Sintaksis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-detil +detail )
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 6:
Karya mengenai tata bahasa telah ditulis jauh sebelum sintaksis modern datang; ''Aṣṭādhyāyī'' dari [[Pāṇini]] sering disebut sebagai contoh karya pra-modern yang menyebutkan teori sintaksis modern.<ref>{{cite book|last=Fortson IV|first=Benjamin W.|title=Indo-European Language and Culture: An Introduction|publisher=Blackwell|year=2004|isbn=1-4051-0315-9 (hb); 1-4051-0316-7 (pb)|page=186|quote=[The ''Aṣṭādhyāyī''] is a highly precise and thorough description of the structure of Sanskrit somewhat resembling modern generative grammar…[it] remained the most advanced linguistic analysis of any kind until the twentieth century.}}</ref> Di Barat, penggunaan pikiran yang kemudian dikenal sebagai "tata bahasa tradisional" berawal dari karya [[Dionysius Thrax]].
 
Selama berabad-abad, karya mengenai sintaksis didominasi oleh suatu kerangka kerja yang dikenal sebagai {{lang|fr|''grammaire générale''}}, pertama dijelaskan tahun 160 oleh [[Antoine Arnauld]] dalam buku dengan nama yang sama. Sistem ini mengambil dasar pikirnya berupa anggapan bahwa bahasa adalah refleksi langsung dari proses pemikiran dan karena itu ada sebuah cara yang alami untuk mengekspresikan pikiran. Cara itu, secara kebetulan, adalah cara yang sama yang diekspresikan dalam bahasa PerancisPrancis.
 
Tetapi, dalam abad ke-18, dengan pengembangan [[ilmu bahasa perbandingan sejarah]], para pakar bahasa mulai menyadari keragaman bahasa manusia, dan mempertanyakan anggapan dasar mengenai hubungan antara bahasa dan logika. Mulai jelas bahwa tidak ada cara yang paling alami untuk mengekspresikan pikiran, dan logika tak bisa lagi dijadikan sebagai dasar untuk mempelajari struktur bahasa.