Biarawan Sion]] dan [[Ksatria Templar]] diorganisir untuk menjaga rahasia itu.
Baris 97:
{{Quote | Aspek yang paling mencolok... bukanlah bahwa Dan Brown tidak setuju dengan Kekristenan tetapi ia benar-benar membengkokkannya untuk dapat tidak setuju dengannya... sampai titik penulisan ulang secara keseluruhan sejumlah besar peristiwa sejarah. Dan yang membuat masalahnya lebih buruk yaitu keinginan Brown untuk meloloskan distorsi-distorsi yang dibuatnya sebagai 'fakta-fakta' yang mana atas hal ini tidak terhitung banyaknya jumlah akademisi dan sejarawan yang sepakat.<ref name="faithfulreader1" />}}
Novel ini dibuka dengan klaim oleh Dan Brown bahwa "Biarawan Sion–sebuah [[perkumpulan rahasia|masyarakat rahasia]] di
Dan Brown sendiri mengemukakan gagasan bahwa beberapa aspek yang lebih kontroversial adalah fakta di dalam situs webnya, dengan menyatakan bahwa halaman "FAKTA" di awal novel ini hanya menyebutkan "dokumen, ritual, organisasi, karya seni dan arsitektur", tetapi bukan satu pun teori kuno yang dibahas oleh para karakter fiktif, dengan menyatakan bahwa "Penafsiran gagasan-gagasan tersebut diserahkan kepada pembaca". Brown juga menyebutkan, "Adalah keyakinan saya bahwa beberapa teori yang dibahas karakter-karakter ini mungkin memiliki kelayakan" dan "rahasia di balik ''The Da Vinci Code'' juga terlalu baik didokumentasikan dan signifikan bagi saya untuk mengabaikannya."<ref>{{en}} {{cite web | first1 = Ken | last1 = Kelleher | first2 = Carolyn | last2 = Kelleher|url=http://www.danbrown.com/#/davinciCode/questions|title= The Da Vinci Code | type = FAQs | publisher = Dan Brown |date=April 24, 2006 |accessdate=2009-02-03 |archiveurl = https://web.archive.org/web/20080325062025/http://www.danbrown.com/novels/davinci_code/faqs.html |archivedate = 2008-03-25}}</ref>
Baris 105:
Pada tahun 2005 [[Tony Robinson]], seorang tokoh dari UK TV, menyunting dan membuat narasi suatu bantahan terperinci argumen-argumen utama Dan Brown dan para penulis buku ''[[The Holy Blood and the Holy Grail]]'', yaitu [[Michael Baigent]], [[Richard Leigh (penulis)|Richard Leigh]], dan [[Henry Lincoln]], dalam sebuah program bernama ''The Real Da Vinci Code'' di [[Televisi di Britania Raya|TV Britania]] [[Channel 4]]. Program tersebut menampilkan wawancara panjang dengan banyak tokoh utama yang dikutip Brown sebagai "fakta mutlak" dalam ''The Da Vinci Code''. Arnaud de Sède, putra [[Gérard de Sède]], menyatakan dengan tegas bahwa ayahnya dan Pierre Plantard telah menciptakan eksistensi ''Prieuré de Sion'' ([[Biarawan Sion]]) yang menjadi landasan teori garis keturunan Yesus, katanya: "sesungguhnya itu omong kosong".<ref>{{en}} ''The Real Da Vinci Code'', Channel Four Television, presented by Tony Robinson, transmitted on 3 February 2005</ref>
Timbulnya teori ini diawali dari seorang sejarawan dan rahib [[Sistersian]] abad ke-13 bernama [[Pierre dari Vaux de Cernay]] yang melaporkan kalau kaum [[Katarisme|Katar]] meyakini bahwa sisi 'jahat' dan 'duniawi' Yesus Kristus memiliki hubungan dengan Maria Magdalena dengan menggambarkannya sebagai selir Yesus (dan bahwa 'Kristus yang baik' adalah tidak berwujud dan hadir secara rohaniah dalam tubuh Paulus).<ref>{{en}} {{Citation | first1 = WA | last1 = Sibly | first2 = MD | last2 = Sibly | title = The History of the Albigensian Crusade: Peter of les Vaux-de-Cernay's "Historia Albigensis" | publisher = Boydell | year = 1998 | ISBN = 0-85115-658-4 | quote = Further, in their secret meetings they said that the Christ who was born in the earthly and visible Bethlehem and crucified at Jerusalem was 'evil', and that Mary Magdalene was his concubine – and that she was the woman taken in adultery who is referred to in the Scriptures; the 'good' Christ, they said, neither ate nor drank nor assumed the true flesh and was never in this world, except spiritually in the body of Paul. I have used the term 'the earthly and visible Bethlehem' because the heretics believed there is a different and invisible earth in which – according to some of them – the 'good' Christ was born and crucified.}}</ref> Program ''The Real Da Vinci Code'' juga menyinggung keraguan mengenai hubungan antara [[Kapel Rosslyn]] dengan Piala Suci dan cerita terkait yang lain seperti dugaan keberadaan Maria Magdalena di
Menurut ''The Da Vinci Code'', Kaisar Romawi [[Konstantinus I]] menekan paham [[Gnostisisme]] karena menggambarkan Yesus sebagai murni manusia. Novel ini berargumen bahwa Konstantinus ingin agar Kekristenan bertindak sebagai agama pemersatu untuk [[Kekaisaran Romawi]] dan ia berpikir bahwa Kekristenan hanya akan menarik bagi kaum [[paganisme|pagan]] jika menampilkan sosok [[setengah dewa]] yang serupa dengan para pahlawan pagan. Menurut novel ini, [[Injil Gnostik]] menampilkan Yesus hanya sebagai seorang nabi insani, bukan setengah dewa. Oleh karena itu, untuk mengubah citra Yesus, Konstantinus menghancurkan Injil Gnostik dan mempromosikan Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, yang mana menggambarkan Yesus sebagai sosok ilahi atau semiilahi.<ref>{{en}} {{Citation |first = Tim|last = O'Neill|url = http://www.historyversusthedavincicode.com/chapterfiftyfive.htm#christpower|chapter = 55. Early Christianity and Political Power|title = History versus the Da Vinci Code|year = 2006|date = |access-date = February 16, 2009}}.</ref>
|