Stanislaus Sandarupa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, added orphan tag
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 26:
Stanislaus lebih dari sekadar peneliti. Selama 14 tahun terakhir, dia mengelola usaha perjalanan wisata Makassar-Toraja (325 km). Torindo Tours yang dikelolanya khusus melayani kelompok akademisi atau wisatawan peminat budaya suku yang berdiam di dataran tinggi Sulsel itu.
 
Dana mendirikan Torindo diperolehnya dari menerjemahkan film dokumenter tentang beberapa ritual adat di Toraja buatan TV5 PerancisPrancis (1996). Rektorat Universitas Hasanuddin kala itu merekomendasikan Stanis—panggilannya—membantu TV5 menerjemahkan bahasa Toraja ke bahasa Inggris.
 
Sarjana linguistik Inggris ini menerjemahkan sekitar 20 film selama sebulan dengan upah 200 dollar AS per hari. Selain membeli sebuah minibus, Stanis menyulap ruangan seluas 9 meter persegi di kediamannya menjadi kantor sederhana. Sebagian lagi digunakannya untuk membangun Rumah Makan Arumpala di jalan poros Makassar-Toraja.
Baris 52:
Pencapaian itu kian mengukuhkan kapasitasnya sebagai peneliti yang memahami Toraja Luar dan Dalam. Pada tahun 2008, ia terlibat dalam dua proyek stasiun televisi asing, yakni FOX Television dan BBC Television yang memasukkan Aluk Todolo dalam program 80 Faiths Around The Worlds.
 
Setahun kemudian, Stanis bersama dua penulis lain, Elizabeth Cofill (AS) dan Dana Rapaport (PerancisPrancis), menerjemahkan buku Ethnomusicology Toraja. ”Buku ini seperti kamus Toraja yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan PerancisPrancis sebagai panduan bagi wisatawan,” katanya.
 
Berbagai kerja sama dengan pihak asing itu membuat beberapa proyek Stanis tertunda. Empat buku yang telah ditulisnya sejak beberapa tahun lalu bakal rampung dan siap terbit tahun ini, antara lain, Tradisi Lisan Toraja, Kambunni’: Mengungkap Keunikan Budaya Toraja, dan Kamus Paralelisme Toraja.