Pulanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 2:
 
== Daftar Penerima Gelar Adat Pulanga ==
#[[Nani Wartabone]], Proklamator Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada tanggal 23 Januari, tahun 1942
#[[Nani Wartabone]]
#[[Hans Bague Jassin|H.B. Jassin]], Paus Sastra Indonesia
#[[B.J. Habibie]], denganPresiden gelarRepublik adatIndonesia tertinggi ''Ilomata atau Karya Utama di bidang Dirgantara''ke-3
#[[J. A. Katili]], denganBapak gelarGeologi adat tertinggi ''Ilomata atau Karya Utama di bidang Geologi''Indonesia
# Alex Sato Biya
# Sri Sultan [[Hamengkubawana X]], dengan gelar adat ''Ti Tulutani Lo Toyunuta''<ref>https://bola.kompas.com/read/2008/10/24/06422754/sultan.terima.gelar.adat.gorontalo</ref>
Baris 12:
# [[Rusli Habibie]]
# [[Idris Rahim]]
# [[Winarni Monoarfa]]
# David Bobihoe, dengan gelar adat ''Tauwa Lo Lahuwa''
# [[Udin Hianggio]]
#[[Fadel Muhammad]]
#[[Marten Taha]]
# [[Winarni Monoarfa]]
#Brigadir Jenderal Rachmad Fudail
 
== Perubahan Tradisi Penerima Gelar Adat Pulanga ==
 
# [[Winarni Monoarfa]], merupakan perempuan pertama sepanjang sejarah tradisi pemberian gelar adat Pulanga. Sebelumnya belum pernah gelar adat Pulanga ini diberikan kepada perempuan.
# [[Rachmad Fudail]], merupakan seorang Kapolda Gorontalo sekaligus perwira tinggi Kepolisian pertama yang mendapatkan gelar adat Pulanga. Gelar Adat ini diberikan pertama kali kepada Jenderal Bintang Satu ini karena dedikasi dan pengabdiannya dalam mengamankan negeri serta atas kesuksesannya membangun insfrastruktur kepolisian yang lengkap dan megah di Gorontalo.
 
== Referensi ==