Sejarah Myanmar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 13:
Bukti arkeologi tertua menyiratkan bahwa peradaban telah hadir di Birma semenjak 11.000 SM. Sebagian besar bekas pemukiman terawal di Birma telah ditemukan di zona kering tengah, kawasan sebaran situs-situs yang berdekatan dengan Sungai Irawadi. ''Anyatha'', peradaban Zaman Batu Birma, diduga berkembang pada kurun waktu yang sama dengan peradaban-peradaban permulaan dan pertengahan Zaman Batu Tua di Eropa. Peradaban manusia pada Zaman Batu Muda, manakala tumbuhan dan hewan mulai dibudidayakan dan alat-alat batu terupam mulai dihasilkan, dibuktikan keberadaannya di Birma oleh temuan-temuan dari tiga gua dekat Taunggyi di ujung dataran tinggi Shan yang diperkirakan bertarikh antara 10000 sampai 6000 SM.<ref name=rmc-1>Cooler 2002: Bab 1: Prehistoric and Animist Periods</ref>
 
Sekitar 1500 SM, masyarakat di kawasan ini sudah pandai mengolah tembaga menjadi perunggu, bertanam padi, serta beternak ayam dan babi; mereka bahkan tergolong orang-orang pertama di dunia yang melakukannya. Pada 500 SM, pemukiman-pemukiman masyarakat berkepandaian mengolah besi muncul di sebuah kawasan yang terletak di sebelah selatan [[Mandalay]] sekarang ini. Peti-peti mati berhiasan perunggu dan situs-situs pekuburan yang penuh dengan pecahan gerabah telah berhasil diekskavasi.<ref name=rlf-45>Myint-U 2006: 45</ref> Bukti arkeologi dari Lembah Samon di sebelah selatan Mandalay menyiratkan keberadaan pemukiman-pemukiman masyarakat penanam padi yang berniaga dengan Tiongkok antara 500 SM sampai 200 M.<ref name=bh-1>Hudson 2005: 1</ref> Bukti-bukti peradaban Zaman Besi, yang juga berasal dari Lembah Samon, menyingkap perubahan-perubahan praktik penguburan bayi yang sangat dipengaruhi oleh budaya India. Perubahan-perubahan ini meliputi praktik penguburan bayi dalam bejana-bejana dengan ukuran yang menandakan status sosial dari keluarga si bayi.<ref>Coupey, A. S. (2008). Infant and child burials in the Samon valley, Myanmar. Dalam ''Archaeology in Southeast Asia, from Homo Erectus to the living traditions'': makalah-makalah pilihan dari Konferensi Internasional Asosiasi Eropa dari Arkeolog Asia Tenggara ke-11, 25–29 September 2006, Bougon, PerancisPrancis</ref>
 
=== Negara-negara kota orang Pyu ===
Baris 127:
=== Penyatuan kembali ===
{{Utama|Perang Konbaung–Hanthawadi}}
Tidak lama sesudah keruntuhan Awa, sebuah wangsa baru muncul di [[Shwebo]] menentang kekuasaan Hanthawadi. Selama 70 berikutnya, Wangsa Konbaung yang sangat bercorak militer membangun salah satu kemaharajaan Birma yang terbesar, setingkat di bawah kemaharajaan yang pernah didirikan [[Bayinnaung]]. Pada 1759, bala tentara Konbaung yang dikerahkan Raja [[Alaungpaya]] berhasil mempersatukan kembali seluruh Birma (dan Manipur), mengakhiri kekuasaan Wangsa Hanthawadi bentukan Mon untuk selama-lamanya, menghalau kekuatan-kekuatan Eropa yang memasok senjata bagi Hanthawadi—orang PerancisPrancis dari [[Thanlyin]] dan orang Inggris dari [[Tanjung Negrais]].<ref name=app-153>Phayre 1967: 153</ref>
 
=== Perang dengan Siam dan Tiongkok ===
Baris 141:
Perang Inggris-Birma Pertama, yang berkecamuk selama 2 tahun dan menghabiskan dana sebesar 13 juta pound, merupakan perang terlama dan termahal dalam sejarah India Britania,<ref name=rlf-113>Myint-U 2006: 113</ref> tetapi berakhir dengan kemenangan telak bagi pihak Britania. Birma harus melepaskan seluruh wilayah barat yang telah direbut Bodawpaya (Arakan, Manipur, dan Assam) ditambah pula dengan Tenasserim. Birma digerogoti selama bertahun-tahun oleh besarnya tuntutan ganti-rugi yang mencapai satu juta pound (kala itu setara dengan 5 juta dolar Amerika Serikat).<ref name=mha-214-215>Htin Aung 1967: 214–215</ref> Pada 1852, Inggris secara sepihak dan tanpa kesulitan merebut Provinsi Pegu dalam [[Perang Inggris-Birma Kedua]].<ref name=km-201-202/><ref name=rlf-133>Myint-U 2006: 133</ref>
 
Seusai perang, Raja [[Mindon Min|Mindon]] berupaya memoderenisasi negara dan perekonomian Birma, serta memberi konsesi-konsesi niaga dan teritorial guna membendung campur tangan Britania, termasuk menyerahkan [[Negara-Negara Bagian Karenni]] kepada Britania pada 1875. Meskipun demikian, pihak Britania yang khawatir melihat konsolidasi [[Indochina PerancisPrancis]], menganeksasi seluruh Birma dalam [[Perang Inggris-Burma Ketiga|Perang Inggris-Birma Ketiga]] pada 1885,<ref name=km-656>Marx 1853: 656</ref> dan memberangkatkan Raja Birma Terakhir, [[Thibaw Min|Thibaw]], beserta keluarganya ke pembuangan di India.
 
=== Reformasi administrasi dan ekonomi ===