Buah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k mengubah beberapa kalimat menjadi lebih efektif dan mengubah penebalan kata yang tidak harus ditebalkan, serta menebalkan kata yang seharusnya ditebalkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
'''Buah''' adalah [[organ (anatomi)|organ]] pada [[tumbuhan berbunga|tumbuhan berbunga yang mengalami]] perkembangan lanjutan dari [[bakal buah]] (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi [[biji]]. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji [[tumbuhan]]. Pengertian buah dalam lingkup [[pertanian]] (hortikultura) atau [[pangan]] adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Oleh karena itu, buah yang sesuai menurut pengertian [[botani]] biasa disebut '''buah sejati'''. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan '''pomologi'''.
 
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya terdapat berbagai macam produk [[metabolisme]] tumbuhan, mulai dari [[karbohidrat]], [[protein]], [[lemak]], [[vitamin]], [[mineral]], [[alkaloid]], hingga [[terpena]] dan [[terpenoid]].
 
== Pengertian botani dan ilmu pangan ==
Baris 147:
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.<ref name=Gembong69/>
 
== '''Buah tak berbiji''' ==
 
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. [[Kultivar|Kultivar-kultivar]] [[pisang]] dan [[nanas]] adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah [[jeruk]], [[anggur]], dan [[semangka]] dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut [[sukun (disambiguasi)|sukun]].<ref>{{cite book|last= Pusat Bahasa|first=|coauthors=|title= Kamus Besar Bahasa Indonesia|url=|date= 2001|publisher= Balai Pustaka - Jakarta|isbn= 979-407-182-X|pages= hal.1099}}</ref>
Baris 153:
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari ''[[partenokarpi]]'', yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya [[pembuahan]] sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa [[penyerbukan]]. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai ''[[stenospermokarpi]]'', yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.<ref name=Spiegel87>{{cite book|last= Spiegel-Roy|first= P.|coauthors= E. E. Goldschmidt|title= The Biology of Citrus|url=http://books.google.com/books?visbn=0521333210&id=SmRJnd73dbYC&pg=PA87&lpg=PA87&dq=parthenocarpy&sig=3Guru2ZBuXpY-ZA1-0ooAZBUxqg|date= August 28, 1996|publisher= [[Cambridge University Press]]|isbn= 0-521-33321-0|pages=87–88}}</ref>
 
== '''Pemencaran biji''' ==
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.<ref name=Capon198>{{cite book|last=Capon|first=Brian|title=Botany for Gardeners|url=http://books.google.com/books?visbn=0881926558&id=Z2s9v__6rp4C&pg=PA198&lpg=PA198&dq=coconut+dispersal&sig=o2ECHPkflL6xvh0CAjbkgmdSD1A|date=February 25, 2005|publisher=Timber Press|isbn=0-88192-655-8|pages=198–199 }}</ref>