Martin Luther: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-sinagoga +sinagoge) |
||
Baris 27:
[[Alkitab Luther|Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya]] ke dalam bahasa [[vernakular]] Jerman (bukan [[bahasa Latin]]) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku [[bahasa Jerman]], menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,<ref>{{en}} Fahlbusch, Erwin and Bromiley, Geoffrey William. ''The Encyclopedia of Christianity''. Grand Rapids, MI: Leiden, Netherlands: Wm. B. Eerdmans; Brill, 1999–2003, 1:244.</ref> dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu [[Alkitab Tyndale]].<ref name="Tyndale">{{en}} ''Tyndale's New Testament'', trans. from the Greek by William Tyndale in 1534 in a modern-spelling edition and with an introduction by David Daniell. New Haven, CT: [[Yale University]] Press, 1989, ix–x.</ref> [[Himne|Himne-himne]] karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.<ref name=Bainton269>{{en}} [[Roland Bainton|Bainton, Roland]]. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, 269.</ref> Perkawinannya dengan [[Katharina von Bora]], seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik [[perkawinan klerikal]], yang memungkinkan kaum [[rohaniwan]] Protestan untuk menikah.<ref name=Bainton223>{{en}} Bainton, Roland. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, p. 223.</ref>
Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum [[Yahudi]], menulis bahwa rumah-rumah dan [[
== Kehidupan awal ==
Baris 323:
Luther menulis hal-hal negatif seputar kaum [[Yahudi]] di sepanjang kariernya.<ref name=":2">{{en}} Michael, Robert. ''Holy Hatred: Christianity, Antisemitism, and the Holocaust''. New York: Palgrave Macmillan, 2006, 109; Mullett, 242.</ref> Kendati Luther jarang berjumpa dengan orang-orang Yahudi selama hidupnya, sikap-sikapnya dianggap merefleksikan suatu tradisi teologis dan kultural yang melihat mereka sebagai suatu bangsa yang ditolak karena bersalah atas pembunuhan Kristus, dan ia tinggal di suatu wilayah yang pernah mengusir orang-orang Yahudi sekitar sembilan puluh tahun sebelumnya.<ref>{{en}} Edwards, Mark. ''Luther's Last Battles''. Ithaca: Cornell University Press, 1983, 121.</ref> Ia menganggap orang-orang Yahudi para penghujat dan pembohong karena mereka menolak keilahian [[Yesus]].<ref>[[Martin Brecht|Brecht]], 3:341–43; Mullett, 241; Marty, 172.</ref> Pada 1523, Luther memberikan nasihat agar menunjukkan kebaikan hati kepada orang-orang Yahudi dalam ''Bahwa Yesus Kristus Lahir sebagai Seorang Yahudi'' karyanya dan juga bermaksud untuk mengonversi mereka ke dalam iman Kristen.<ref>Brecht, 3:334; Marty, 169; Marius, 235.</ref> Ketika upaya-upayanya untuk melakukan konversi tidak berhasil, ia semakin sengit terhadap mereka.<ref>{{en}} Noble, Graham. "Martin Luther and German anti-Semitism," ''History Review'' (2002) No. 42:1–2; Mullett, 246.</ref>
Karya-karya utama Luther terkait kaum Yahudi adalah risalahnya yang berisikan 60.000 kata dengan judul ''Von den Juden und Ihren Lügen'' (''[[Tentang Yahudi dan Kebohongan-kebohongan Mereka|Tentang Kaum Yahudi dan Kebohongan-Kebohongan Mereka]]''), dan ''Vom Schem Hamphoras und vom Geschlecht Christi'' (''Tentang Nama Suci dan Silsilah Kristus''), keduanya dipublikasikan pada tahun 1543, tiga tahun sebelum wafatnya.<ref>Brecht, 3:341–47.</ref> Luther berargumen bahwa kaum Yahudi bukan lagi bangsa pilihan, melainkan "bangsa iblis", dan menyebut mereka dengan bahasa kasar.<ref>{{en}} Luther, ''On the Jews and their Lies'', quoted in Michael, 112.</ref><ref>{{en}} Luther, ''Vom Schem Hamphoras'', quoted in Michael, 113.</ref> Dengan mengutip Ulangan 13, yang mengisahkan [[Musa]] memerintahkan pembunuhan para penyembah berhala serta pembakaran kota dan harta mereka sebagai suatu persembahan kepada Allah, Luther menyerukan suatu "''scharfe Barmherzigkeit''" ("belas kasihan yang keras") terhadap kaum Yahudi "untuk melihat apakah kita dapat menyelamatkan setidaknya beberapa di antaranya dari lautan api yang menyala-nyala."<ref name=gritsch8687>{{en}} Gritsch, Eric W. (2012). ''Martin Luther's Anti-Semitism: Against His Better Judgment''. Grand Rapids, Michigan: [[William B. Eerdmans Publishing Company]]. {{ISBN|978-0-8028-6676-9}}. pp. 86–87.</ref> Luther memberikan dukungan untuk membakar [[
Luther berbicara menentang kaum Yahudi di Sachsen, Brandenburg, dan [[Silesia]] (Schlesien).<ref name="Michael:Josel/Strasbourg">Michael, 117.</ref> [[Josel dari Rosheim]], juru bicara Yahudi yang berupaya untuk membantu orang-orang Yahudi Sachsen pada tahun 1537, kelak menimpakan kesusahan mereka pada "imam yang bernama Martin Luther—semoga tubuh dan jiwanya terikat di neraka!—yang menulis dan mengeluarkan banyak buku sesat yang di dalamnya ia mengatakan bahwa siapa saja yang membantu orang-orang Yahudi ditakdirkan untuk mengalami kebinasaan."<ref>Quoted by Michael, 110.</ref> Josel meminta kota Strasbourg untuk melarang penjualan karya-karya tulis Luther yang anti-Yahudi: awalnya mereka menolak, namun melakukannya ketika seorang pendeta Lutheran di [[Hochfelden, Bas-Rhin|Hochfelden]] dalam khotbahnya mendesak jemaatnya untuk membunuh orang-orang Yahudi.<ref name="Michael:Josel/Strasbourg" /> Pengaruh Luther tetap bertahan setelah wafatnya. Sepanjang tahun 1580-an, terjadi kerusuhan-kerusuhan yang menyebabkan pengusiran orang-orang Yahudi dari beberapa negara Lutheran Jerman.<ref>Michael, 117–18.</ref>
Baris 329:
Luther merupakan penulis yang paling banyak dibaca karyanya dari generasinya, dan di Jerman ia beroleh status seorang nabi.<ref>Gritsch, 113–14; Michael, 117.</ref> Menurut pandangan yang berlaku umum di kalangan sejarawan,<ref name=Wallman1>{{en}} "The assertion that Luther's expressions of anti-Jewish sentiment have been of major and persistent influence in the centuries after the Reformation, and that there exists a continuity between Protestant [[anti-Yudaisme|anti-Judaism]] and modern racially oriented anti-Semitism, is at present wide-spread in the literature; since the Second World War it has understandably become the prevailing opinion." Johannes Wallmann, "The Reception of Luther's Writings on the Jews from the Reformation to the End of the 19th century", ''Lutheran Quarterly'', n.s. 1 (Spring 1987) 1:72–97.</ref> retorikanya yang anti-Yahudi memberikan kontribusi yang signifikan pada perkembangan antisemitisme di Jerman,<ref name=":1">{{en}} Berger, Ronald. ''Fathoming the Holocaust: A Social Problems Approach'' (New York: Aldine De Gruyter, 2002), 28; [[Paul Johnson (penulis)|Johnson, Paul]]. ''A History of the Jews'' (New York: HarperCollins Publishers, 1987), 242; [[William Shirer|Shirer, William]]. ''The Rise and Fall of the Third Reich'', (New York: Simon and Schuster, 1960).</ref> dan pada tahun 1930-an sampai 1940-an memberikan suatu "fondasi yang ideal" bagi serangan-serangan [[Nazi]] terhadap kaum Yahudi.<ref>{{en}} [[Richard Grunberger|Grunberger, Richard]]. ''The 12-Year Reich: A Social History of Nazi German 1933–1945'' (NP:Holt, Rinehart and Winston, 1971), 465.</ref> Reinhold Lewin menuliskan bahwa siapa saja yang "menulis melawan kaum Yahudi karena alasan apapun percaya bahwa ia mempunyai hak untuk membenarkan dirinya sendiri dengan penuh kemenangan menyebut Luther." Menurut Michael, hampir semua buku anti-Yahudi yang dicetak dalam periode [[Jerman Nazi|Reich Ketiga]] berisikan referensi-referensi dan kutipan-kutipan dari Luther. [[Heinrich Himmler]] (yang dibesarkan dalam iman Katolik dan kelak meninggalkannya) dengan rasa kagum menuliskan karya-karya tulis dan khotbah-khotbah Luther tentang kaum Yahudi pada tahun 1940.<ref>Himmler wrote: "what Luther said and wrote about the Jews. No judgment could be sharper."</ref> Kota [[Nürnberg]] (Nuremberg) menyajikan satu edisi pertama ''|Tentang Kaum Yahudi dan Kebohongan-Kebohongan Mereka'' kepada [[Julius Streicher]], editor surat kabar Nazi ''[[Der Stürmer]]'', bertepatan dengan hari ulang tahunnya pada 1937; surat kabar tersebut mendeskripsikannya sebagai risalah anti-Semit yang paling radikal yang pernah diterbitkan.<ref>{{en}} [[Marc H. Ellis|Ellis, Marc H]]. [http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20(part%202).ppt Hitler and the Holocaust, Christian Anti-Semitism"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070710100514/http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20%28part%202%29.ppt |date=10 July 2007 }}, (NP: Baylor University Center for American and Jewish Studies, Spring 2004), Slide 14. {{cite web|url=http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/hh.htm |title=Archived copy |accessdate=2006-04-22 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060422212116/http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/hh.htm |archivedate=22 April 2006 |df= }}.</ref> Karya tulis tersebut dipamerkan kepada publik dalam sebuah kotak kaca pada [[Reli Nuremberg|reli-reli Nuremberg]] serta disitir dalam suatu penjelasan Hukum Arya setebal 54 halaman oleh Dr. E.H. Schulz dan Dr. R. Frercks.<ref>{{en}} Noble, Graham. "Martin Luther and German anti-Semitism," ''History Review'' (2002) No. 42:1–2.</ref>
Pada 17 Desember 1941, tujuh konfederasi regional gereja Protestan mengeluarkan suatu pernyataan yang menyetujui kebijakan memaksa orang-orang Yahudi untuk mengenakan [[lencana kuning]], "karena setelah pengalamannya yang pahit Luther telah menyarankan langkah-langkah pencegahan terhadap kaum Yahudi dan pengusiran mereka dari wilayah Jerman." Menurut [[Daniel Goldhagen]], seorang uskup Protestan terkemuka bernama Martin Sasse memublikasikan suatu ringkasan dari tulisan-tulisan Luther sesaat setelah peristiwa [[Kristallnacht]], yang karenanya [[Diarmaid MacCulloch]], Profesor Sejarah Gereja di [[Universitas Oxford]], berpendapat bahwa tulisan Luther merupakan suatu "cetak biru".<ref>{{en}} Diarmaid MacCulloch, ''Reformation:Europe's House Divided, 1490–1700''. New York:Penguin Books Ltd, 2004, pp. 666–667.</ref> Sasse memuji pembakaran
{{Quote box|"Terdapat suatu perbedaan besar antara keyakinannya akan keselamatan dan suatu ideologi rasial. Namun demikian, agitasinya yang menyesatkan mendatangkan hasil yang jahat sehingga Luther ditakdirkan menjadi salah seorang dari 'bapa-bapa gereja' anti-Semitisme dan karenanya menyediakan materi bagi kebencian modern terhadap orang-orang Yahudi, menyelubungi itu dengan otoritas sang Reformis."|author=[[Martin Brecht]]<ref>Brecht 3:351.</ref>|width=25%|align=left}}
|