|campaignbox = {{Kotak kampanye pengeboman Asia Tenggara 1944-45}}
}}
'''Operasi Boomerang''' adalah serangan udara gagal yang dilancarkan oleh [[Komando Pengebom XX]] [[Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat]] (USAAF) terhadap fasilitas kilang minyak di [[Palembang]] yang diduduki Jepang pada malam 10/ - 11 Agustus 1944 pada masa [[Perang Dunia II]]. Sebanyak 54 [[pesawat pengebom berat]] diberangkatkan dari lapangan terbang di [[Ceylon]], dengannamun hanya 39 yang mencapai daerah sasaran. Upaya untuk mengebom sebuah kilang minyakini tidak berhasil, dengankarena hanya menghancurkan satu bangunan kecil hancur. Namun, [[Ranjau laut]] yang dijatuhkan di sungai yang menghubungkan Palembang ke laut berhasil menenggelamkan tiga kapal dan merusak dua lainnya. Pasukan Britania menyediakan dukungan [[pencarian dan penyelamatan]] untuk pesawat-pesawat pengebom Amerika. Ini merupakan satu-satunya serangan USAAF terhadap fasilitas minyak strategis yang penting di Palembang.
== Latar belakang ==
{{see also|Operasi Matterhorn}}
Pada saat [[Perang Pasifik]], [[Palembang]] di [[Hindia Belanda]] adalah pusat produksi minyak utamaUtama di Hindia Belanda. Kota dan kilang minyaknya berhasil direbut oleh pasukan Jepang pada pertengahan Februari 1942 selama [[Pertempuran Palembang]].{{sfn|Hackett|2016}} Pada awal tahun 1944, intelijen Sekutu memperkirakan bahwa kilang Plaju di Palembang merupakanmemasok sumberhampir 22 persen dari kebutuhan [[bahan bakar minyak]] Jepang untuk kapal dan fasilitas industri, danserta 78 persen dari kebutuhan [[Avgas|bensin penerbangan]] untuk pesawat terbang.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=108}}
Pada akhir tahun 1943, [[Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat]] menyetujui proposal untuk memulai [[Pengeboman strategis|kampanye udara strategis]] terhadap [[Kepulauan Jepang]] dan Asia Timur dengan mengandalkan pesawat pengebom berat [[Boeing B-29 Superfortress]] di India dan membangun lapangan terbang perintis di Tiongkok. Unsur utama dari strategiOperasi ini, dinamakan [[Operasi Matterhorn]],. Unsur utama dari operasi ini adalah membangun landasan udara besar di dekat [[Chengdu]] di pedalaman Tiongkok yang akan digunakan untuk mengisi bahan bakar B-29 yang melakukan perjalanan dari pangkalan di [[Bengal]] dalam rutenya menuju target di Jepang. Operasi Matterhorn dilancarkan oleh [[Komando Pengebom XX]] dari [[Angkatan Udara Kedua Puluh]]. Tidak biasanya, kepalaKepala USAAF, Jenderal [[Henry H. Arnold]], juga menjabat sebagai kepala Angkatan Udara Kedua Belas. Brigadir Jenderal Kenneth Wolfe memimpin Komando Pengebom XX.{{sfn|Correll|2009|pp=62–63}} Komando Pengebom XX melancarkan misi tempur pertamanya terhadap [[Bangkok]] pada 5 Juni 1944. Selama operasi ini, dua B-29 kehabisan bahan bakar semasa penerbangan kembali ke India di atas [[Teluk Benggala]] dan terpaksa [[Pendaratan air|mendarat di atas air]].{{sfn|Craven|Cate|1953|p=97}}{{sfn|Mann|2009|pp=36–37}}
== Perencanaan ==
[[Berkas:B-29 targets from India.png|jmpl|alt=A black and white map of eastern India, Sri Lanka and South East Asia. Most of the cities depicted on the map are marked with bomb symbols.|Lokasi pangkalan bomber B-29 di India dan Ceylon serta target utama yang mereka serang di Asia Tenggara]]
Serangan terhadap Palembang muncul dari perdebatan tentang bagaimana menggunakan pesawat-pesawat pengebom berat B-29 hingga pangkalan-pangkalan dalam jangkauan seluruh Jepang siap, yang mendahului persetujuan Operasi Matterhorn. Selama akhir tahun 1943 dan awal 1944, pertimbangan serius diberikan yang awalnya menggunakan B-29 untuk menyerang pengiriman pedagangpelabuhan dan fasilitas minyak di Asia Tenggara dari pangkalan di [[Australia Utara]] dan [[Pulau Papua]].{{sfn|Craven|Cate|1953|p=28}} Rencana akhir untuk Operasi Matterhorn disetujui oleh Kepala Staf Gabungan pada bulan April 1944 menetapkan bahwa B-29 akan berpangkalan di lapangan terbang di sekitar [[Calcutta]] di India, dari sana mereka terutama akan digunakan untuk menyerang Jepang barat yangyaagan bng dilancarkan melalui lapangan terbang di Tiongkok. Rencana ini menyebutkan bahwa pasukan itu juga menyerang Palembang, dengan serangan dilancarkan melalui lapangan terbang di [[Ceylon]].{{sfn|Craven|Cate|1953|p=31}} Dimasukkannya Palembang dalam rencana ini merupakan kompromi antara ahli strategi yang ingin memfokuskan kekuatan menghadapi Jepang dan mereka yang ingin fokus pada target menghancurkan persediaan minyak Jepang. Untuk tujuan perencanaan, tanggal untuk serangan pertama terhadap Palembang ditetapkan pada 20 Juli 1944.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=71, 93}}
Sebuah landasan udara dampai mengakomodasi B-29 disiapkan untuk mendukung serangan-serangan yang direncanakan di Palembang. Pada Maret 1944, pengerjaan dimulai padadi empat landasan udara termodifikasi di CeylonSri Langka untuk memenuhi standar penerbangan untuk B-29, dengan [[Bandar Udara China Bay|Landasan Pacu China Bay]] dan [[Bandar Udara Hingurakgoda|Landasan Pacu Minneriya]] diberi proioritas tertinggi. Dua landasan udara tersebut dijadwalkan siap pada bulan Juli, namun pada bulan April, mereka memutuskan untuk berkonsentrasi di China Bay saatkarena kedua landasan pacu tersebut tampak tak dapat diselesaikan bersamaan pada masa itu. Pada pertengahan Juli, China Bay dapat mengakomodasi 56 B-29 namun masih memerlukan banyak pengerjaan lanjutan.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=73}}
Tak lama setelah serangan pertama XX Bomber Command di Jepang, [[Pengeboman Yawata (Juni 1944)|menyerang Tawata]] pada malam 15/16 Juni, Arnold mendorong Wolfe untuk menyerang Palembang sebagai bagian dari serangan susulan. Tanggapannya, Wolfe menyatakan bahwa mereka tak akan mungkin melakukan serangan sampai landasan duara di China Bay telah siap pada 15 Juli. Arnold mengerahkan XX Bomber Command dengan pengarahan target baru pada 27 Juni yang menspesifikasikan agar 50 B-29 dikerahkan ke Palembang saat landasan udara tersebut telah rampung. Wolfe ditransfer ke sebuah jabatan di Amerika Serikat pada 4 Juli. Brigjen LaVern G. Saunders mengambil alih komando atas basis temporer.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=103}} Saunders memutuskan untuk menunda serangan ke Palembang sampai pertengahan Agustus untuk membuat XX Bomber Command dapat membuat upaya serangan maksimum ke [[Anshan]], Tiongkok, yang dijadikan prioritas tertinggi oleh Arnold.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=105}}
=== Amerika Serikat ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht op Pladjoe B.P.M TMnr 10006848.jpg|jmpl|Foto udara dari tempat pengisian bahan bakar Pladjoe yang diambil pada tanggal yang tak diketahui]]
Perencanaan serangan ke Palembang dimulai pada Mei 1944.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=108}} Karena jarak yang sangat jauh, untukpenerbangan terbangdilakukan dan perlu dilakukansecara bertahap melalui CeylonSri Langka, operasi tersebut mengharuskan perencanaan dan persiapan lain ketimbang seranagnserangan lain yang dilakukan oleh XX Bomber Command.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=107–108}} Personel USAAF dan [[Royal Air Force]] bekerja sama untuk menyelesaikan persiapan tersebut. Inggris mensuplai bahan bakar untuk operasi tersebut dan membiayai pembaharuan landasan udara Ceylon di bawah aransemen [[Lend-Lease#Reverse Lend-lease|Reverse Lend-Lease]]. RAF China Bay, termasuk fasilitas akomodasinya dan kendaraan transportasi, secara virtual diberikan kepada USAAF. RAF juga menyumbangkan ratiorasio besar kepada Amerika.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=108–109}}
Rencana untuk operasi tersebut berubah sepanjang waktu. Twentieth Air Force awalnya diperintahkan agar serangan trsebuttersebut melibatkan seluruh 112 pesawat XX Bomber Command, dan dilakukan pada hari tersebut. Komando tersebut menyatakan bahwa pengarahan tersebut harus dimodifikasi atas dasar bahwa terlalu banyak pesawat yang dikerahkan dari landasan udara tunggal yang menandakan bahwa pasukan harus dipisahkan dalam beberapa gelombang. Mengerahkan pasukan cengandengan cara ini akan makin mengkomplikasikanmenyulitkan operasi tersebut, dan tampaknyadiperkirakan dianggap berujung kekalahan yang lebih besar. Arnold menerima pernyataan tersebut, dan pengarahan targetnya pada tanggal 27 Juni mengkhususkan serangan ke tempat tersebut saat fajar atau mendung dan melibatkan setidaknya 50 pesawat.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=108–109}} [[Meteorologi]]s yang dikerahkan pada operasi tersebut merekomendasikan agar serangan tersebut dilakukan pada malam hari sehingga pesawat-pesawat B-29 dapat bergerak pada gelombang angin yang diinginkan.{{sfn|Fuller|2015|p=113}} XX Bomber Command meraih kesepakatan Twentieth Air Force untuk perubahan tersebut.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=109}}
Pada periode dimana rencana tersebut disiapkan, beberapa agensi intelijensi AS memajukan pandangan mereka terkait pengaruh Palembang. Asisten Kepala Staf Udara, Intelijensi dan Komite Analis Operasi USAAF menyatakan bahwa situasi taktikal yang berubah di Pasifik dan kekalahan besar perkapalan Jepang menandakan bahwa tempat pengisian bahan bakar PladjoePlaju tak lagi sangat berpengaruh bagi upaya perang Jepang. Staf XX Bomber Command tampaknya akan menunda misi tersebut, yang mereka pandang sebagai penjauhan dari upaya utama melawan industri baja Jepang. Namun, Joint Chiefs of Staff masih ingin Palembang diserang dan Arnold mencantumkannya dalam pengarahan target lainnya yang dikeluarkan pada bulan Juli. Setelah itu, mereka mengkonfirmasikan bahwa fasilitas-fasilitas di China Bay akan rampung pada 4 Agustus, Arnold mengarahkan bahwa penyerbuan dilakukan pada tanggal 15 bulan tersebut. Tanggal serangan direncanakan pada 10 Agustus.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=108}}
Beberapa target ditentukan. Target primer adalah tempat pengisian bahan bakar PladjoePlaju dan target sekunder adalah sekitaran tempatpangkalan pengisian bahan bakar Pangkalan. Pabrik Semen Indarung di [[Padang]] adalah target tetap terakhir untuk pesawat yang tak dapat mencapai Palembang. Selain itu, sebagian pasukan ditugaskan terjun ke pertambangan-[[pertambangan angkatan laut]] untuk memblokade [[Sungai Musi]] dimana semua minyak bumi yang diproduksi di Palembang dikirim.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=108–109}} Karena jarak perjalanan yang ekstrim, dari CeylonSri Langka menuju target-target dan arah pulang ({{convert|3855|mi|km}} ke Palembang dan {{convert|4030|mi|km}} ke Musi), setiap pesawat pengebom hanya membawa satu ton bom atau tambang dan tempat bahan bakar mereka diisi penuh.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=110}} Perencanaan serangan dirampungkan pada 1 Agustus.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=109}} Ini merancang Operasi Boomerang, mungkin dengan harapan bahwa semua pesawat akan kembali dari penerbangan panjang mereka.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=110}}
Sebuah serangan dari XX Bomber Command di kota Jepang [[Nagasaki]] dijadwalkan dilakukan pada malam yang sama dengan penyerbuan ke Palembang.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=111}} Catatan [[sejarah resmi]] USAAF menyatakan bahwa mereka mengharapkan serangan dua target yang berjarak {{convert|3000|mi|km}} yang akan memiliki dampak psikologi terhadap Jepang.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=109, 111}}
|