Kepresidenan Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 110.137.145.4 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 522:
Di sisi lain, pada tahun 2015 Jokowi memberikan seorang warga negara Filipina, [[Mary Jane Veloso]], yang telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Indonesia, penundaan sementara beberapa menit terakhir,<ref>{{cite news|title=Veloso's execution not annulled, says Jokowi|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/04/29/velosos-execution-not-annulled-says-jokowi.html|accessdate=5 January 2016|work=[[The Jakarta Post]]|date=29 April 2015}}</ref> setelah Presiden Filipina [[Benigno Aquino III]] secara pribadi memohon kepada Jokowi untuk grasi.<ref>{{cite news|title=Jokowi to Respond to Mary Jane's Clemency Appeal|url=http://en.tempo.co/read/news/2015/04/27/055661381/Jokowi-to-Respond-to-Mary-Janes-Clemency-Appeal|accessdate=23 July 2015|agency=Tempo|publisher=Tempo.co|date=27 April 2015}}</ref> Keluarga Veloso bersikeras bahwa "dia ditipu oleh sindikat narkoba untuk terbang ke Indonesia pada tahun 2010 dengan lebih dari lima pon heroin tersembunyi dalam sebuah koper."<ref name=NYTCochrane>{{cite news|last1=Cochrane|first1=Joe|title=Indonesia Executes 8, Including 7 Foreigners|url=https://www.nytimes.com/2015/04/29/world/asia/indonesia-execution.html|accessdate=24 July 2015|publisher=New York Times|date=28 April 2015}}</ref> Penundaan eksekusi dikeluarkan "setelah seseorang yang diduga merekrutnya dan menipu dia untuk membawa narkoba ke Indonesia menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Filipina."<ref>{{cite news|title=Mother of Filipina spared from Indonesia firing squad hails 'miracle' reprieve|url=http://www.abc.net.au/news/2015-04-29/mary-jane-veloso-spared-from-indonesian-firing-squad/6429262|publisher=Australian Broadcasting Corporation|date=29 April 2015}}</ref>
 
Seorang warga negara PerancisPrancis, Serge Atlaoui, dijatuhi hukuman mati di Indonesia pada 2007 setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan narkoba; Atlaoui membantah keterlibatan. Pada 2015, Corinne Breuze, duta besar Prancis untuk Indonesia, memperingatkan Jokowi bahwa eksekusi Atlaoui "tidak akan tanpa konsekuensi untuk hubungan bilateral kita"; PerancisPrancis, yang menghapus hukuman mati pada tahun 1981, menentang hukuman mati dalam setiap keadaan.<ref>{{cite news|title=France wants halt to execution of its citizen|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/04/18/france-wants-halt-execution-its-citizen.html|accessdate=24 July 2015|publisher=Jakarta Post|date=18 April 2015}}</ref> Presiden Prancis [[Francois Hollande]] mengatakan bahwa akan ada konsekuensi diplomatik jika Atlaoui dihukum mati.<ref name="Atlaoui">{{cite news|title=Indonesia notifies convicts of execution, Frenchman granted temporary reprieve|url=http://www.english.rfi.fr/asia-pacific/20150425-indonesia-notifies-convicts-execution-frenchman-granted-temporary-reprieve|accessdate=24 July 2015|date=25 April 2015}}</ref> Atlaoui direncanakan akan dieksekusi pada April 2015, tetapi diberikan penangguhan sementara karena banding yang tertunda.<ref name="Atlaoui"/><ref name=NYTCochrane/>
 
Sikap [[Hukuman mati di Indonesia|pro-hukuman mati]] Jokowi telah menarik perhatian internasional, tidak hanya karena dapat membahayakan hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara dari para terpidana yang dihukum mati, seperti Brasil, Belanda, dan Australia,<ref>{{cite news|title=Diplomacy doomed to fail Andrew Chan and Myuran Sukumaran |url=http://www.theaustralian.com.au/news/inquirer/diplomacy-doomed-to-fail-andrew-chan-and-myuran-sukumaran/story-e6frg6z6-1227248329875| newspaper=The Australian |date=5 March 2015 |author1=Peter Alford |author2=Brendan Nicholson |accessdate=23 July 2015}}</ref> tetapi juga karena dapat membahayakan warga negara Indonesia yang menghadapi hukuman mati di luar Indonesia.<ref name="The Diplomat">{{cite news | url=http://thediplomat.com/2015/03/indonesias-death-penalty-hypocrisy/ | title=Indonesia's Death Penalty Hypocrisy|date=3 March 2015 |accessdate= 2 April 2016}}</ref> [[Amnesty International]] mengutuk eksekusi tersebut, mengatakan bahwa Indonesia menunjukkan "pengabaian total untuk proses hukum dan perlindungan hak asasi manusia."<ref>{{cite news|title=Indonesia executes drug smugglers by firing squad|url=http://www.aljazeera.com/news/2015/04/indonesia-executes-drug-smugglers-firing-squad-150428172428432.html|agency=Al Jazeera|publisher=Al Jazeera|date=29 April 2015}}</ref> Meskipun demikian, untuk warga negaranya sendiri yang menghadapi eksekusi untuk pelanggaran narkoba di luar Indonesia, Jokowi mencoba membela mereka.<ref>{{cite news | url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/03/05/capital-punishment-jokowi-s-twin-policy-positions.html |author= Sarah Gill| title = Capital punishment — Jokowi’s twin policy positions |agency= Jakarta Post |date = 5 March 2015 |accessdate= 8 August 2015}}</ref> Pada Juli 2016, gelombang eksekusi ketiga direncanakan akan dilaksanakan.<ref>{{cite web |title= UN Human Rights Chief Calls on Indonesia to Stop Executing Drug-Traffickers |url=http://jakartaglobe.beritasatu.com/news/un-human-rights-chief-calls-indonesia-stop-executing-drug-traffickers/|website=Jakarta Globe |publisher= Jakarta Globe |accessdate= 28 July 2016}}</ref> Mary Jane Veloso tidak dimasukkan sebagai tahanan berikutnya dalam hukuman mati untuk dieksekusi.<ref>{{cite news |title= Indonesia executes four drug convicts on Nusakambangan |url= http://www.bbc.com/news/world-asia-36920293 |accessdate= 28 July 2016 |agency=BBC |publisher=BBC News|date= 28 July 2016}}</ref>