Klumutan, Saradan, Madiun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 19:
Kemudian pembukaan lahan dilanjutkan menyisir ke Selatan dan di situ ditemukan hamparan lahan yang cukup luas dan dipenuhi tanaman Bangle kemudian lahan baru tersebut dinamai Blok Bangkle Sekarang menjadi dukuh bangkle.Pembukaan lahan di lanjutkan lagi mengarah ke wilayah berikutnya menyisir ke selatan dan di situ di temukan sumber air yang amat besar dan dijadikan sebagai tempat air minum para pembuka lahan, yang akhirnya blok itu di beri nama blok sumberan yang sekarang menjadi dukuh sumberan.
Pelebaran lahan di lanjutkan lagi mengarah ke timur menyusuri hulu sungai dan pada saat pembukaan lahan di temukan keanehan di mana terdapat sungai yang aman, dalam dan sungai itu tidak pernah mengalami pendakalan. Di jumpai sungai bawah tanah yang mengarah ke selatan dan terhubung dengan sungai yang berada di Sidorejo.
Penyisiran di lanjutkan lagi ke arah Timur dan pada saat pembukaan lahan di jumpai dua buah kubangan atau jomblangan dan di sekitar kubangan tersebut banyak di jumpai tanaman kesambi kemudian di beri nama Jomblang Kesambi yang sekarang di beri nama Jomlangsambi. Di dalam blok wilayah hutan ada daerah hutan dengan kondisi yang agak gersang atau lahan kering di mana sama sekelompok orang daerah tersebut di jadikan lahan atau ladang dan di tanami tanaman pangan berupa polo pendem karena menyesuaikan lahan yang jauh dari air.
Baris 34:
Seiring berjalannya waktu sekelompok orang ini mulai mengalami perkembangan. Mereka mulai membuat nama dari daerah yang mereka tinggali bersama. Menurut kesepakatan akhirnya wilayah tersebut diberi nama Pranti, nama ini diambil dari nama Mbah Branti karena beliau yang membuka lahan di daerah ini pertama kali.
Pada perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia yang sampai pada daerah, wilayah ini kemudian diberi nama Dukuh Pranti. Dukuh dimana jumlah penduduk yang mayoritas bertani
''Dukuh Bangkle''
Baris 56:
''DUKUH JOMBLANGSAMBI''
Wilayah dukuh Jomblangsambi ini dapat dikatakan paling jauh dari pusat desa Klumutan. Daerah ini terdapat di tengah hutan yang terpisah dari dukuh lain. Dalam penyisiran lahan pada saat itu ditemukan dua kubangan besar di tengah hutan yang di sekitar kubangan tersebut terdapat pohon kesambi. Kemudian daerah tersebut dinamakan Jomblang Kesambi, nama ini diambil dari istilah jawa “Jomblang” yang diartikan kubangan dan “Kesambi” dari nama pohon yang tumbuh disekitar kubangan tersebut. Untuk mempersingkat nama akhirnya daerah ini dikenal dengan nama Dukuh Jomblangsambi.
'''Potensi Sumber Daya Alam'''
# Pertanian.
Jumlah yang memiliki lahan pertanian sebanyak 2148 keluarga. Komoditas tanaman pangan yang ditanam di desa ini, antara lain yakni padi sawah, padi ladang, cabe, singkong dll sedangkan jenis
2.Perkebunan.
Baris 77:
Sumber listrik yang digunakan warga desa klumutan adalah PLN. Sedangkan energi yang digunakan untuk memasak yakni kayu bakar, LPG. Dan sarana tranportasi yang dimiliki warga desa adalah kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor)
'''Demografi'''
Jumlah penduduk desa klumutan sampai akhir januari 2019 ( laki-laki: 4399 orang dan perempuan: 4245 orang dengan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 8644 KK. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok adalah petani sebanyak 2148 Orang, Guru sebanyak 14 Orang, pengrajin industry rumah tangga sebanyak 8 Orang, pedagang keliling sebanyak 36 orang. Karyawan perusahaan swasta 1285 orang, dan wiraswasta sebanyak 632 orang.
'''Kehidupan Beragama'''
Penduduk desa Klumutan yang menganut agama Islam sebanyak 8606 orang, yang menganut agama Kristen sebanyak 25, orang yang menganut agama Katolik sebanyak 9 orang dan orang yang menganut agama Hindu sebanyak 1 orang. Desa Klumutan memiliki 6 masjid dan 16 mushalah/langgar yang digunakan untuk beribadah dan mengadakan kegiatan keagamaan. Kegiatan beragamana yang dilakukan warga desa klumutan antara lain berupa peringatan maulid Nabi Muhammad Saw yang biasa disebut muludan, tahlilan, muslimatan, yasinan, khataman Al-Quran, diba’an, santunan anak yatim, pengajian ahad legi, selain itu tradisi nyadran yang masih dilakukan didesa ini, tradisi ini berupa panen raya bersih desa dan kegiatan social yang dilakukan setap satu tahun sekali yang terdapat di tiap dusun.
'''Kesehatan Lingkungan.'''
Jenis penyakit paling banyak diderita oleh masyarakat
'''Kehidupan Sosial Kebudayaan.'''
Baris 90:
Dalam bidang kesehatan desa ini hanya memiliki 1 unit polindes (pondok bersalin desa) yang terletak di dusun Sumberan. Sedangkan pada bidang Pendidikan, desa ini memiliki 5 unit sekolah dasar, 2 unit TK dan didesa ini didirikan Gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berjumlah 2 sekolahan.
'''Tata Pemerintahan'''
Desa Klumutan merupakan Kota yaitu desa yang terdekat dengan kecamatan Saradan Desa Klumutan dikepalai oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan (KAUR) Pemerintah, KAUR Pembangunan, KAUR Ekonomi pembangunan, KAUR Kesejahteraan Rakyat, KAUR Umum, dan KAUR Keuangan, Kepala Dusun, Kasiat Linmas, Kepala Desa Klumutan dalam pelaksanaannya bertugas membina 6 RW, 39 RT dan DKM: Selain perangkat desa, terdapat pula lembaga lainnya yaitu BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai farlemenya Desa, LPM
|