Gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 11:
 
== Etimologi dan penggunaan ==
Kata ''gender'' berasal dari [[bahasa PerancisPrancis Pertengahan]] ''gendre'' yang pada gilirannya berasal dari kata [[bahasa Latin]] ''[[wikt:genus#Latin|genus]]'' yang berarti "jenis" atau "tipe".<ref>{{cite book|authorlink1=Julius Pokorny|last1=Pokorny |first1=J. |year=1989 |url=http://www.indo-european.nl/cgi-bin/response.cgi?root=leiden&morpho=0&basename=%5Cdata%5Cie%5Cpokorny&first=651|title=gen|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071113165848/http://www.indo-european.nl/cgi-bin/response.cgi?root=leiden&morpho=0&basename=%5Cdata%5Cie%5Cpokorny&first=651 |archive-date=2007-11-13|title=Indogermanisches etymologisches Wörterbuch |location=Bern |publisher=Francke|pages=373–375}}</ref><ref>{{cite book|url=http://www.bartleby.com/61/roots/IE143.html |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070704184247/http://www.bartleby.com/61/roots/IE143.html |archive-date=2007-07-04 |chapter=Appendix I: Indo-European Roots: gen<sup>ə</sup>- |title=The American Heritage Dictionary of the English Language|edition=4|location=Boston|publisher=[[Houghton Mifflin]] |year=2000}}</ref> Kata dalam [[bahasa PerancisPrancis]] modern yang terkait adalah ''[[genre]]'' (seperti pada ''[[:fr:genre sexuel|genre sexuel]]''). [[Oxford English Dictionary]] edisi pertama tahun 1900 menyebutkan bahwa arti awal ''gender'' sebagai "jenis" sudah tidak lazim dipakai. Kata ''gender'' masih dipakai luas terutama dalam [[linguistik]] untuk menyebut [[gender gramatikal]] (pengelompokan kata benda ''maskulin'', ''feminin'', dan ''netral'').
 
Arti akademis dari kata "gender" dalam konteks peran sosial pria dan wanita kurang lebih berasal dari tahun 1945.<ref>{{cite web |url=http://www.oed.com/view/Entry/77468 |title=''gender'', n. |page=Sense 3(b) |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |website=Oxford English Dictionary Online |publisher=Oxford English Dictionary |access-date=2017-01-05|quote=}}</ref> Gerakan feminis tahun 1970-an kemudian mengembangkan dan mempopulerkan kata tersebut. Kata ''gender'' juga masih banyak digunakan sebagai pengganti dari kata ''seks'' atau ''jenis kelamin'' (sebagai kategori biologi), mesekipun terdapat beberapa pihak yang berusaha mempertahankan perbedaan di antara keduanya. [[The American Heritage Dictionary of the English Language|American Heritage Dictionary]] (2000) menggunakan dua kalimat berikut untuk menggambarkan perbedaan di antara kedua istilah sembari menyebutkan bahwa perbedaan di antara keduanya pada prinsipnya berguna namun tidak digunakan secara luas dan memiliki variasi pemakaian di berbagai konteks.<ref name="difference">{{cite book|url=http://www.bartleby.com/61/59/G0075900.html |chapter=Usage note: ''Gender'' |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060321144225/http://bartleby.com/61/59/G0075900.html |archivedate=2006-03-21 |title=The American Heritage Dictionary of the English Language |edition=4 |year=2000}}</ref>
Baris 29:
Masyarakat di seluruh dunia mengartikan perbedaan biologis antara pria dan wanita untuk menyusun ekspektasi-ekspektasi sosial yang menentukan perilaku mana saja yang "pantas" bagi pria dan bagi wanita. Hal tersebut juga menentukan perbedaan dari sisi hak serta akses terhadap kepemilikan, jabatan dalam masyarakat, dan kesehatan.<ref>{{Cite journal|last1=Galdas|first1=P. M.|last2=Johnson|first2=J. L.|last3=Percy|first3=M. E.|last4=Ratner|first4=P. A.|year=2010|title=Help seeking for cardiac symptoms: Beyond the masculine–feminine binary|journal=Social Science & Medicine|volume=71|issue=1|pages=18–24|doi=10.1016/j.socscimed.2010.03.006|pmid=20398989|pmc=5142841}}</ref> Meskipun macam dan tingkat dari perbedaan-perbedaan tersebut bervariasi antara masyarakat satu dengan lainnya, pada umumnya pria lebih diuntungkan yang lalu membuat ketimpangan dan ketidaksetaraan gender ada di kebanyakan tempat.<ref name="Warnecke, Tonia 2013">{{Cite journal|year=2013|title=Entrepreneurship and Gender: An Institutional Perspective|journal=Journal of Economic Issues|volume=47|issue=2|pages=455–464|doi=10.2753/JEI0021-3624470219|last1=Warnecke|first1=T.}}</ref> Sistem norma dan kepercayaan mengenai gender berbeda-beda dalam masing-masing kebudayaan dan tidak ada standar universal maskulin atau feminin yang berlaku bagi seluruh masyarakat.<ref>{{cite book|last1=Spade|first1=J.|last2=Valentine|first2=C. |year=2011|title=The kaleidoscope of gender: prisms, patterns, and possibilities|publisher=Pine Forge Press|edition=3}}</ref> Peran sosial pria dan wanita berasal dari norma kebudayaan masyarakat tertentu yang menyusun sebuah [[sistem gender]], yang juga mencakup pembedaan jenis kelamin dan pengutamaan sifat maskulin.<ref name="Warnecke, Tonia 2013" />
 
Filsuf PerancisPrancis, [[Michel Foucault]], menyebutkan bahwa sebagai subjek seksual, manusia merupakan objek dari kekuasaan. Kekuasaan tersebut bukan berupa sebuah lembaga atau struktur melainkan sebuah penanda atau nama yang disebut berasal dari "situasi strategis kompleks".<ref>{{cite book|last=Tong|first=R.|year=2009|title=Feminist thought : a more comprehensive introduction |location=Boulder|publisher=Westview Press |isbn=0-8133-4375-5}}.</ref> Karena itulah, "kekuasaan" merupakan apa yang menentukan sifat, perilaku, dll. dari seseorang sementara masyarakat adalah bagian dari suatu set nama dan label [[ontologi]] dan [[epistemologi]]. Sebagai contoh, orang perempuan digolongkan sebagai wanita dan membuat orang tersebut diartikan lemah, emosional, irasional, dan tidak mampu melakukan tindakan "pria". Butler menyebutkan bahwa gender dan seks lebih menyerupai [[kata kerja]] dibandingkan [[kata benda]]. Butler beralasan bahwa perilaku yang ia lakukan menjadi terbatas karena ia perempuan dan tidak dibolehkan untuk menyusun gender dan seksnya sendiri. Butler juga menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena gender dikendalikan secara politis dan sosial. "Wanita" diartikan bukan sebagai diri seseorang tetapi apa yang seseorang lakukan."{{sfn|Butler|1990}} Salah satu kritik terhadap teori Butler ini menanggapi sikap Butler dalam menggunakan dikotomi gender yang terlalu konvensional.<ref>Vigo, J. [[iarchive:TheBodyInGenderDiscourseTheFragmentarySpaceOfTheFeminine 203|'The Body in Gender Discourse: The Fragmentary Space of the Feminine.']] ''La femme et l’écriture''. Meknès, Maroc, 1996.</ref>
 
=== Kategori sosial ===
Baris 46:
=== Teori feminis dan kajian gender ===
{{Templat sisi filsafat feminis}}
Biolog dan feminis Amerika Serikat yaitu [[Anne Fausto-Sterling]] menolak diskursus gender secara [[determinisme]] biologis versus sosial dan menyarankan dilakukannya analisis yang lebih dalam terhadap bagaimana interaksi antara individu makhluk hidup dengan lingkungannya mempengaruhi kapasitas individu tersebut.<ref>{{cite book|first=A. |last=Fausto-Sterling |year=1992|title=Myths of Gender: Biological Theories about Men and Women|location=New York|publisher= Basic Books|page=8 |isbn=0-465-04792-0}}</ref> Filsuf PerancisPrancis yaitu [[Simone de Beauvoir]] menerapkan [[eksistensialisme]] dalam feminisme dan menyebut di dalam bukunya tahun 1949 berjudul ''[[The Second Sex]]'', "Seseorang tidak lahir perempuan, tapi menjadi perempuan."<ref>{{cite book|last=de Beauvoir|first=S.|date=1949|title=The Second Sex|publisher=Alfred A. Knopf}}</ref> Kalimat ini di dalam konteksnya merupakan sebuah pernyataan filosofis. Tapi kalimat tersebut dapat pula dianalisis melalui sudut pandang biologi—bahwa seorang anak perempuan harus melalui [[pubertas]] untuk menjadi seorang wanita—serta sudut pandang sosiologi—dengan mempertimbangakan bahwa sebagian besar dari sifat kedewasaan diperoleh dari pengamatan lingkungan.{{sfn|Fausto-Sterling|2000|p=44–77}}
 
Isitlah "gender" dalam [[teori feminis]] berkembang pad atahun 1970-an. Sebagai contoh, sosiolog Amerika Serikat yaitu Janet S. Chafetz dalam bukunya yang berjudul ''Masculine/Feminine or Human'' tahun 1975 menggunakan kata "gender naluri" (''innate gender'') dan "peran jenis kelamin yang dipelajari" (''learned sex roles'').<ref>{{Cite book | author=Chafetz, J. S. | title=Masculine/Feminine or Human? An Overview of the Sociology of Sex Roles | location=Itasca | publisher=F. E. Peacock | year=1974 }}</ref>. Tapi dalam edisi kedua buku tersebut dari tahun 1978, penggunaan kata "jenis kelamin" (''sex'') dan "gender" ditukar.<ref>{{Cite book | author=Chafetz, J. S. | title=Masculine/Feminine or Human? An Overview of the Sociology of Sex Roles | location=Itasca| publisher=F. E. Peacock | year= 1978 | isbn=0-87581-231-7 | oclc=4348310}}</ref>
 
[[Kajian gender]] mengartikan "gender" sebagai konstruksi maskulinitas dan femininitas sosial dan kultural yang disediakan. Gender di dalam konteks ini tidak mencakup mengenai perbedaan biologis dan berfokus pada perbedaan kebudayaan.<ref>{{cite book|last=Garrett|first=S.|date=1992|url=https://books.google.com/books?id=WMoNAAAAQAAJ&printsec=frontcover |title=Gender|publisher=Routledge |page=vii |isbn=0-422-60570-0}}</ref> Pengertian ini muncul dari beberapa literatur seperti dari ahli psikoanalisis PerancisPrancis yaitu [[Jacques Lacan]], [[Julia Kristeva]], [[Luce Irigaray]], seta dari feminis Amerika Serikat seperti [[Judith Butler]]. Butler memandang peran gender sebagai sebuah perilaku yang terkadang ia sebut sebagai "[[performatif]]".{{sfn|Butler|1990|p=9}}
 
Sosiolog Amerika Serikat yaitu Charles E. Hurst menyatakan bahwa beberapa orang berpikir bahwa jenis kelamin akan, "... secara otomatis menentukan sikap dan peran (sosial) gender seseorang serta [[orientasi seksual]] seseorang ...".<ref group="cat.">Teks asli dalam bahasa Inggris: "... automatically determine one's gender demeanor and role (social) as well as one's sexual orientation ...".</ref><ref name="Hurst141" /> Beberapa sosiolog gender meyakini bahwa manusia memiliki asal dan kebiasaan kultural ketika membahas soal gender. Sebagai contoh, sosiolog Amerika Serikat yaitu Michael Schwalbe meyakini bahwa manusia harus diajari cara berperilaku sesuai gendernya untuk mengisi peran gendernya serta bahwa cara orang berperilaku maskulin atau feminin memiliki interaksi dengan [[:wikt:ekspektasi|ekspektasi]] sosial. Schwalbe comments that humans "are the results of many people embracing and acting on similar ideas".<ref>{{cite book|last=Schwalbe|first= M.|date=2005|title=The Sociologically Examined Life: Pieces of the Conversation|edition=ke-3|pages=22–23|isbn=0-07-282579-0}}</ref> Setiap orang menunjukkan perilaku ini melalui segala macam hal mulai dari pakaian dan gaya rambut hingga pekerjaan dan lingkaran sosial. Schwalbe meyakin bahwa perbedaan dalam gender tersebut penting karena masyarakat ingin mengenal dan mengelompokkan setiap orang yang mereka lihat. Masyarakat membutuhkan pengelompokkan orang-orang ke kategori-kategori yang berbeda untuk memandang mereka.