[[Berkas:Sex ratio at birth in mainland China.png|jmpl|upright=2|Sex ratio pada kelahiran di Tiongkok daratan, laki-laki per 100 perempuan, 1980-2010.]]
[[Kebijakan satu anak]] (Program Keluarga Berencana) dan [[aborsi selektif jenis kelamin]] di Tiongkok menyebabakan pertumbuhanmeningkatnya ketimpangan dalam [[sex ratio manusia|keseimbangan gender]] di negara tersebut.<ref name="BBC" /><ref name="DM" /> Sejak tahun 1979, saat kebijakan satu anak diperkenalkan, sekitar 20 juta laki-laki lahir melebihi perempuan, atau 120 laki-laki dari 100 kelahiran perempuan,<ref>{{cite news |script-title=zh:英国网民热议中国"剩女":结婚越早离婚率越高_雅虎资讯|last=花勇军 |date=23 February 2013 |work=[[Yahoo! News]] |publisher=[[China Radio International]] |language=Chinese |url=http://news.cn.yahoo.com/ypen/20130223/1620574.html |accessdate=23 April 2013}}</ref><ref name=ATL>{{cite news |last=Subramanian |first=Sushma |last2=Lee |first2=Deborah Jian |title=For China's Educated Single Ladies, Finding Love Is Often a Struggle |date=19 October 2011 |work=[[The Atlantic]] |url=https://www.theatlantic.com/international/archive/2011/10/for-chinas-educated-single-ladies-finding-love-is-often-a-struggle/246892/ |accessdate=29 March 2013}}</ref> dan pada tahun 2020, Tiongkok diperkirakan memiliki 24 juta laki-laki melebihi perempuan.<ref>{{cite web |title=China's Bachelors: When Men Outnumber Women |publisher=Pulitzer Center on Crisis Reporting |url=http://pulitzercenter.org/projects/china-population-women-bachelor-marriage}}</ref> Rata-rata global adalah 103 banding 107 perempuan.<ref name=REU>{{cite news |title=In China, signs that one-child policy may be coming to an end |last=Wee |first=Sui-Lee |last2=Li |first2=Hui |date=21 January 2013 |work=[[Reuters]] |location=[[Jiuquan]], China |url=https://www.reuters.com/article/2013/01/21/us-china-population-idUSBRE90K0UV20130121 |accessdate=29 March 2013}}</ref>
[[Berkas:One child policy.jpg|jmpl|Tanda pemerintah menyatakan: "Demi negara makmur, berkuasa dan keluarga bahagia, mohon pakai kelahiran berencana."]]
Menurut ''[[The New York Times]]'', [[Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok]] (Pemerintahan Rakyat Pusat) mengeluarkan sebuah "[[maklumat]]" pada tahun 2007 terkait Program Keluarga Berencana dan Populasi (kebijakan satu anak) untuk melayangkan ketidakseimbangan gender dan menyebutnya sebagai "ancaman stabilitas sosial" yang besar.<ref name="NYT">{{cite news|url=https://www.nytimes.com/2012/10/12/opinion/global/chinas-leftover-women.html?_r=0|title=OP-ED CONTRIBUTOR; China's 'Leftover' Women|last=Fincher|first=Leta Hong|date=12 October 2012|work=[[The New York Times]]|accessdate=29 March 2013}}</ref> Dewan tersebut kemudian mengutip "kualitas populasi yang ditingkatkan (suzhi)" sebagai salah satu tujuan utamanya dan menghimpun [[Federasi Wanita Seluruh Tiongkok]], sebuah badan kenegaraan yang didirikan pada thaun 1949 untuk "melindungi hak dan kepentingan wanita", untuk mempelajari dan menyelesaikan masalah ini.<ref name="NYT" />
Etimologi yang ada dariAsal-usul istilah tersebut secaratak konklusifdiketahui taksecara diketahuipasti, namuntetapi banyak sumber yang mengutipnya saat muncul pada tahun 2006.<ref>{{cite book|url=https://books.google.ca/books?id=7YJKCAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=%22sheng+nu%22+coined&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjYrPD8prXOAhVqK8AKHSA6CegQ6AEIHTAA#v=onepage&q=origins%20term&f=false|last=To|first=Sandy|title=China's Leftover Women: Late Marriage among Professional Women and its Consequences|date=2015|publisher=Routledge|isbn=9781317934189}}</ref> Pada tahun 2011, ''[[China Daily]]'' mengabarkan bahwa Xu Wei, ketua penyunting ''[[Cosmopolitan (majalah)|Cosmopolitan Magazine China]]'', mencanangkan istilah tersebut.<ref>{{cite news|url=http://usa.chinadaily.com.cn/life/2011-03/13/content_12166529.htm|title=A woman's way|last=Tian|first=Gan|date=13 March 2011|work=[[China Daily]]|accessdate=7 April 2013}}</ref> Istilah tersebut, sheng nu, secara harfiah diterjemahkan menjadi "perempuan sisa" atau "wanita sisa".<ref name=ATL /><ref>{{cite web|url=http://world.time.com/2013/02/08/chinese-relatives-pressuring-you-to-marry-try-a-rent-a-boyfriend/|title=Chinese Relatives Pressuring You to Marry? Try a Rent-a-Boyfriend|author=Sorcha Pollak|date=8 Feb 2013|publisher=''[[TIME]]''|accessdate=2015-03-12}}</ref><ref name="UOC">{{cite web|url=http://www.cam.ac.uk/research/news/chinas-leftovers-are-rejects-in-a-mans-world|title=China's "leftovers" are rejects in a man's world|last=To|first=Sandy|date=28 Feb 2013|publisher=[[University of Cambridge]]|accessdate=23 April 2013}}</ref> Pada tahun 2007, [[Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok]] merilis sebuah pernyataan resmi yang mendefinisikan sheng nu sebagai "wanita yang belum menikah di atas usia 27 tahun" dan menambahkannya pada [[lexicon]] nasional.<ref name="NYT" /> Kementerian tersebut meluaskan pengartiannya menjadi "gagal menemukan suami" karena "terlalu berekspekstasi tinggi untuk pasangan pernikahan" dalam pernyataan berikutnya.<ref name=TDM2>{{cite news |last1=Simpson|first1=Peter|last2=De Lacey |first2=Martha |date=28 February 2013 |title='Chinese men want wives who are easier to control': How China's high-flying single women are rejected because male suitors are intimidated by their successes |work=[[Mail Online]] |url=http://www.dailymail.co.uk/femail/article-2285865/Chinese-men-want-wives-easier-control-How-Chinas-high-flying-single-women-rejected-male-suitors-intimidated-successes.html |accessdate=29 March 2013}}</ref> Menurut beberapa sumber, pemerintah memandatkan Federasi Wanita Seluruh Tiongkok untuk menerbitkan serangkaian artikel yang menstigatisasikan wanita yang belum menikah yang berusia akhir dua puluhan tahun.<ref name="BBC" /><ref name="NYT" /><ref>{{cite news|url=http://www.iol.co.za/business/business-news/china-stigmatises-educated-single-women-as-leftovers-1.1476068#.UWEoUKt26Fc|title=China stigmatises educated single women as 'leftovers'|date=25 February 2013|work=[[The Independent]]|accessdate=7 April 2013}}</ref>
Pada Maret 2011, Federasi Wanita Seluruh Tiongkok mengeluarkan sebuah artikel kontroversial berjudul 'Wanita Sisa Tak Memperdulikan Simpati Kami' tak lama setelah [[Hari Wanita Internasional]].<ref name="NYT" /> Seorang pakar menyatakan, "Gadis-gadis cantik tak butuh lahanmembutuhkan pendidikan untuk menikah dalamdengan keluarga kaya dan berkuasa. Namun, gadis-gadis dengan penampilan rata-rata atau jelek akan menemukan kesulitan" dan "Gadis-gadis tersebut lebih mengharapkanbeertumpu pendidikanpada merekatingkat pendidikan untuk meningkatkan persaingandaya saing mereka, Tragedinya adalah, mereka tak menyadari bahwa saat wanita menua, mereka makin dan makin memburuk. Sehingga saat mereka meraih [[gelar master|MA]] atau [[Dokterandes|PhD]], mereka menjadi tua — sepertibagaikan [[mutiara]]-mutiara yang menguning."<ref name="BBC" /> Berasal dari setidaknya 15 artikel yang tersedia di situs webnya terkait subyek sheng nu, yang sekarang telah dihapus, itu meliputi nasihat dan tips mak comblang.<ref name="BBC" />
== Tiongkok ==
|