Jurnalisme musik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 39:
Walaupun dalam jurnalisme musik, banyak jurnalis sukses pada tahun 1960-1970an seperti [[Hunter S. Thompson]], [[Lester Bangs]], [[Tom Wolfe]], Charles Shaar Murray, Nick Kent, dan yang lain-lain, hingga yang sukses tahun 1980-1990 seperti Paul Morely, Ian Penman, dan Everett True. Banyak yang sulit untuk berpindah dari halaman “Pop” (hiburan) ke area jurnalisme seni yang lebih serius. Terdapat beberapa tokoh yang berhasil seperti Julie Burchill dan Tony Parsons, namun kalah dengan jumlah jurnalis yang gagal untuk menaiki tangga hierarki jurnalisme.
 
Jurnalisme musik awalnya muncul sekitar 100 tahun yang lalu lewat ketertarikan media cetak (koran) terhadap musik, yang merupakan usaha mereka untuk berinteraksi dengan hiburan rendah yang populer di masyarakat. Karena itu, pembuatan jurnalisme musik datang tanpa arah atau aturan dasar dan dianggap sebagai bentuk kritik rendah jika dibandingkan dengan posisi kritik teatrikal. Posisi ini sangat terlihat dalam budaya PerancisPrancis yang menganggap dirinya sebagai bangsa yang berbudaya dibandingkan dengan orang-orang musik. Hal ini juga merembet ke London, dimana kritikus musik dianggap lelucon di mata kritikus literatur dan teater, sering disebabkan karena pengetahuan sejarah (tanda bahwa seseorang berpendidikan) yang dibutuhkan untuk memahami teks yang dikritik. Musik dianggap lebih bersifat sementara dan oleh karena itu, tidak memiliki aturan ketat dalam dunia akademik. Akibatnya, pers di London menganggap kritik musik merupakan bentuk rendah dalam jurnalisme.<ref>Jacke, C., James, M., & Montano, E. (2014). Editorial Introduction Music Journalism. ''Journal of International Association for the Study of Popular Music, 4''(2), 2-6. Retrieved from <nowiki>http://www.iaspmjournal.net/index.php/IASPM_Journal/article/viewFile/737/pdf_5</nowiki></ref>
 
Dalam penulisan, jurnalis musik muncul dengan gaya yang bebas dan cenderung mirip dengan prosa ''[[Fiksi ilmiah|sci-fi]]'' karangan fans yang dimuat dalam ''[[fanzine]]'' (majalah yang diproduksi oleh amatir untuk fans). Organisasi pers musik muncul lewat perkembangan ''fanzine'' musik yang pesat sejak tahun 1960-an. Berakibat pada jurnalisme musik dianggap sebagai area jurnalisme dimana siapapun bisa melakukannya, sehingga dikategorikan sebagai golongan rendah dalam jurnalisme kontemporer. Selain itu, jurnalisme musik tidak membutuhkan seseorang untuk berkualifikasi sesuai dengan standar perusahaan.