Kamuflase: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 7:
'''Kamuflase''' adalah suatu metode yang memungkinkan sebuah [[organisme]] atau benda yang biasanya mudah terlihat menjadi tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Contoh-contohnya adalah belang pada [[harimau]], [[zebra]], [[belalang]], dan [[seragam tempur]] motif loreng pada tentara modern. Kamuflase memang suatu bentuk [[tipuan]] dan penyamaran.
Kata ''kamuflase'' dalam bahasa Indonesia dipinjam dari [[bahasa Belanda]], yang pada gilirannya meminjam dari [[bahasa
== Kamuflase militer ==
Baris 17:
Amerika Serikat segera mengikuti Britania, mengadopsi warna khaki pada tahun yang sama. Rusia mengikutinya, sebagian, pada 1908. Tentara Italia menggunakan ''grigio-verde'' ("kelabu-hijau") di Pegunungan Alpen dari 1906 dan seluruh tentara pada 1909. Jerman mengadopsi warna ''feldgrau'' ("kelabu lapangan") pada 1910.
Tentara-tentara lainnya tetap mempertahankan warna-warna yang lebih cerah. Pada permulaan [[Perang Dunia I]]
<!--The French also established a ''Section de Camouflage'' (Camouflage Department) in 1915, briefly headed by [[Eugene Corbin]] and then by [[Lucien-Victor Guirand de Scévola]]. The camouflage experts were, for the most part, painters, sculptors, theatre set artists and such. Technological constraints meant that patterned camouflage uniforms were not mass manufactured during [[WW I]]. Each patterned uniform was hand-painted, and so restricted to snipers, forward artillery observers, and other exposed individuals. More effort was put into concealing larger pieces of equipment and important structures. By mid-1915 the French ''section'' had four workshops - one in Paris and three nearer the front - mainly producing camouflage netting and painted canvas. Netting quickly moved from wire and fabric to use [[raffia]], [[Burlap|hessian]], and [[cocoa]] - the integration of natural materials was always recommended.
|