Mitos air bah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti Gustave_Doré_-_Déluge.jpg dengan Deluge.png
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
Mitologi Yunani mengenal dua air bah yang mengakhiri dua [[Zaman Manusia]]: [[Air bah Ogigian]] yang mengakhiri Zaman Perak, dan air bah [[Deukalion]] yang mengakhiri Zaman Perunggu Pertama.
 
Air bah Ogigian disebut demikian karena terjadinya pada masa [[Ogiges]], pendiri dan raja [[Thebes, (Yunani)|Thebes]]. Banjir ini menutupi seluruh dunia dan begitu menghancurkan sehingga negara itu tidak memiliki raja hingga pemerintahan Kekrops.<ref>[[Theodor Gaster|Gaster, Theodor H.]] Myth, Legend, and Custom in the Old Testament, Harper & Row, New York, 1969.'' [http://home.earthlink.net/~misaak/floods.htm#Gaster]</ref>
 
Legenda [[Deukalion]] seperti yang dikisahkan oleh [[Apollodorus]] dalam ''[[The Library]]'' mengandung sejumlah kesamaan dengan Bahtera Nuh: [[Prometheus]] menasihati anaknya Deukalion untuk membangun sebuah peti. Semua orang tewas kecuali beberapa orang yang menyelamatkan diri ke gunung-gunung yang tinggi. Gunung-gunung di [[Thessaly]] terbelah, dan seluruh dunia di luar Isthmus dan Peloponnesos tenggelam. Deukalion dan istrinya [[Pyrrha]], setelah terapung-apung di peti itu selama sembilan hari sembilan malam, mendarat di [[Parnassus]]. Sebuah versi yang lebih tua yang dikisahkan oleh Hellanikus mengatakan bahwa "bahtera" Deukalion mendarat di [[Gunung Othrys]] di [[Thessaly]]. Kisah yang lain mengatakan bahwa ia mendarat di sebuah puncak, kemungkinan Phouka, di [[Argolis]], yang belakangan disebut Nemea. Ketika hujan berhenti, ia memberikan kurban kepada Zeus. Lalu, atas perintah Zeus, ia melemparkan batu-batu ke belakangnya, yang berubah menjadi manusia laki-laki, dan batu-batu yang dilemparkan oleh Pyrrha menjadi perempuan. Appollodorus menyebutkan ini sebagai [[aitiologi]] untuk kata Yunani ''laos'' "rakyat" yang erasal dari kata ''laos'' "batu". Kaum Megarian mengisahkan bahwa Megarus, anak Zeus, selamat dari banjir Deukalion dengan berenang ke puncak Gunung Gerania, di bawah bimbingan teriakan-teriakan [[Bangau|burung-burung bangau]].